Suara.com - Presiden Rusia Vladimir Putin saat berbincang dengan Presiden Amerika Serikat (AS) menawarkan perdamaian dengan Ukraina, namun dia membandrol harga mahal.
Dalam perbincangan perdamaian, Rusia menuntut Ukraina agar secara drastis mengurangi hubungan militer dengan NATO, demikian menurut laporan Bloomberg, Rabu (15/1).
Laporan tersebut, yang mengutip sumber yang akrab dengan persiapan Moskow, menyebutkan bahwa Kremlin akan meminta Ukraina menjadi negara netral dengan kekuatan militer terbatas.
Sikap Moskow dikabarkan memperbolehkan anggota NATO secara individual memberikan senjata kepada Ukraina melalui perjanjian bilateral, namun dengan pembatasan penggunaan senjata tersebut.
Sumber-sumber tersebut mengungkapkan bahwa Rusia menekankan senjata yang diberikan melalui perjanjian tersebut tidak boleh digunakan melawan pasukan Rusia atau untuk merebut kembali wilayah Ukraina yang saat ini berada di bawah kendali Moskow.
Laporan itu juga menyoroti bahwa syarat Rusia dalam pembicaraan damai mencakup mempertahankan kendali atas hampir 20 persen wilayah Ukraina yang telah direbut sejak perang dimulai, termasuk Krimea yang dianeksasi pada tahun 2014.
Moskow dikabarkan terbuka untuk pembahasan mengenai "pertukaran wilayah tertentu."
Pada Jumat lalu, Trump mengungkapkan bahwa pertemuan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin sedang direncanakan.
Namun, juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, mengatakan pada Senin bahwa belum ada persiapan substantif untuk pembicaraan tersebut.
Baca Juga: Gemuruh Sukacita Menggema di Dunia Arab, Rayakan Kemenangan Gaza
Perang Rusia-Ukraina telah menyebabkan sengketa wilayah yang berlarut-larut dan meningkatkan ketegangan dalam hubungan internasional. [Antara].
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Indef Kritik Kebijakan Fiskal Pemerintah: Sektor Riil Sakit, Suntikan Likuiditas Bukan Obatnya
-
Jokowi Ngotot Prabowo-Gibran 2 Periode, Manuver Politik atau Upaya Selamatkan Ijazah Gibran?
-
Siapa Tony Blair? Mendadak Ditunjuk Jadi Pemimpin Transisi Gaza
-
Dian Hunafa Ketahuan Bohong? Pembelaan Ijazah Gibran Disebut Sesat, Gugatan Rp125 T Terus Bergulir!
-
Awas Keracunan! BGN Buka Hotline Darurat Program Makan Bergizi Gratis, Catat Dua Nomor Penting Ini
-
Terungkap! 2 Bakteri Ganas Ini Jadi Biang Kerok Ribuan Siswa di Jabar Tumbang Keracunan MBG
-
Ribuan Anak Keracunan MBG, IDAI Desak Evaluasi Total dan Beri 5 Rekomendasi Kunci
-
Cak Imin: Program Makan Bergizi Gratis Tetap Lanjut, Kasus Keracunan Hanya 'Rintangan' Awal
-
Tak Cuma di Indonesia, Ijazah Gibran Jadi 'Gunjingan' Diaspora di Sydney: Banyak yang Membicarakan
-
Misteri 'Kremlin' Jakarta Pusat: Kisah Rumah Penyiksaan Sadis Era Orba yang Ditakuti Aktivis