Suara.com - Riset dari Populix mengungkapkan kalau orang Indonesia takut kehilangan pekerjaan karena teknologi kecerdasan atau artificial intelligence (AI).
Dalam survei bertajuk Navigating Economic and Security Challenges in 2025 yang melibatkan 1.190 responden dari seluruh Indonesia, sekitar 62 persen dari mereka merasa terancam akan kehilangan pekerjaan karena digantikan teknologi AI.
"Ada lima alasan utama yang mendasari kekhawatiran ini," kata VP of Research Populix, Indah Tanip, dikutip dari siaran pers, Jumat (13/11/2024).
Pertama yakni 72 persen responden ketakutan digantikan dengan mesin yang lebih baik, akurat, dan terjangkau. Kedua yaitu kesulitan bersaing dengan mesin yang mampu bekerja 24/7 tanpa lelah (62 persen).
Ketiga, 60 persen responden merasa perkembangan AI yang terlalu canggih bisa menjadi ancaman bagi manusia.
Keempat, hadirnya AI juga dinilai dapat meningkatkan kemiskinan, ketidaksetaraan, dan ketidakstabilan sosial (52 persen). Faktor kemiskinan sendiri didasari oleh ketakutan kehilangan pekerjaan.
Sedangkan perihal ketidaksetaraan disebabkan hadirnya biaya langganan untuk akses ke versi AI yang lebih mutakhir, yang tentunya tidak dimiliki oleh semua orang.
"Hal ini ditegaskan oleh alasan terakhir, yaitu ketidakmampuan untuk bersaing maupun bekerja berdampingan dengan AI karena kurangnya skill, yang diungkapkan oleh 46 persen responden," jelas dia.
Laporan Navigating Economic and Security Challenges in 2025 disusun dengan menggabungkan metode penelitian kualitatif dan kuantitatif. Dimulai dengan enam mini focus group discussion (FGD) untuk menggali tren dan isu secara mendalam.
Baca Juga: Emiten Farmasi PYFA Bakal Gunakan AI dan Robot Dalam Produksi Obat
Lalu dilanjutkan survei kepada 1.190 responden dari seluruh Indonesia untuk memvalidasi temuan dan menentukan tren, sepanjang Agustus hingga September 2024. Jumlah peserta survei seimbang antara laki-laki dan perempuan, dan meliputi kalangan menengah ke atas.
Berita Terkait
-
Emiten Farmasi PYFA Bakal Gunakan AI dan Robot Dalam Produksi Obat
-
Gemini 2.0 Flash: Google Bard Berbahasa Indonesia Resmi Hadir!
-
Indonesia Butuh Dorongan Infrastruktur Digital dalam Kejar Ketinggalan Teknologi 5G
-
Pinjol AdaKami Ikutan Pakai Teknologi AI, Apa Manfaatnya?
-
Cara Menggunakan Sora AI, Buat Video Hanya dengan Modal Teks
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Pahitnya Niat Baik: Guru Dipecat Karena Kumpulkan Rp20 Ribu untuk Gaji Honorer
-
Pemerintah Mau 'Bebaskan' Reynhard Sinaga, Predator Seksual Terkejam di Sejarah Inggris
-
Bahlil soal Izin Tambang di Raja Ampat : Barang Ini Ada, Sebelum Saya Ada di Muka Bumi!
-
Berapa Gaji Zinedine Zidane Jika Latih Timnas Indonesia?
-
Breaking News! Bahrain Batalkan Uji Coba Hadapi Timnas Indonesia U-22
Terkini
-
Honor 500 Meluncur Bulan Ini: Desain Mirip iPhone Air, Bawa Baterai Jumbo
-
Proyek Game AAA Legendaris, Penundaan GTA 6 Diprediksi Bikin Rugi Rp 1 Triliun
-
25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 12 November 2025: Gullit 113 dan Rank Up Menanti
-
10 Prompt Gemini AI untuk Edit Foto dengan Efek Salju yang Viral
-
7 Rekomendasi HP Gaming Chip MediaTek Dimensity 9000: Ram Besar, Memori Lega
-
Prediksi Cuaca Hari Ini 12 November 2025: BMKG Rilis Peringatan Cuaca Ekstrem
-
Nintendo Paparkan Capaian Anyar: Penjualan Game Tembus 6 Miliar Kopi, Switch Laris
-
iPhone 18 Pro Tampil Baru, Apple Siapkan Desain Dua Warna dan Transparan
-
Dokumen Internal Bocorkan Meta Raup Untung Besar dari Iklan Penipuan
-
Bocoran iPhone Masa Depan: Kamera Selfie Bakal 'Hilang'