Suara.com - TikTok berencana untuk menutup operasional aplikasinya di Amerika Serikat. Platform video pendek asal China itu lebih memilih diblokir ketimbang menjualnya ke perusahaan lokal AS.
Hal ini diungkapkan oleh Reuters dan The Information, di mana rencana ini berasal dari narasumber yang mengetahui rencana TikTok tersebut, dikutip dari Al Jazeera, Kamis (16/1/2025).
Berdasarkan rencana dari Pemerintah AS, pengguna TikTok di sana sebenarnya masih bisa menggunakan aplikasi tersebut. Namun seiring berjalan waktu, platform tak lagi bisa digunakan karena toko aplikasi maupun layanan hosting internet dilarang menyediakan update atau pembaruan.
Di menit-menit terakhir TikTok diblokir, pengguna di AS juga bakal mendapatkan pesan yang mengarahkan mereka soal pernyataan resmi dan pilihan untuk mengunduh (download) data pribadi dari aplikasi tersebut.
Sayang TikTok belum menanggapi soal rumor ditutupnya aplikasi ini.
Diketahui Presiden AS sebelumnya, Joe Biden sudah menandatangani regulasi baru untuk melindungi warga AS dari aplikasi atau platform yang dikendalikan musuh asing pada April 2024 lalu.
Peraturan tersebut memaksa ByteDance selaku perusahaan induk TikTok untuk menjual platform tersebut dalam waktu 270 hari. Jika menolak, TikTok akan diblokir Pemerintah.
Alasan Joe Biden mengesahkan peraturan tersebut karena adanya kekhawatiran soal TikTok yang mengumpulkan data pribadi pengguna Amerika Serikat dan diserahkan ke Pemerintah China.
Tapi di sisi lain Presiden AS terpilih Donald Trump justru mengaku bakal menyelamatkan TikTok dari pemblokiran. Bahkan ia sedang mempertimbangkan untuk merilis perintah eksklusif untuk menunda TikTok diblokir dalam waktu 60-90 hari.
Baca Juga: Putin Tawarkan Damai, Tapi dengan Harga Mahal: Ukraina Harus Tinggalkan NATO
Saat ini Mahkamah Agung Amerika Serikat sedang mempertimbangkan aturan konstitusional soal berlakunya pemblokiran TikTok. Pengadilan pun cenderung memilih untuk menghapus platform China itu dari wilayah AS.
Berita Terkait
-
Putin Tawarkan Damai, Tapi dengan Harga Mahal: Ukraina Harus Tinggalkan NATO
-
Yang Perlu Kamu Tahu Soal Aplikasi RedNote: Pengganti TikTok di AS?
-
AS Cegah Hamas Kuasai Gaza Pasca Gencatan Senjata Israel-Palestina
-
TikTok Bantah Jual Aplikasinya ke Elon Musk: Ini Skenario yang Dibuat-buat
-
Fitur Live Streaming di TikTok Dongkrak Penjualan Naik 30 Kali Lipat
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Bos Xiaomi Blak-blakan Ungkap Kenapa Harga HP Makin Mahal
-
21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober 2025, Klaim Ribuan Gems dan Pemain OVR 110113 Sekarang
-
OpenAI Kenalkan Browser Pesaing Google, Namanya ChatGPT Atlas
-
Xiaomi 17 Air Segera Hadir, HP Tipis Pesaing iPhone Air dan Samsung Galaxy S25 Edge
-
Apple Disebut Batal Rilis iPhone 19 di 2027, Ada Apa?
-
Oppo Reno 15 Diprediksi Usung Dimensity 8450 dan Sensor Samsung 200 MP
-
Untuk Pertama Kalinya, Seri Game Halo Siap Menuju PS5
-
Skor AnTuTu iQOO Z10R: HP Murah dengan Dimensity 7360 dan RAM 12 GB
-
Video Viral Mobil MBG Angkut Genteng, Klarifikasi Kepala Sekolah Jadi Sorotan
-
4 Perangkat Xiaomi Bakal Dapat Update OS 5 Kali, Ada Tablet dan HP Midrange