Suara.com - Tingginya kasus kematian akibat henti jantung menjadi alasan betapa pentingnya orang memiliki pengetahuan dan keterampilan untuk melakukan pertolongan pertama terhadap kejadian tersebut yang populer dengan sebutan Bantuan Hidup Dasar (Basic Life Support).
"Bila kita punya pengetahuan dan skill tentang Basic Life Support, maka saat melihat orang mengalami henti napas atau henti jantung, kita dapat melakukan pertolongan pertama berupa kompresi jantung, sebelum tenaga medis tiba," jelas Team Code Blue RS Premier Bintaro, dr. Vivian Otha Vasthi, di acara Round Table Discussion bertema "Henti Jantung Mendadak", usai penandatanganan Kesepakatan Kerjasama RS Premier Bintaro (RSPB) dengan Mini Indonesia Club (MIC) di bidang pelayanan kesehatan, beberapa waktu lalu.
Basic Life Support ini, lanjut dia, tidak hanya dilakukan oleh tenaga kesehatan, tetapi setiap warga juga dapat melakukannya dengan mempelajari langkah-langkahnya.
Untuk itulah rumah sakit tersebut menggelar pula praktik Basic Life Support di hadapan Komunitas MIC, karena pengendara merupakan salah satu kelompok yang dinilai berisiko mengalami henti jantung mendadak.
Terlebih, kata Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah konsultan, dr. Beny Hartono, Sp.JP(K), FIHA, FAPSC, bila pengendara yang melakukan perjalanan jarak jauh tak memerhatikan waktu istirahatnya.
"Ya, bila pengendara jarak jauh tak memberi waktu tubuhnya untuk istirahat, maka risikonya bisa memicu serangan jantung mendadak hingga henti jantung mendadak. Kematian mendadak yang tidak terduga, diakibatkan oleh henti jantung yang timbul satu jam sejak gejala awal," jelasnya.
Oleh karena itu, dr. Benny menegaskan wajib bagi pengendara jarak jauh istirahat setelah dua jam melakukan perjalanan. Jeda istirahat ini selain untuk menjaga stamina, juga untuk kewaspadaan.
Hal tersebut sangat penting diperhatikan, karena berkendara jarak jauh membutuhkan konsentrasi.
Terkait kerjasama RSPB dengan MIC, Chief Executive Officer RS Premier Bintaro, dr. Martha M. L. Siahaan, SH., MARS.,MH.Kes mengatakan, rumah sakitnya memang gencar berkolaborasi dengan berbagai komunitas dan berbagai sektor yang berbeda. Hal ini sebagai wujud pengimplementasian Health Tourism seperti yang dicanangkan oleh pemerintah.
Baca Juga: Perbedaan Henti Jantung dan Serangan Jantung, Kenali Gejalanya
Kerjasama rumah sakitnya dengan komunitas otomotif tersebut di bidang pelayanan kesehatan rumah sakit, sambung dia, dengan memanfaatkan keahlian tenaga dokter/medis, fasilitas dan administratif yang dimiliki rumah sakit tersebut untuk mendukung kebutuhan pelayanan kesehatan bagi anggota MIC.
Kerjasama ini meliputi pelayanan rawat inap, rawat jalan, layanan IGD serta Medical Check Up (MCU).
Sementara itu, Ketua Komunitas Mini Indonesia Club, Irwan Suwandi, mengemukakan Mini Indonesia Club merupakan suatu komunitas yang bergerak dalam bidang pembinaan dan pengelolaan olahraga sebuah Club Mobil, yaitu Mini Cooper.
"Kami sangat aktif menggelar ragam kegiatan, seperti pertemuan antaranggota, touring, hingga kegiatan sosial. Selain itu Mini Indonesia Club juga terbuka untuk menjalin kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk dengan rumah sakit," jelasnya di kesempatan yang sama.
Lebih lanjut Irwan menjelaskan bahwa tujuan didirikannya MIC untuk networking dari berbagai macam profesi dan latar belakang, dengan menggalakkan Bhinneka Tunggal Ika.
"Bukan hanya seni mengemudikannya saja namun juga lifestyle, diharapkan mobilnya sehat orangnya juga sehat. Kami sangat senang dengan adanya kerjasama dari sisi kesehatan ini. Semoga dengan kerjasama ini akan ada banyak manfaat yang dapat dipetik,” jelasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- 7 Sunscreen yang Wudhu Friendly: Cocok untuk Muslimah Usia 30-an, Aman Dipakai Seharian
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 23 Oktober 2025: Pemain 110-113, Gems, dan Poin Rank Up Menanti
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Kapan Musim Rambutan Datang? Viral Cuitan Tahun 2025 Belum Makan Rambutan
-
Styles Asikfest 2025: Rayakan Kreativitas dan Gaya Hidup Kekinian di Satu Festival Seru
-
5 Shio Paling Beruntung Minggu, 26 Oktober 2025: Siap-Siap Dapat Rezeki Nomplok!
-
Kolaborasi dan Musik Jadi Satu: Hearts2Hearts Bikin Jingle Iklan Shopee 11.11 Big Sale Makin Meriah
-
7 Sepatu Running Nyaman Alternatif Adidas dan Nike: Cocok untuk Wanita Dewasa Muda, Anti Pegal
-
Perbedaan Sunscreen Implora SPF 30 dan SPF 40: Apa Jenisnya dan Mana yang Cocok untuk Kulitmu?
-
7 Rekomendasi Parfum Mykonos Wangi Manis dan Tahan Lama 8 Jam: Bikin Kamu Lebih Percaya Diri!
-
Ramalan Keuangan Zodiak Leo 26 Oktober 2025: Ingat Investasi, Jangan Impulsif!
-
Tiket Kereta Lansia Diskon Berapa Persen? Simak Penjelasan Berikut
-
10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba