Suara.com - Tools for Humanity (TFH) selaku pengelola World App menanggapi soal pemblokiran platformnya yang dilakukan Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) karena dianggap mengumpulkan data pribadi warga seperti iris mata.
Lewat keterangannya, TFH sudah menerima alasan World diblokir dari Komdigi. Namun mereka masih menelaah kebijakan tersebut.
"Tools for Humanity (TFH) menghargai penjelasan terbaru dari Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), dan sedang menelaah temuan tersebut dengan saksama," katanya dalam siaran pers, Selasa (17/6/2025).
TFH mengklaim kalau perusahaan selalu memprioritaskan kepatuhan terhadap regulasi, termasuk mengenai perlindungan data pribadi. Selain itu mereka juga berkomitmen untuk menanggapi setiap masukan.
"Tujuan kami adalah untuk terus menjalin kerja sama dengan otoritas terkait agar dapat kembali menyediakan teknologi penting ini kepada masyarakat di Indonesia sesegera mungkin," umbar TFH.
TFH lalu menegaskan kalau World App tidak menyimpan atau menjual data pribadi pengguna, termasuk data gambar iris mata. Perusahaan mengklaim kalau data yang dikumpulkan telah terverifikasi dan terjamin anonimitas.
"Setelah seseorang berhasil memverifikasi bahwa mereka adalah seorang manusia yang nyata dan mendapatkan World ID mereka melalui perangkat Orb, gambar iris tersebut dienkripsi secara end-to-end dan dikirim ke perangkat pengguna. Gambar tersebut kemudian segera dihapus dari perangkat Orb secara permanen, tidak disimpan oleh World atau Tools for Humanity," papar TFH.
Mereka menerangkan kalau proses yang dikenal sebagai Personal Custody ini memastikan masing-masing individu tetap memegang kendali penuh atas data pribadi mereka.
"Baik World maupun Tools for Humanity tidak dapat mengakses ponsel seseorang atau data yang disimpan di dalamnya. Ini artinya, hanya pengguna yang dapat menghapus gambar iris mereka melalui World App. Selain itu, World bersifat open source, sehingga jaminan privasinya dapat diverifikasi secara independen dan oleh siapa pun," timpal TFH.
Baca Juga: Review Novel Ikhlas Penuh Luka: Bukan tentang Melupakan, Tapi Merawat
Kedua, World juga tidak mengetahui siapa pemegang World ID. Menurut mereka tidak ada informasi nama, jenis kelamin, kewarganegaraan, alamat email, atau nomor telepon yang diperlukan untuk membuat akun World App atau memverifikasi World ID.
Perusahaan menjelaskan protokol World dirancang untuk memverifikasi bahwa seseorang adalah manusia yang nyata dan unik tanpa mengetahui identitas pribadi mereka.
"Oleh karena itu, World tidak dapat mengetahui berapa banyak individu dari kewarganegaraan tertentu yang telah memverifikasi World ID mereka," beber dia.
Verifikasi secara anonim ini, lanjut TFH, dilakukan dengan teknologi Zero Knowledge Proof (ZKP) dan Anonymized Multi-Party Computation (AMPC), yang mengonversi kode iris secara kriptografis menjadi fragmen terenkripsi.
Fragmen-fragmen tersebut tidak mengungkapkan data apa pun tentang pengguna atau kode iris mereka. Fragmen terenkripsi ini pun tidak dapat ditautkan kembali kepada individu mana pun, termasuk sang pengguna.
"Oleh karena itu, World tidak dapat mengetahui identitas mereka yang telah bergabung dengan jaringan," katanya.
Berita Terkait
-
Review Novel Ikhlas Penuh Luka: Bukan tentang Melupakan, Tapi Merawat
-
Komdigi Blokir World ID di Indonesia, Data Iris Mata Warga Wajib Dihapus
-
Anti War, Tiket Konser BLACKPINK di Jakarta Masih Tersedia
-
Tiket Ludes Terjual, Konser G-Dragon di Jakarta Ditambah Jadi 2 Hari
-
BAKTI Komdigi Perkuat Akses Internet di Wilayah 3T dengan Kecepatan hingga 8 Mbps
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Gubernurnya Tertangkap KPK, Riau Masuk Provinsi Terkorup di Indonesia
-
Moto G67 Power Muncul di Toko Online: Bawa Baterai 7.000 mAh dan Snapdragon 7s Gen 2
-
Tips Bikin PIN ATM Agar Tidak Mudah Ditebak, Kombinasi Kuat, dan Aman dari Pembobolan
-
iQOO Z10R vs Realme 15T: Harga Mepet, Mending Mana Buat Gamer?
-
24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
-
24 Kode Redeem FF Hari Ini 4 November: Dapatkan Bundle Flame Arena & Evo Gun Gratis!
-
10 HP Flagship Terkencang Oktober 2025 Versi AnTuTu, Cocok Buat Gamer Kelas Berat
-
Aplikasi Edit Video Gratis Paling Hits: Ini Cara Menggunakan CapCut dengan Efektif dan Mudah
-
Mengapa Angka 67 Dinobatkan Jadi Word of the Year 2025
-
Cara Menambahkan Alamat di Google Maps, Beguna Menaikkan Visibilitas Bisnis Lokal Anda!