Suara.com - Saat Ramadan dan Idul Fitri, tren belanja online mengalami lonjakan yang signifikan. Namun di balik kenaikan tren tersebut, ada ancaman keamanan yang harus diwaspadai. Fortinet mengingatkan adanya bahaya phising berbasis AI.
Indonesia tengah mengalami lonjakan adopsi perangkat seluler yang diperkirakan mencapai 380 juta pengguna pada tahun 2030, menjadikannya salah satu pasar terbesar di Asia-Pasifik.
Tren ini turut mendorong pertumbuhan e-commerce dan pembayaran digital, dengan proyeksi 204,97 juta pengguna akan bertransaksi secara digital pada 2028, sebagian besar melalui perangkat seluler.
Didukung oleh inisiatif seperti Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI), momentum digitalisasi ini semakin kuat. Diperkirakan, transaksi e-wallet di Indonesia akan mencapai 88,42 miliar dolar AS pada 2028.
Namun, meningkatnya transaksi digital juga menarik perhatian pelaku kejahatan siber, terutama menjelang Ramadan dan Idul Fitri, ketika lonjakan belanja online menciptakan peluang besar bagi para penipu.
Laporan dari Komdigi dan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mencatat peningkatan tajam dalam kasus penipuan phishing, situs e-commerce palsu, dan skema pembayaran digital ilegal yang menargetkan pembeli online.
Para penjahat siber memanfaatkan teknologi canggih seperti AI dan alat yang tersedia di darknet untuk melancarkan serangan yang semakin meyakinkan.
Mereka menciptakan situs belanja palsu dan iklan menyesatkan di media sosial yang meniru platform populer seperti Tokopedia, Shopee, dan Bukalapak, menjerat konsumen agar memberikan data pembayaran mereka secara tidak sadar.
Tidak hanya konsumen yang menjadi target, tetapi juga bisnis e-commerce yang menghadapi ancaman seperti malware, pencurian kredensial, dan skimmer kartu kredit yang disusupkan ke dalam platform mereka.
Baca Juga: Serangan Phising Makin Canggih di Gmail, FBI: Jangan Klik Apa pun!
Temuan terbaru dari FortiGuard Labs mengungkap bahwa kejahatan siber kini semakin kompleks, didorong oleh penggunaan AI dalam skema phishing, alat kloning situs web, serta pemanfaatan data keuangan curian untuk menciptakan penipuan yang lebih sulit dideteksi.
Selain itu, peretas semakin gencar menyebarkan iklan dan promosi palsu di media sosial yang menyerupai toko online resmi, menargetkan pengguna yang tidak waspada.
Ini menunjukkan bahwa baik konsumen maupun pelaku bisnis harus lebih proaktif dalam mengenali ancaman yang terus berkembang.
Edwin Lim, Country Director, Fortinet Indonesia, menegaskan bahwa seiring dengan berkembangnya ekonomi digital, ancaman siber juga semakin canggih.
"Baik bisnis maupun konsumen harus lebih waspada, menerapkan langkah-langkah keamanan yang kuat, serta selalu mengikuti perkembangan ancaman siber terbaru. Para pelaku kejahatan siber terus mengasah strategi mereka, dan pendekatan keamanan yang proaktif adalah kunci utama untuk tetap selangkah lebih maju," ujar Edwin.
Untuk mengurangi risiko, konsumen harus lebih berhati-hati dalam belanja online dengan memastikan keaslian situs web, menggunakan metode pembayaran yang aman, rutin memeriksa laporan keuangan, mengaktifkan autentikasi multi-faktor, dan menghindari penggunaan Wi-Fi publik saat bertransaksi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Film Horor Ternyata Bisa Jadi Terapi untuk Mengatasi Kecemasan
-
Komdigi Akui Kualitas Internet Indonesia Kalah Jauh dari Malaysia
-
5 HP RAM 8 GB Paling Murah Cocok untuk Gamer dan Multitasking Berat
-
The Simpsons Bakal Hadir di Fortnite, Ini Bocoran Event-nya
-
Update HyperOS 3 Global Dimulai, Xiaomi 15T Series Dapat Giliran Pertama
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
5 Cara Mengembalikan Foto Lama yang Terhapus di HP Android
-
HP Flagship 'Murah' yang Laris, iQOO 15 Punya Kekurangan di Sektor Optik
-
Cara Convert Pulsa ke DANA dengan Mudah, Praktis untuk Belanja
-
Video Viral Dalam Gerbong Detik-Detik KA Purwojaya Anjlok, Netizen Ikut Tegang