Suara.com - NASA akhirnya memecahkan misteri yang telah membingungkan para ilmuwan selama hampir 50 tahun terkait aktivitas vulkanik ekstrem di Io, salah satu bulan terbesar Jupiter.
Penemuan baru ini, yang diungkap melalui misi Juno, memberikan wawasan mendalam tentang apa yang sebenarnya memicu fenomena tersebut, sekaligus menantang teori lama tentang interior Io.
Bulan Paling Vulkanik di Tata Surya
Io, yang pertama kali ditemukan oleh Galileo Galilei pada tahun 1610, dikenal sebagai dunia paling vulkanik di tata surya kita. Dengan diameter sekitar 3.640 km, bulan ini memiliki sekitar 400 gunung berapi aktif.
Aktivitas vulkanik Io pertama kali diamati pada tahun 1979 oleh wahana antariksa Voyager 1, tetapi penyebabnya tetap menjadi teka-teki hingga sekarang.
Misi Juno NASA, yang melakukan pengamatan dekat terhadap Io pada Desember 2023 dan Februari 2024, mengungkap bahwa aktivitas vulkaniknya dipicu oleh pelenturan pasang surut akibat interaksi gravitasi dengan Jupiter.
Io, yang mengorbit Jupiter dalam 42,5 jam, terus-menerus terjepit oleh tarikan gravitasi yang berubah-ubah. Fenomena ini menyebabkan gesekan internal yang menghasilkan panas, cukup untuk melelehkan sebagian interior Io.
"Pelenturan konstan ini menciptakan energi yang sangat besar dalam bentuk panas, yang secara harfiah melelehkan sebagian interior Io," jelas Scott Bolton, peneliti utama misi Juno dikutip dari UNILAD pada Jumat (20/12/2024).
Menepis Teori Lautan Magma Global
Baca Juga: Sinopsis Eva Pendakian Terakhir, Dibintangi Bulan Sutena dan Kiesha Alvaro
Temuan ini sekaligus membantah teori lama yang menyebutkan bahwa aktivitas vulkanik Io didorong oleh lautan magma global. Penelitian Juno menunjukkan bahwa gunung berapi Io lebih mungkin ditenagai oleh ruang magma panas yang bergolak, bukan lautan magma.
Menurut Bolton, jika Io memiliki lautan magma global, deformasi pasang surutnya akan jauh lebih besar daripada yang diamati.
Ryan Park, salah satu peneliti Juno, mengatakan bahwa penemuan ini bukan hanya mengubah pemahaman tentang Io, tetapi juga memberikan wawasan baru tentang objek lain di tata surya, seperti Enceladus dan Europa, serta planet di luar tata surya.
"Temuan ini memberikan kesempatan untuk memikirkan ulang apa yang kita ketahui tentang pembentukan dan evolusi planet," katanya.
Implikasi untuk Eksplorasi Ruang Angkasa
Penemuan baru ini membuka peluang untuk memahami lebih banyak tentang dunia vulkanik lainnya di tata surya dan eksoplanet di luar tata surya. Dengan teknologi seperti Juno, para ilmuwan berharap dapat menjawab lebih banyak misteri kosmik, termasuk evolusi bulan dan planet berbatu.
Berita Terkait
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 7 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Alpha Arbutin untuk Hilangkan Flek Hitam di Usia 40 Tahun
- 7 Pilihan Parfum HMNS Terbaik yang Wanginya Meninggalkan Jejak dan Awet
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
-
Menkeu Purbaya Mau Tangkap Pelaku Bisnis Thrifting
Terkini
-
Pemerintah Diminta Siap Hadapi AI, dari SDM hingga Perkuat Keamanan Siber
-
Garmin Instinct Crossover AMOLED: Perpaduan Ketangguhan dan Keanggunan dalam Satu Smartwatch Hybrid
-
Redmi Turbo 5 Bakal Lebih Tangguh dengan Baterai Jumbo
-
Microsoft Dikecam Akibat Fitur Gaming Copilot yang Langgar Privasi
-
Komdigi Target 38 Kabupaten/Kota Punya Kecepatan Internet 1 Gbps di 2029, Ini Caranya
-
3 Cara Menghubungkan iPhone ke PC, Mudah dan Cepat untuk Transfer Data
-
BRIN Gelar INARI EXPO 2025: Dorong Kolaborasi dan Riset untuk Ekosistem Inovasi Berkelanjutan
-
28 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 Oktober: Klaim 60.000 Token dan 9.500 Gems di Hari Sumpah Pemuda
-
Spesifikasi Moto G06 Power: HP Murah Sejutaan dengan Baterai Jumbo 7.000 mAh
-
HP Murah Honor X6b Plus Debut: Harga Sejutaan, Usung Helio G85 dan Memori 256 GB