Suara.com - Polemik mengenai ijazah palsu mantan Presiden Republik Indonesia Jokowi kembali mencuat. Kali ini, publik menyoroti penggunaan jenis huruf Times New Roman pada ijazah tersebut. Sebagaimana diketahui, Jokowi lulus dari Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) pada 1985.
Namun, pihak UGM kini memberikan klarifikasi atas tuduhan tersebut. Dalam siaran pers yang dikeluarkan di situs resmi Universitas Gadjah Mada, pihak universitas menyayangkan tuduhan yang dilayangkan oleh mantan dosen di Universitas Mataram, Rismon Hasiholan Sianipar.
Rismon mencurigai keaslian ijazah Jokowi karena menemukan bahwa lembar pengesahan dan sampul skripsi menggunakan jenis huruf Times New Roman. Menurutnya, rupa huruf tersebut belum ada di era 1980-an. Hal tersebut kemudian dibantah oleh Dekan Fakultas Kehutanan UGM, Sigit Sunarta.
Menurut Sigit, Rismon sebagai seorang dosen seharusnya mampu menyimpulkan informasi yang didasarkan pada fakta dan metode penelitian yang baik. Pasalnya, Rismon dinilai hanya melihat ijazah dan skripsi milik Jokowi, alih-alih membandingkannya dengan ijazah dan skripsi yang juga diterbitkan pada tahun yang sama di Fakultas Kehutanan UGM.
Lebih lanjut, Sigit juga mengaku bahwa kala itu, banyak mahasiswa UGM yang sudah menggunakan jenis huruf Times New Roman atau huruf yang hampir mirip untuk mencetak sampul dan lembar pengesahan.
"Fakta adanya mesin percetakan di Sanur dan Prima juga seharusnya diketahui yang bersangkutan karena yang bersangkutan juga berkuliah di UGM," ucap Sigit pada Jumat (21/3/2025).
Lebih lanjut, sampul dan lembar pengesahan skripsi milik Joko Widodo dicetak di percetakan, meskipun seluruh isi tulisan pada skripsi tersebut ditulis menggunakan mesin tik.
Perihal nomor seri ijazah Jokowi yang berbeda dengan ijazah mahasiswa UGM dari fakultas yang berbeda itu pun menjadi pertanyaan publik. Namun menurut Sigit, penomoran ijazah di masa itu, Fakultas Kehutanan memiliki kebijakannya tersendiri dan belum ada penyeragaman dari tingkat universitas.
"Nomor tersebut tidak hanya berlaku pada ijazah Jokowi, namun berlaku pada semua ijazah lulusan Fakultas Kehutanan. Nomor tersebut berdasarkan urutan nomor induk mahasiswa yang diluluskan dan ditambahkan FKT, singkatan dari nama fakultas," tambahnya.
Baca Juga: Bertemu di Bukber Puan Ngaku Jelaskan Dinamika Revisi UU TNI kepada Surya Paloh dan Jokowi
Tak hanya itu, Sigit juga mengatakan jika Jokowi semasa berkuliah aktif di kegiatan mahasiswa dan memiliki teman dekat.
"Ia (Jokowi) pernah kuliah di sini, teman satu angkatan beliau mengenal baik beliau, beliau aktif di kegiatan mahasiswa (Silvagama), beliau tercatat menempuh banyak mata kuliah, mengerjakan skripsi, sehingga ijazahnya pun dikeluarkan oleh UGM adalah asli," ungkapnya.
Dalam siaran pers tersebut, tertulis pula keterangan dari teman satu angkatan Jokowi bernama Frono Jiwo. Menurut pengakuan Frono, ia dan Jokowi sama-sama masuk kuliah pada 1980 dan diwisuda bersama di UGM pada 1985.
Frono juga menuturkan tingkah laku Jokowi sebagai mahasiswa. Menurutnya, Jokowi adalah orang yang pendiam namun kerap melontarkan guyonan lucu saat berkumpul bersama teman-temannya.
"Pak Jokowi orangnya pendiam, tapi kalau ngobrol selalu kocak, apa yang jadi pembicaraan mengundang tawa," akunya.
Klarifikasi yang diberikan oleh UGM perihal tuduhan ijazah palsu Jokowi ini pun menuai beragam komentar. Banyak warganet yang skeptis dan masih mencurigai keasliannya. Beberapa lainnya meminta agar sejumlah teman seangkatan Jokowi untuk muncul dan memberikan bukti dalam bentuk ijazah atau skripsi serupa.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Kompetisi Menulis dari AXIS Belum Usai, Gemakan #SuaraParaJuara dan Dapatkan Hadiah
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
Pilihan
-
Dari Puncak JI ke Pangkuan Ibu Pertiwi: Kisah Abu Rusydan dan Komitmen Deradikalisasi Negara
-
Evakuasi Ponpes Al-Khoziny: Nihil Tanda Kehidupan, Alat Berat Dikerahkan Diirigi Tangis
-
Statistik Brutal Dean James: Bek Timnas Indonesia Jadi Pahlawan Go Ahead Eagles di Liga Europa
-
Harga Emas Antam Stagnan, Hari Ini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
-
Poin-poin Utama UU BUMN: Resmi Disahkan DPR RI, Selamat Tinggal Kementerian BUMN
Terkini
-
Aplikasi Ini Kasih Cashback Gede di Shopee dan TikTok Shop
-
51 Kode Redeem FF Hari Ini 3 Oktober 2025, Bonus M4A1 hingga Vector Batik Gratis
-
iQOO 15: Akhirnya! Pengisian Nirkabel dan Fitur 'Dewa' Lainnya Terungkap!
-
22 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober 2025, Banjir 2.000 Gems dan Pemain Icon Hernandez
-
Microsoft Umumkan Forza Horizon 6, Berlatar di Jepang
-
3 Prompt Gemini AI untuk Foto Estetik Pemandangan Langit
-
6 Fitur Baru Xiaomi HyperOS 3 untuk Produktivitas dan Keamanan Tingkat Lanjut
-
HP Murah Moto G06 Power Segera Masuk ke Pasar Asia, Tawarkan Layar Luas
-
53 Kode Redeem FF Max Terbaru 3 Oktober: Raih Skin Scar, AK47 dan Bundel Menarik
-
Claude Sonnet 4.5 Resmi Dirilis: Model AI untuk Militer Hingga Dokter Spesialis