Suara.com - Dengan meningkatnya teknologi AI yang canggih, pengguna kini bisa menghasilkan gambar yang lebih realistis. Sayangnya, teknologi ini juga dimanfaatkan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.
Gambar yang dihasilkan AI dapat digunakan untuk menipu. Oleh karena itu, pengguna harus lebih teliti agar tidak tertipu. Inilah tiga cara untuk mendeteksi gambar buatan AI:
1. Periksa judul, deskripsi, dan komentar
Salah satu langkah awal dalam mendeteksi gambar yang dihasilkan AI sebelum memeriksa gambar itu sendiri adalah dengan memeriksa judul, deskripsi, dan komentarnya.
Pembuat konten yang menggunakan alat AI sering kali secara langsung menyatakan bahwa gambar tersebut dihasilkan oleh AI.
Selain itu, pengguna juga dapat memeriksa hashtag suatu gambar, karena pengguna tertentu juga suka menyatakan #AIgenerated #AIimage atau semacamnya.
Hal lainnya adalah memeriksa komentar pada gambar. Jika muncul perdebatan sengit tentang keaslian suatu gambar, kemungkinan besar gambar tersebut berasal dari AI.
2. Periksa Watermark
Metode lain untuk mendeteksi gambar yang dihasilkan AI adalah dengan memeriksa watermark atau tanda tangan yang ditinggalkan oleh generator gambar AI tertentu.
Baca Juga: Honor Perkenalkan Perlindungan Mata dan Deteksi Deepfake Berteknologi AI untuk Smartphone
Memperhatikan tepi dan sudut gambar sangatlah penting, karena AI generator sering kali menempatkan watermark, logo, atau string teks di area ini.
Untuk mengidentifikasi potensi watermark, pengguna dapat memperbesar berbagai bagian gambar dengan hati-hati. Teks atau simbol halus mungkin menjadi lebih terlihat setelah diperiksa lebih dekat, sehingga menunjukkan adanya gambar yang dihasilkan AI.
3. Menganalisis piksel
Pendekatan yang lebih teknis untuk mengetahui apakah suatu gambar dihasilkan oleh AI adalah dengan menganalisis piksel secara menyeluruh.
Gambar AI terkadang dihasilkan dengan inkonsistensi halus pada tingkat piksel, yang terlihat seperti distorsi kotak-kotak atau pola yang tidak wajar, terutama di sekitar tepian dan di area dengan detail tinggi.
Hal ini muncul dari tantangan algoritma AI dalam menghasilkan transisi yang mulus. Meskipun ketidakkonsistenan tidak selalu terlihat jelas secara sekilas, pengguna dapat melihatnya saat memperbesar dan mencari detailnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Profil 3 Pelatih yang Dirumorkan Disodorkan ke PSSI sebagai Pengganti Kluivert
- 5 Pilihan Produk Viva untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Rp20 Ribuan
- 5 Rekomendasi Mobil Sunroof Bekas 100 Jutaan, Elegan dan Paling Nyaman
- Warna Lipstik Apa yang Bagus untuk Usia 40-an? Ini 5 Rekomendasi Terbaik dan Elegan
- 5 Day Cream Mengandung Vitamin C agar Wajah Cerah Bebas Flek Hitam
Pilihan
- 
            
              Cerita Danantara: Krakatau Steel Banyak Utang dan Tak Pernah Untung
- 
            
              Harga Emas Turun Empat Hari Beruntun! Galeri 24 dan UBS Hanya 2,3 Jutaan
- 
            
              Jeje Koar-koar dan Bicara Omong Kosong, Eliano Reijnders Akhirnya Buka Suara
- 
            
              Saham TOBA Milik Opung Luhut Kebakaran, Aksi Jual Investor Marak
- 
            
              Isuzu Kenalkan Mesin yang Bisa Telan Beragam Bahan Bakar Terbarukan di JMS 2025
Terkini
- 
            
              Terungkap! 66 Persen Orang Dewasa di Indonesia Jadi Korban Scam, Kerugian Setahun Rp 49 Triliun
- 
            
              Batam Kini Punya Fasilitas Data Center Super Cepat untuk Bisnis Modern
- 
            
              Tablet Xiaomi Redmi Pad 2 Pro Masuk Indonesia 7 November, Intip Bocoran Spesifikasinya
- 
            
              19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 31 Oktober 2025, Banjir Pemain OVR 111-113 dan Gems Gratis
- 
            
              Nothing CMF Watch 3 Pro dan CMF Headphone Pro Resmi Masuk Indonesia, Ini Harganya
- 
            
              Intip Keunggulan Redmi 15: HP Murah Xiaomi Punya Baterai 7.000 mAh
- 
            
              Lazada Siapkan 5 Teknologi AI Sekaligus Jelang Harbolnas 11.11, Secanggih Apa?
- 
            
              Update Harga Xiaomi TV A 32, Ketahui Kelebihan dan Kekurangan Smart TV Rp1 Jutaan Ini
- 
            
              Usai Debut di China, Realme GT 8 Pro Bersiap ke Pasar Internasional
- 
            
              Update Bracket Playoffs MPL ID S16: ONIC-AE di Final Upper, Navi-Dewa Tersingkir