Suara.com - Kenapa iPhone 16 belum resmi masuk ke Indonesia menjadi salah satu pertanyaan yang sering dilontarkan pengguna setia produk buatan Apple ini.
IPhone 16 sudah dirilis beberapa waktu lalu, namun wujudnya tak kunjung ada di Indonesia. Kenapa demikian? ternyata, alasannya tak lain dan tak bukan adalah perizinan.
Untuk lebih jelasnya, berikut Suara.com telah merangkum beberapa alasan mengapa iPhone 16 tak kunjung tersedia di Indonesia:
1. Belum Memenuhi Persyaratan Kandungan Dalam Negeri (TKDN)
Salah satu alasan utamanya adalah regulasi kandungan dalam negeri yang dikenal dengan istilah TKDN.
Indonesia mewajibkan produk elektronik, termasuk ponsel pintar, memiliki minimal 35% komponen yang bersumber dari dalam negeri agar dapat dijual secara resmi.
Regulasi ini bertujuan untuk mendongkrak industri lokal dan mendorong penggunaan produk dalam negeri.
Sayangnya, iPhone 16 belum memenuhi persyaratan TKDN ini. Apple yang dikenal dengan kontrol kualitas yang ketat dan rantai pasokan globalnya, tampaknya kesulitan untuk menyesuaikan proses produksinya agar sesuai dengan standar Indonesia.
2. Biaya Adaptasi yang Tinggi Untuk memenuhi persyaratan TKDN
Baca Juga: Apple Buka Lowongan Kerja di Indonesia saat iPhone 16 Dilarang Pemerintah
Untuk bisa memenuhi persyaratan TKDN, perusahaan harus melakukan penyesuaian tertentu, seperti merakit produk secara lokal atau menggunakan komponen yang bersumber dari dalam negeri.
Namun, ini tidak mudah bagi perusahaan seperti Apple dengan standar manufaktur global yang ketat. Melakukan perubahan seperti itu akan meningkatkan biaya produksi secara signifikan, yang mungkin tidak dianggap sepadan mengingat potensi pasar di Indonesia.
3. Regulasi Produk Teknologi yang Ketat Selain TKDN
Indonesia memiliki regulasi ketat lainnya terkait distribusi perangkat elektronik untuk memastikan kualitas dan keamanan produk.
Beberapa laporan menunjukkan bahwa spesifikasi teknis tertentu dari iPhone 16 mungkin tidak sepenuhnya sesuai dengan standar yang diberlakukan di Indonesia.
Untuk diketahui, TKDN adalah nilai atau persentase komponen produksi buatan Indonesia yang dipakai dalam sebuah perangkat telekomunikasi.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman New Balance untuk Jalan Kaki Jauh
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
50 Kode Redeem FF Terbaru 15 November 2025, Klaim Bundle dan Emote Eksklusif Gratis
-
Youth Economic Summit 2025 : Perkembangan Transformasi Media Manfaatkan Kecanggihan Teknologi
-
23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 15 November 2025, Gratis Icon 108+ dan Belasan Ribu Gems
-
Red Dead Redemption Hadir di Konsol Modern dan Mobile Mulai 2 Desember
-
7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
-
5 HP Memori Besar Paling Murah November 2025 di Bawah Rp 2 Jutaan, Performa Ngebut Anti Ngelag!
-
5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
-
5 Tablet 11 Inci Paling Murah untuk Produktivitas, Harga Mulai Rp1 Jutaan
-
5 Tablet Anak dengan Fitur Parental Control, Aman untuk Main Sekaligus Belajar
-
Oppo Perkenalkan Apex Guard: Standar Baru Kualitas Smartphone, Debut di Find X9 Series