Suara.com - Pengguna Gmail menghadapi serangan phising yang makin canggih, sehingga membuat FBI mengeluarkan peringatan agar pengguna tidak mengklik apa pun dalam email yang mencurigakan.
Para penjahat dunia maya kini menggunakan alat bertenaga AI untuk membuat email yang mengandung phising terlihat meyakinkan.
Laporan terbaru oleh Hoxhunt menyoroti peningkatan 49 persen dalam serangan phising yang mampu mengelabui filter keamanan. Ancaman yang dihasilkan AI kini mencapai 4,7 persen dari total upaya phishing. Pakar keamanan dunia maya Pyry Avist memperingatkan bahwa AI memicu gelombang baru taktik rekayasa sosial, yang memudahkan peretas untuk menipu korban.
Dilansir dari Gizchina pada Selasa (11/2/2025), untuk membuat peretas dengan teknologi AI pun tidak memerlukan biaya besar. Faktanya, peretas kini dapat membuat rencana phishing yang kuat hanya dengan 5 dolar AS atau sekitar Rp 82.000. Sebuah firma siber bernama VIPRE mengatakan 70 persen serangan phising berisi tautan yang membahayakan. Hal ini mendukung saran FBI untuk tidak mengklik apa pun dalam email yang tampak aneh.
Menurut pakar keamanan siber Adrianus Warmenhoven dari Nord Security mengatakan bahwa peretas tidak perlu lagi membuat kode untuk membuat situs palsu. Hanya berbekal perangkat AI, pelaku dapat membangun situs dengan mudah.
Hal lain yang ditemukan adalah mayoritas orang tertipu oleh email phising dalam waktu kurang dari 60 detik. Ini menunjukkan mengapa pengguna harus tetap waspada dan mengikuti langkah-langkah dasar untuk menjaga akun tetap aman. Baik FBI maupun Google sendiri meminta agar pengguna tidak sembarangan mengklik tautan atau mengunduh file dari email.
Pencegahan lain yang dapat dilakukan termasuk menggunakan pengelola kata sandi tepercaya dan jangan pernah memasukkan informasi pribadi di situs web yang tidak sah.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Sepatu Lokal Senyaman On Cloud Ori, Harga Lebih Terjangkau
- 5 Body Lotion Niacinamide untuk Cerahkan Kulit, Harganya Ramah Kantong Ibu Rumah Tangga
- Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
- 5 HP Murah Terbaik 2025 Rekomendasi David GadgetIn: Chip Mumpuni, Kamera Bagus
- 55 Kode Redeem FF Terbaru 9 Desember: Ada Ribuan Diamond, Item Winterlands, dan Woof Bundle
Pilihan
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
Terkini
-
3 HP Flagship Xiaomi Lolos Sertifikasi di Indonesia: Xiaomi 17 Pakai Chip Terkencang
-
SureColor G6030, Printer Direct-to-Film Pertama Terobosan dari Epson Resmi Hadir
-
Trailer Anyar Resident Evil Requiem Beredar, Leon Kennedy Kembali
-
Update Call of Duty Black Ops 7: Nerf Senjata Zombies, Warzone Justru Dapat Buff Besar
-
55 Kode Redeem FF Terbaru 12 Desember: Ada Item Langka Winterlands dan Arrival Animation
-
Epic Games Store Bagikan Hogwarts Legacy Gratis Hingga 18 Desember 2025
-
Tecno Spark 40 Hadir dengan AI, Baterai 5.200 mAh, dan 45W Fast Charge, Entry-Level Rasa Flagship!
-
Prototipe CS AI Robot Pertama Hadir, Karya Anak Bangsa
-
7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
-
POCO M8 Series Muncul di Situs Resmi, Dukung Fast Charging 100 W