Suara.com - Intelijen militer Israel menggunakan sejumlah teknologi untuk mengidentifikasi warga Palestina yang memiliki hubungan dengan Hamas.
Terungkap pula kalau aplikasi Google Photos alias Google Foto diduga ikut digunakan tentara Israel untuk mengincar orang Palestina, meskipun keduanya tidak bekerja sama.
Hal ini terungkap dalam investigasi The New York Times. Mereka menyatakan kalau pengintaian ini mulanya dilakukan untuk mencari sandera Israel di Gaza.
Namun program ini kemudian diperluas untuk membasmi siapa pun yang memiliki hubungan dengan Hamas atau kelompok lainnya, sebagaimana dilaporkan Engadget, Minggu (31/3/2024).
Tentara ini sebenarnya sudah memiliki teknologi mata-mata buatan perusahaan Israel Corsight untuk mengintai warga sipil Palestina. Namun produk tersebut memiliki kelemahan karena kurang akurat.
Salah seorang narasumber di unit militer Israel mengatakan kalau identifikasi teknologi itu justru hanya menghasilkan foto orang-orang dengan wajah buram, tidak jelas, atau terluka.
Bahkan produk Corsight ini kebanyakan hanya salah sasaran, di mana orang Palestina biasa dianggap memiliki hubungan dengan Hamas.
Namun militer Israel memutuskan untuk memanfaatkan Google Foto demi melengkapi teknologi Corsight, yang mana ini pun diakui oleh tiga perwira Israel.
Para pejabat intelijen diduga mengunggah data berisi orang-orang yang dianggap berhubungan dengan Hamas. Mereka lalu mencocokkan orang tersebut dengan fitur pencarian foto di aplikasi Google.
Baca Juga: Kasih Hadiah Mewah untuk Egy Maulana Vikri, Umi Pipik Tegaskan Merek Tidak Pro Israel
Salah satu petugas mengatakan aplikasi Google justru lebih akurat ketimbang teknologi Corsight untuk mendeteksi wajah orang yang diintai. Hanya saja mereka masih memanfaatkan produk perusahaan Israel karena bisa disesuaikan.
Menanggapi itu, juru bicara Google hanya menegaskan kalau produk mereka memang bisa mengelompokkan wajah dari foto yang sudah diunggah pengguna ke aplikasinya.
"Google Foto merupakan produk gratis yang tersedia secara luas untuk umum yang membantu Anda mengatur foto dengan mengelompokkan wajah yang mirip, sehingga Anda dapat memberi label pada orang itu agar lebih mudah menemukan foto lama. Fitur itu pun tidak memberikan identitas orang yang tak dikenal dalam foto," kata juru bicara Google.
Adapun orang salah sasaran yang ditangkap tentara Israel adalah seorang penyair bernama Mosab Abu Toha. Ia mengaku ditangkap ke pos pemeriksaan militer di Gaza Utara ketika keluarganya mencoba melarikan diri ke Mesir.
Di sana dia diborgol dan matanya ditutup. Kemudian tentara memukuli dan menginterogasi Toha selama dua hari sebelum akhirnya dikembalikan.
Toha mengaku kalau tentara membebaskannya karena salah sasaran. Sebab dia sama sekali tidak memiliki hubungan dengan Hamas, tapi terdeteksi di teknologi pengintai Israel.
Berita Terkait
-
Kasih Hadiah Mewah untuk Egy Maulana Vikri, Umi Pipik Tegaskan Merek Tidak Pro Israel
-
Diam-diam AS Suplai Ribuan Bom dan Senjata Buat Israel
-
5 Alasan Kenapa Perlu Beralih dari Microsoft Office ke Google Workspace
-
Wajib Tahu, Ini 3 Keunggulan Microsoft Edge Ketimbang Google Chrome
-
Ramai-ramai Konsumen Gugat Apple karena Jual iPhone Kemahalan
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Ratu Tisha Lengser: Apa yang Sebenarnya Terjadi di Balik Layar PSSI?
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
-
Emil Audero Jadi Kunci! Cremonese Bidik Jungkalkan Parma di Kandang
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
Terkini
-
Anti Lemot! Ini 5 Rekomendasi HP Rp1 Jutaan RAM 8 GB Terbaik September 2025
-
Xiaomi Umumkan Jadwal dan Perangkat yang Siap Menerima Update HyperOS 3.0 Stabil
-
Biodata Zeys: Pemain Profesional hingga Pelatih Berprestasi di Esports
-
7 Hewan dengan Kekuatan Superpower Alami yang Luar Biasa
-
Lazada Sebut Fitur AI Mampu Tingkatkan Belanja Online di Tanggal Kembar 9.9
-
Deretan Fitur AI di HP Realme, Lengkap dari Kamera hingga Gaming
-
Infinix GT 30 Masuk Indonesia 24 September, HP Gaming Banyak Fitur AI
-
39 Kode Redeem FF Hari Ini 19 September 2025, Skin SG2 dan Scar Megalodon Menanti
-
Redmi Pad 2 Play Bundle Masuk Indonesia, Tablet Xiaomi Rp 2 Jutaan Cocok untuk Anak
-
Riset Ungkap Kecepatan Internet Indonesia Nomor 2 Paling Lelet di Asia Tenggara