Suara.com - Kecerdasan buatan (AI) asal Tiongkok, DeepSeek, tengah menjadi sorotan di Silicon Valley dan Wall Street. DeepSeek dikabarkan dapat dimanipulasi untuk menghasilkan konten berbahaya.
Laporan The Wall Street Journal mengungkap, DeepSeek mampu merancang skenario serangan bioweapon serta menyusun kampanye yang mendorong perilaku melukai diri sendiri di kalangan remaja.
Hal senada juga disampaikan Sam Rubin, Wakil Presiden Senior divisi intelijen ancaman dan respons insiden Unit 42 di Palo Alto Networks.
"DeepSeek lebih rentan terhadap jailbreaking atau manipulasi untuk menghasilkan konten ilegal dan berbahaya dibandingkan model lainnya," ucapnya, disadur dari techcrunch.com, Senin (10/02/2025).
The Journal juga menguji model R1 dari DeepSeek secara langsung. Meskipun terdapat perlindungan dasar, media tersebut berhasil membujuk chatbot untuk menyusun kampanye media sosial yang, dalam kata-kata AI itu sendiri.
"Memanfaatkan keinginan remaja untuk merasa diterima, dengan mengeksploitasi kerentanan emosional melalui amplifikasi algoritmik," sebutnya.
Selain itu, chatbot DeepSeek dilaporkan dapat diarahkan untuk memberikan instruksi terkait serangan bioweapon, menulis manifesto pro-Hitler, serta membuat email phishing yang mengandung kode malware.
Sebagai perbandingan, The Journal mencatat bahwa ketika ChatGPT diberikan perintah serupa, chatbot tersebut menolak untuk menuruti permintaan tersebut.
Sebelumnya, laporan menyebut bahwa aplikasi DeepSeek menghindari diskusi mengenai topik sensitif seperti Tragedi Tiananmen dan otonomi Taiwan. CEO Anthropic, Dario Amodei, baru-baru ini juga mengungkapkan bahwa DeepSeek mencatat performa "terburuk" dalam uji keamanan terkait bioweapon.
Baca Juga: Acer Perkenalkan TravelMate P614 AI dan TravelMate P414 Spin, Sertifikasi Military Grade
Laporan ini semakin menyoroti kekhawatiran terhadap keamanan AI, terutama terkait kemampuannya untuk dimanipulasi guna menyebarkan informasi berbahaya. Seiring perkembangan teknologi AI, pengawasan lebih ketat terhadap sistem keamanan model-model seperti DeepSeek menjadi hal yang semakin mendesak.
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
Terkini
-
57 Kode Redeem FF Terbaru 27 Oktober 2025: Ada Skin Crimson dan SG2 OPM
-
25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 27 Oktober: Ada Icon 111-113 dan 200 Rank Up
-
Ambisi Besar Warner Bros: Film Minecraft Didorong Menangkan Piala Oscar!
-
6 Rekomendasi Smartwatch dengan GPS, Harga Murah di Bawah Rp1 juta
-
Jadwal Susulan TKA 2025 Jenjang SMA SMK Disiapkan
-
Gladi Bersih TKA SMA SMK Resmi Hari Ini, Cek Fakta Nilai dan Manfaat Masuk PTN
-
Bos Xiaomi Blak-blakan Ungkap Kenapa Harga HP Makin Mahal
-
21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober 2025, Klaim Ribuan Gems dan Pemain OVR 110113 Sekarang
-
OpenAI Kenalkan Browser Pesaing Google, Namanya ChatGPT Atlas
-
Xiaomi 17 Air Segera Hadir, HP Tipis Pesaing iPhone Air dan Samsung Galaxy S25 Edge