Suara.com - Berbagai cuplikan video tentang 'aib' Kominfo dan BSSN saat mengelola Pusat Data Nasional viral di media sosial dalam beberapa hari terakhir.
Pakar telematika Roy Suryo baru-baru ini mengungkap sejumlah kemungkinan mengapa Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) bisa diretas.
Menurut Roy Suryo, salah seorang staf atau SDM yang bertanggung jawab di PDN telah melakukan kecerobohan.
Ia kemungkinan melakukan dua hal, yaitu mengeklik situs dewasa dan judi online (online) sehingga ransomware bisa masuk.
Mantan Menpora di era SBY tersebut mengklaim bahwa adanya human error sejalan dengan pengumuman resmi dari Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Hadi Tjahjanto.
Berdasarkan hasil forensik, terdapat user yang selalu menggunakan password dan masuk ke 'zona tak seharusnya' sehingga terjadi serangan ransomware.
"Kejadian peretasan kemarin karena kecerobohan staf yang ada di TelkomSigma. Itu ada di Surabaya. Jadi ada staff admin di sana, yang secara ceroboh telah menggunakan user dan password ID secara tidak proper atau aman," kata Roy Suryo dikutip pada kanal YouTube Abraham Samad SPEAK UP, Jumat (12/07/2024).
Roy Suryo mengungkap, hal tersebut bisa dikategorikan sebagai human error. Staf yang ceroboh ini dikatakan bermain sesuatu. Sehingga hacker mudah menyusup ke dalam sistem.
"Human error, salah tata laksana juga. Dia tidak bekerja secara SOP. Harusnya username dan password hanya digunakan untuk masuk ke sistem atau jalur utama. Tapi mungkin, saya spill dikit, dia bermain 'sesuatu' atau lagi mengakses 'sesuatu," ungkap Roy Suryo menambahkan.
Baca Juga: Momen Memalukan! Nama Wisudawan Dibacakan Ngawur, Universitas Minta Maaf
Ia mengungkap bahwa staf yang bertanggung jawab kemungkinan sedang bermain game atau mengakses situs dewasa. Berdasarkan penyelidikan resmi, aktivitas malicious PDN mulai terjadi pada 20 Juni 2024 pukul 00.54 WIB.
"Bisa juga lebih heboh kalau nanti sudah diungkap. Karena kemungkinan hanya ada dua, lagi bermain game tapi cenderung ke judol. Atau dia lagi mengakses situs dewasa atau pornografi. Kan konyol banget itu," jelas Roy Suryo sambil terkekeh.
Baik Roy Suryo (pakar telematika) dan Teguh Aprianto (pendiri Ethical Hacker Indonesia) sama-sama berpendapat bahwa peretasan PDN kemungkinan besar berawal dari staf yang ceroboh.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
56 Kode Redeem FF Terbaru 22 Desember 2025, Klaim Diamond dan Bundle Spesial Winter
-
30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Desember 2025, Klaim Gems dan Pemain Legendaris Stam
-
Bintang Harry Potter dan GOT Bergabung di Serial TV Tomb Raider
-
32 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 Desember: Klaim Henry, Fabregas 114, dan Gems
-
Tiruan Game Horizon Ditarik dari Steam: Babak Akhir Pertarungan Sony vs Tencent?
-
60 Kode Redeem FF Aktif 21 Desember 2025: Garena Bagi Diamond Gratis dan Bundle Spesial
-
Bocoran Harga Redmi Note 15 5G di Pasar Asia Beredar, Diprediksi Lebih Mahal
-
HP Murah HMD Vibe 2 Siap Debut: Desain Mirip iPhone, Harga Diprediksi Sejutaan
-
Xiaomi Home Screen 11 Muncul di Toko Online, Pusat Kontrol Lebih Premium
-
Honor Win Segera Rilis: Usung Baterai 10.000 mAh, Skor AnTuTu 4,4 Juta Poin