Suara.com - Kasus pencurian data pribadi di Bogor membuat operator seluler Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) buka suara. Mereka mengklaim kalau perusahaannya berkomitmen untuk melindungi data pribadi pelanggan.
Diketahui perusahaan mitra Indosat ini mencuri ribuan data KTP demi mengejar target penjualan SIM card alias kartu SIM IOH. Kasus ini terjadi di Kelurahan Kayumanis, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor, Jawa Barat.
Akibat ini, Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Budi Arie Setiadi memanggil direksi Indosat untuk meminta penjelasan. Tersangka yang merupakan mitra Indosat pun sudah ditangkap polisi.
President Director dan CEO Indosat Ooredoo Hutchison, Vikram Sinha mengklaim kalau perusahaannya memiliki misi besar untuk menghubungkan dan memberdayakan seluruh lapisan masyarakat Indonesia melalui teknologi digital.
"Namun kami juga memahami bahwa keamanan data pribadi adalah fondasi dari kepercayaan pelanggan. Oleh karena itu, kami berkomitmen untuk memastikan bahwa setiap langkah menuju pemerataan digitalisasi di Indonesia dilakukan dengan menjaga standar tertinggi dalam perlindungan data," klaim Vikram, dikutip dari siaran pers Indosat, Selasa (3/9/2024).
Vikram pun memamerkan beragam inisiatif Indosat soal perlindungan data pribadi pelanggan maupun internal perusahaannya. Pertama adalah produk bernama IMSecure yang dimiliki brand IM3.
Dengan IMSecure, lanjut dia, pelanggan IM3 mendapatkan perlindungan komprehensif terhadap ancaman seperti pencurian identitas dan serangan siber.
Untuk internal perusahaan, Vikram bercerita kalau Indosat telah mengimplementasikan program kesadaran privasi data yang mencakup pelatihan dan sosialisasi terkait Undang-Undang PDP kepada seluruh karyawan.
"Program ini bertujuan untuk memastikan bahwa seluruh tim memahami dan mematuhi aturan yang berlaku dalam mengelola data pribadi pelanggan," imbuhnya.
Baca Juga: Kominfo Panggil Bos Indosat Buntut Kasus Pencurian Data Pribadi KTP Ribuan Warga Bogor
Pembelaan lain, Indosat telah melakukan pemetaan jenis data yang dikumpulkan dan diproses, serta menentukan dasar hukum pengolahan data tersebut.
Hasil pemetaan ini kemudian dibandingkan dengan ketentuan dalam Undang-Undang Pelindungan Data Pribadi (UU PDP) untuk memastikan bahwa seluruh proses pengolahan data sesuai dengan regulasi yang berlaku.
Lebih lanjut, Indosat juga telah mengembangkan kebijakan dan prosedur teknis yang mencakup seluruh aktivitas terkait pengelolaan data pribadi, mulai dari pengumpulan, pembagian, hingga mekanisme penghapusan data. Kebijakan ini dirancang untuk meminimalkan risiko pelanggaran data dan memastikan integritas data pelanggan.
Kominfo panggil bos Indosat
Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Budi Arie Setiadi memanggil direksi Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) buntut kasus pencurian data pribadi yang melibatkan mitranya.
"Kami memanggil Direksi Indosat untuk mendiskusikan penanganan insiden ini dan memastikan bahwa langkah-langkah perbaikan segera diambil," kata Budi Arie, dikutip dari siaran pers Kominfo, Selasa (3/9/2024).
Budi Arie pun menegaskan kalau Pemerintah tidak akan memberikan toleransi terhadap segala bentuk kejahatan siber, termasuk pencurian data pribadi.
"Saya tegaskan bahwa Kominfo tidak menoleransi segala bentuk kejahatan siber. Keamanan data pribadi adalah prioritas utama, dan setiap pelanggaran akan ditindak tegas," timpal dia.
Lebih lanjut Menkominfo menyatakan dukungan penuh terhadap proses penegakan hukum yang saat ini tengah dilakukan oleh pihak Kepolisian terhadap pelaku pencurian data tersebut.
"Kami bekerja sama dengan pihak Kepolisian untuk memastikan bahwa pelaku kejahatan ini mendapatkan hukuman yang setimpal," tegasnya.
Mitra Indosat curi data KTP warga
Sebelumnya Polisi mengungkap kasus pencurian data atau phising cybercrime identity yang melibatkan perusahaan penjual kartu sim provider Indosat di sebuah Ruko di Kelurahan Kayumanis, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor, Jawa Barat.
Kapolres Kota Bogor Kota, Bismo Teguh Prakoso mengatakan, perusahaan itu mencuri ribuan data KTP guna mengejar target penjualan Indosat.
Menurutnya, perkara ini bermula saat penangkapan terhadap dua tersangka tindakan pencurian penyalahgunaan data pribadi milik orang lain tanpa izin.
Keduanya bekerja di PT Nusapro Telemedia Persada sebagai kepala cabang dan operator. Kedua tersangka berinisial PMR dan L.
Di mana, mereka mengerjakan permintaan dari PT Indosat Ooredoo Hutchison, dengan target mampu menjual 4 ribu SIM card.
“Indosat menargetkan PT Nusa Pro Telemedia Persada agar setiap bulan mampu menjual 4 ribu sim card Indosat,” kata Bismo, dalam keterangannya, yang diterima Suara.com, Kamis (29/8/2024).
Selama aksinya, kedua tersangka telah menyalahgunakan 3 ribu identitas warga Kota Bogor untuk memenuhi target penjualan.
Pelaku PMR, bertugas memasukkan SIM card ke dalam handphone guna diisi data milik orang lain tanpa izin.
Atas perbuatannya, kedua tersangka mendapat keuntungan Rp 25,6 juta.
“Nah, untuk memenuhi target tersebut maka dari pelaku ini menggunakan cara-cara yang melanggar hukum mencuri data milik orang lain dengan menggunakan aplikasi handsome dengan yang memasukkan kartu SIM card tersebut ke dalam handphone, kemudian muncul perintah dari Indosat untuk melakukan registrasi. Maka pelaku menggunakan aplikasi handphone sehingga muncullah data NIK. Kemudian data yang muncul otomatis tersebut biasa digunakan oleh pelaku untuk meregistrasi,” papar dia.
Dalam perkara ini, polisi menyita sejumlah barang bukti berupa seperangkat komputer yang digunakan oleh kedua tersangka. Kemudian sebanyak 4 ribu kartu Indosat IM3 kuota 9 GB, 2 ribu kartu Indosat IM3 kuota 6 GB, 1200 kartu Indosat IM3 kuota 3 GB.
Barang bukti lainnya berupa 2 ribu kartu Indosat IM3 kuota 0 GB atau 0 KB, 20 ribu buah voucher Indosat IM3 dan 200 buah kartu Indosat IM3 sudah teregistrasi.
Kedua tersangka dijerat Pasal 94 Juncto Pasal 7 Undang-Undang RI Nomor 24 Tahun 2013 tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan Subsider Pasal 67 Ayat 1 Jo Pasal 65 Ayat 1 dan Ayat 3 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2022 tentang Perlindungan Data Pribadi, dengan ancaman 6 tahun penjara.
“Kemudian untuk ancaman hukuman perlindungan data pribadi itu lima tahun penjara,” katanya.
Berita Terkait
-
Kominfo Panggil Bos Indosat Buntut Kasus Pencurian Data Pribadi KTP Ribuan Warga Bogor
-
7 Fitur Keamanan Android yang Bisa Lindungi Data Pribadi Kamu
-
Simak dengan Teliti! Contoh Scan KTP untuk CPNS yang Sesuai Prosedur
-
Niat Dandan Pakai MUA, Shandy Aulia Bahagia Pamer Hasil Foto KTP Terbaru: Sudah Gak Burem Lagi
-
Budi Arie Akan Revisi Peraturan Kominfo usai Ramai-ramai Didemo Ojek Online
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- 7 Sunscreen yang Wudhu Friendly: Cocok untuk Muslimah Usia 30-an, Aman Dipakai Seharian
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 23 Oktober 2025: Pemain 110-113, Gems, dan Poin Rank Up Menanti
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
FFWS 2025 Jakarta Mengguncang! Update Flame Arena Hadirkan Loadout, Taktik Baru, Booyah!
-
Canon Sukses Besar! Kelas Foto dan Video Pernikahan di Sumatera Ludes Terjual, Dukung Talenta Lokal
-
20 Kode Redeem FC Mobile 25 Oktober: Boost Skuadmu dengan Gems, Koin, dan Pemain Edisi Khusus
-
Situs Web Kamu Bisa Jadi Sarang Konten Ilegal Tanpa Sadar, Ini Modus Kejahatan Siber Terbaru!
-
20 Kode Redeem FF 20 Oktober Hadirkan Skin M1887, Bundle Langka, dan Diamond Gratis!
-
Cara Gampang Stop Iklan Pop-up di Xiaomi HyperOS Selamanya
-
Qualcomm Snapdragon 685 vs MediaTek Helio G100, Bagus Mana?
-
Lulusan S2 ITB Ini Putuskan Pulang Kampung dan Buka Warung Sate, Banjir Pujian dari Netizen
-
Jaket Premium Othman Cuma Rp 799 Ribu Plus Kuota 75GB dari SIMPATI, Hanya di Sini!
-
Rumor : Produksi iPhone Air Dikurangi, Ada Apa?