Suara.com - Jagat maya belakangan ini tengah dihebohkan dengan berbagai macam masalah politik, namun beberapa di antaranya yang menjadi perhatian adalah kasus dugaan korupsi importasi gula yang menyeret nama Tom Lembong, korupsi Pertamina, hingga terbaru adanya dugaan kecurangan dalam takaran Minyakita.
Hal ini membuat publik di dunia maya menyoroti kinerja pemimpin, termasuk Jokowi yang menjabat sebagai Presiden RI sebelumnya. Salah satu warganet bahkan menyinggung kembali pengakuan Joko Widodo pada 2015 silam. Hal itu terlihat dalam gambar tangkapan layar yang dibagikan oleh akun X @NenkMonica.
Tangkapan layar tersebut berisi judul berita yang mengungkapkan bahwa Jokowi mengklaim dirinya tahu siapa saja orang-orang yang "bermain" dengan proyek-proyek yang ada. "Jokowi: Saya tahu siapa yang main gula, siapa yang main migas, main minyak, saya tahu benar", bunyi judul berita tersebut yang dimuat di salah satu media online.
Publik pun lantas menyoroti ucapan Jokowi karena dinilai bungkam selama 10 tahun perihal kondisi tersebut.
"Pemimpin macam apa? Selama 10 tahun mengetahui ada penyalahgunaan wewenang yang dilakukan oleh bawahannya kemurian dibiarkan begitu saja merampok, menguras, dan melakukan kolusi lalu sang pemimpin itu diam? Setelah lengser dengan bangganya dia bilang saya mengetahui segalanya... koplak," tulis pemilik akun.
Tak sedikit warganet beranggapan serupa. Dengan asumsi Jokowi memang mengetahui "permainan" yang dilakukan, maka seharusnya Jokowi mencegah tindakan tersebut agar tidak terjadi hal-hal yang merugikan negara seperti saat ini.
Sebagaimana yang diketahui, kasus dugaan korupsi gula yang diberatkan kepada Tom Lembong pun dinilai janggal. Saat ini, ia ditetapkan sebagai tersangka dan terdakwa dalam kasus tersebut. Namun, kuasa hukum Tom Lembong merasa keberatan dengan tanggapan jaksa terkait tempus waktu dugaan tindak pidana dalam kasus tersebut, di mana penyidikan kasus dimulai pada 2015-2023.
Di sisi lain, kasus dugaan korupsi Pertamina pun tak luput dari perhatian publik. Kasus ini berawal ketika masyarakat mengeluh tentang buruknya kualitas produk BBM Pertamina jenis RON 92 atau Pertamax.
Rupanya, investigasi yang dilakukan oleh Kejagung menemukan bahwa adanya praktik pengoplosan atau blending dalam produksi Pertamax dengan Pertalite. Hal ini membuat negara merugi sekitar Rp 193,7 triliun dalam kurun waktu satu tahun.
Di sisi lain, warganet juga membicarakan tentang minyak goreng merek Minyakita yang tidak sesuai takaran. Kejanggalan ini bermula ketika Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menemukan Harga Eceran Tertinggi Minyakita yang tidak sesuai untuk 1 liter. Setelah ditakar, rupanya minyak goreng tersebut tidak dijual dengan takaran 1 liter sebagaimana yang tertera pada kemasan, melainkan hanya 750 ml.
Permainan kotor terkait gula, migas, dan minyak yang belakangan ini terjadi secara berturut-turut pun membuat publik mengaitkannya kembali dengan pengakuan Jokowi pada 2015 silam.
"Kan Jokowi cuma mengetahui, bukan siap menangkapnya," komentar @buda*****_**
"Iya kenapa pemimpin bisa begitu, pantesan koruptor dimana-mana. Rakyat yang semakin sulit untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari," tambah @radi_******
"Ya wajar kalau dia tahu semua kejahatan itu karena dia Presiden 10 tahun dan dia mungkin sengaja membiarkannya bahkan memberi peluang. Segera tangkap dan adili Jokowi. Pernyataannya tersebut sudah bisa jadi fakta awal untuk memanggil yang bersangkutan untuk diminta keterangan," timpal @untuk*******
"Curiganya, setelah dia tahu semua itu, dia malah ikut bermain dengan memanfaatkan jabatannya dan menyandera pemain lain. Mungkin mereka sama-sama pegang kartu," sambung @ttar*****
"Logikanya kalau dia tahu tapi dia diamkan saja padahal waktu itu dia punya kuasa untuk memberantasnya berarti dia bagian komplotan tersebut," tulis @andik*_**
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga 7 Seater Mulai Rp30 Jutaan, Irit dan Mudah Perawatan
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 19 Oktober: Klaim 19 Ribu Gems dan Player 111-113
- Bukan Main-Main! Ini 3 Alasan Nusakambangan, Penjara Ammar Zoni Dijuluki Alcatraz Versi Indonesia
Pilihan
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
-
Pembelaan Memalukan Alex Pastoor, Pandai Bersilat Lidah Tutupi Kebobrokan
Terkini
-
Baru Rilis, Game Jurassic World Evolution 3 Dapat Review Positif
-
Spesifikasi iQOO 15: Andalkan Snapdragon 8 Elite Gen 5, Skor AnTuTu Tembus 4 Juta
-
39 Kode Redeem FF Terbaru 22 Oktober 2025, Hadiah Timnas Indonesia Lengkap hingga Skin Unik
-
LFP Innovation Day 2025: Epson Luncurkan SureColor SC-S9130, Akurasi Tinggi Industri Signage Pro
-
12 Kode Redeem FC Mobile 22 Oktober 2025, Siap-siap Event Baru Menanti
-
Salah Satu Seri Game Angry Birds Gagal, Rovio PHK Puluhan Karyawan
-
Awas! Nonton Demon Slayer Gratis Bisa Jadi Jebakan Penjahat Siber!
-
21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
-
Whoop Band vs Smartwatch: Mana yang Terbaik untuk Pantau Kesehatan?
-
SIPD ASN Punya Fitur Apa Saja: Cek Bedanya dengan Info GTK