Suara.com - Xiaomi akhirnya turun tangan menanggapi kebijakan Pemerintah India yang menekan sejumlah HP China. Mereka mengatakan pengawasan ketat dari pemerintah kepada perusahaan China membuat banyak pemasok komponen smartphone khawatir mendirikan operasional di sana.
Xiaomi, yang memiliki pangsa terbesar di pasar smartphone India sebesar 18 persen, juga meminta pemerintah India mempertimbangkan untuk menawarkan insentif manufaktur dan menurunkan tarif impor untuk komponen smartphone tertentu.
Xiaomi memang menjadi brand ponsel China yang merakit ponselnya di India. Sebagian besar komponen ponsel dipasok dari pabrik lokal hingga diimpor dari Tiongkok maupun negara lain.
Nah Xiaomi memprotes soal rencana pemerintah India yang menginginkan para pemasok lokal lebih banyak berperan penting ketimbang pemasok asal China, sebagaimana dilansir dari Gadgets360, Kamis (15/2/2024).
Dalam pernyataan yang tertulis di surat tersebut, Presiden Xiaomi India Murali Krishnan B. mengatakan kalau pemerintah perlu melakukan langkah-langkah yang membangun kepercayaan demi mendorong pemasok komponen menyiapkan operasi secara lokal.
“Ada kekhawatiran di kalangan pemasok komponen mengenai pembukaan operasi di India, yang berasal dari tantangan yang dihadapi oleh perusahaan-perusahaan di India, terutama yang berasal dari Tiongkok,” kata Murali Krishnan, tanpa menyebutkan nama perusahaan mana pun.
Pernyataan Xiaomi yang tertulis dalam surat itu juga menandakan kalau operasional mereka sedang dalam tahap sulit di India.
Konflik India vs China
India sendiri memang sedang dalam perang dingin dengan China. Hal ini bermula konflik keduanya di tahun 2020 lalu.
Kala itu, konflik yang berada di perbatasan India-China ini menewaskan sedikitnya 20 tentara India dan empat tentara Tiongkok. Hal inilah yang mengganggu rencana investasi perusahaan-perusahaan besar china dan memicu protes berulang kali dari Beijing.
Baca Juga: HP POCO Made In Apa? Berikut Fakta-fakta Menariknya
Buntutnya terjadi di tahun lalu, yang mana Pemerintah India menuding brand smartphone Vivo Communication Technology melanggar beberapa aturan visa dan menuduh perusahaan itu menyedot dana sebesar 13 miliar Dolar AS (atau sekitar Rp 203 triliun) dari India.
India juga telah membekukan lebih dari 600 juta Dolar AS (sekitar Rp 9,3 triliun) aset Xiaomi karena dugaan pengiriman uang ilegal ke entitas asing dengan menjadikannya sebagai pembayaran royalti.
Tapi baik Vivo maupun Xiaomi membantah telah melakukan kesalahan sesuai tudingan Pemerintah India.
Selain pengawasan peraturan ke perusahaan seperti Xiaomi dan Vivo, India sejak tahun 2020 juga telah melarang lebih dari 300 aplikasi buatan China.
Hal itu termasuk aplikasi TikTok milik ByteDance yang diblokir di India. Mereka juga menghentikan proyek dari produsen mobil Tiongkok BYD dan Great Wall Motor.
Berita Terkait
-
HP POCO Made In Apa? Berikut Fakta-fakta Menariknya
-
Xiaomi Rilis Redmi Note 13 ke Indonesia Akhir Februari, Langsung 5 HP!
-
Perdagangan Indonesia Makin Mesra dengan India, Defisit Besar dengan China
-
Redmi A3 Resmi, HP Murah Xiaomi Harga Sejutaan
-
Oppo dan Vivo Hentikan Produksi, Huawei Bakal Garap HP Layar Lipat Tiga?
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Qualcomm Resmi Rilis Snapdragon 6s Gen 4, Dukung Fitur Gaming hingga Kamera 200MP
-
Setelah Samsung, Giliran Oppo Gandeng Google buat Teknologi AI
-
Riset Indosat: Jika Indonesia Serius Adopsi AI, PDB Bisa Tembus Rp 2.326 Triliun di 2030
-
41 Kode Redeem FF Terupdate 27 Oktober 2025, Ada Skin Evo Gun Populer Bisa Didapatkan Gratis
-
Daftar Lengkap 17 Kode Redeem FC Mobile 27 Oktober 2025, Dapatkan 500 Token FootyVerse
-
Film Horor Ternyata Bisa Jadi Terapi untuk Mengatasi Kecemasan
-
Komdigi Akui Kualitas Internet Indonesia Kalah Jauh dari Malaysia
-
5 HP RAM 8 GB Paling Murah Cocok untuk Gamer dan Multitasking Berat
-
The Simpsons Bakal Hadir di Fortnite, Ini Bocoran Event-nya
-
Update HyperOS 3 Global Dimulai, Xiaomi 15T Series Dapat Giliran Pertama