Suara.com - Seorang pria dari Negara Bagian Amerika Seritkat bernama Michigan hidup tanpa jantung selama 555 hari.
Pria bernama Stan Larkin itu tetap hidup dengan membawa tas ransel kemana-mana.
Hal itu tentu menarik. Sebab orang pasti sering membawa tas dengan laptop atau mungkin buku catatan ke dalam ransel.
Tapi rupanya, pria tersebut membawa tas sambil menunggu transplantasi jantung manusia. Stan Larkin pun hidup lebih dari setahun tanpa organ sama sekali.
Hal ini tentu saja tidak terlihat oleh orang yang melihatnya. Karena orang Michigan tersebut tampak seperti orang dewasa muda dan sehat.
Menyadur dari Unilad, tas ransel abu-abu yang dibawa Stan kemana-mana, mungkin terlihat polos. Tapi ternyata bisa menolongnya bisa tetap hidup.
Stan tidak membiarkan hal ini memperlambatnya, dan menikmati mengajak ketiga anaknya yang masih kecil ke taman, dan bahkan berhasil bermain bola basket dengan membawa ransel.
Diketahui, di dalam tas itu terdapat sumber tenaga untuk jantung buatan yang memompa di dadanya.
Jantung asli Stan dikeluarkan dari tubuhnya pada bulan November 2014, kemudian digantikan oleh sebuah perangkat. Yang berarti dia tidak perlu tinggal di rumah sakit sambil menunggu transplantasi.
Baca Juga: Diduga Sebabkan Zhang Zhi Jie Kolaps, Ini Pertolongan Pertama Aritmia dan Henti Jantung Mendadak!
Transplantasi jantungnya akhirnya tiba pada Mei 2016 dan prosedurnya dilakukan di Pusat Kardiovaskular Frankel Universitas Michigan.
"Kebanyakan orang akan takut untuk bertahan terlalu lama dengan [jantung buatan], tapi saya hanya ingin memberitahu mereka bahwa Anda harus mengatasi rasa takut tersebut, karena itu membantu Anda,” katanya dikutip pada Kamis (11/7/2024).
“Saya pulang begitu cepat setelah transplantasi karena hal itu membantu saya tetap sehat sebelum transplantasi.”
Sayangnya mereka yang menunggu transplantasi harus menunggu bertahun-tahun untuk mendapatkan perawatan yang diperlukan, menurut Dr. Billy Cohn, seorang ahli bedah kardiovaskular.
“Banyak dari pasien ini memiliki jantung yang sangat lemah sehingga ginjal, hati, dan organ penting lainnya akan gagal berfungsi sementara mereka menunggu,” katanya.
“Banyak dari pasien ini akan meninggal tanpa dukungan apa pun.”
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
Dampingi Presiden, Bahlil Ungkap BBM hingga Listrik di Sumbar Tertangani Pasca-Bencana
-
UPDATE Klasemen SEA Games 2025: Indonesia Selangkah Lagi Kunci Runner-up
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
Terkini
-
Game Tomb Raider 2013 Siap Meluncur ke iOS dan Android pada Februari 2026
-
Laporan Global 2025: Polusi Udara Berkontribusi pada 7,9 Juta Kematian di Seluruh Dunia
-
7 Pilihan Aplikasi Penghitung Jarak Lari Terbaik, Gratis dan Akurat
-
17 Shortcut Keyboard Gmail untuk Kerja Lebih Cepat dan Efisien di Kantor
-
Update Daftar Harga iPhone Desember 2025, iPhone 13 Turun Jadi Berapa?
-
Setting Google Authenticator untuk MyASN, Guru ASN Jangan Sampai Dibobol
-
Lenovo Legion 9i Resmi Mendarat di Indonesia, Laptop Gaming Monster dengan Layar 3D Tanpa Kacamata
-
7 Rekomendasi HP Murah untuk Bisnis, Cocok Kelola Marketplace dan Bikin Konten
-
65 Kode Redeem FF 19 Desember 2025: Klaim Evo Bundle DreamSpace dan Trik Spin Murah
-
29 Kode Redeem FC Mobile 19 Desember 2025, Halland Hingga Stam Bikin Skuad Garang