Walaupun informasi terkait produktivitas, gaji, dan pekerjaan cukup positif, laporan ini juga menyoroti perlunya pekerja dan pelaku bisnis untuk beradaptasi dengan perubahan yang jauh lebih cepat.
Kebutuhan keterampilan yang dicari oleh perusahaan berubah 66 persen lebih cepat pada pekerjaan yang terdampak AI, naik dari 25 persen tahun lalu.
Faktor-faktor yang dibutuhkan untuk berhasil pada pekerjaan yang terdampak AI juga berubah dalam hal lain. Misalnya, permintaan perusahaan terhadap gelar formal menurun untuk semua jenis pekerjaan, terutama pada pekerjaan yang terdampak AI.
Persentase pekerjaan yang ditingkatkan oleh AI dan membutuhkan gelar turun dari 66 persen menjadi 59 persen antara 2019 dan 2024, dan turun dari 53 persen menjadi 44 persen untuk pekerjaan yang diotomatisasi oleh AI.
Laporan ini juga menunjukkan bahwa dampak AI terhadap pekerja berdasarkan gender. Terungkap kalau lebih banyak perempuan yang bekerja di peran yang terdampak AI dibandingkan pria, yang berarti tekanan keterampilan terhadap perempuan bisa lebih tinggi.
Lebih lanjut Subianto mengatakan kalau teknologi AI sebenarnya tidak mengurangi nilai pekerjaan, justru meningkatkannya. Orang yang mampu bekerja secara efektif dengan AI bakal semakin bernilai dengan dunia kerja saat ini.
"Meski beberapa industri seperti TIK mungkin mengalami perubahan kebutuhan tenaga kerja karena AI mengambil alih tugas-tugas rutin, hal ini juga membuka peluang baru untuk inovasi, peningkatan keterampilan, dan peran yang lebih bermakna. Permintaan yang terus meningkat terhadap talenta yang mampu menguasai AI mencerminkan transformasi positif dalam cara kita bekerja dan menciptakan nilai," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Cara Menggunakan Gemini CLI, Solusi Buat Konten dan Deteksi Error
-
Riset Deloitte: Teknologi AI Bisa Cegah Kerugian Bencana Alam hingga Rp 1.134 Triliun
-
Di Balik Kemudahan Transaksi Digital: Kerentanan Keamanan yang Mengancam?
-
AQUA Elektronik Luncurkan Mesin Cuci Front Load dengan Teknologi Color Touch AI
-
Samsung Ungkap Teknologi AI Masa Depan untuk Rumah Pintar di 2025!
Terpopuler
- Sama-sama dari Australia, Apa Perbedaan Ijazah Gibran dengan Anak Dosen IPB?
- Bawa Bukti, Roy Suryo Sambangi Kemendikdasmen: Ijazah Gibran Tak Sah, Jabatan Wapres Bisa Gugur
- Lihat Permainan Rizky Ridho, Bintang Arsenal Jurrien Timber: Dia Bagus!
- Ousmane Dembele Raih Ballon dOr 2025, Siapa Sosok Istri yang Selalu Mendampinginya?
- Jadwal Big 4 Tim ASEAN di Oktober, Timnas Indonesia Beda Sendiri
Pilihan
-
Dokter Tifa Kena Malu, Kepala SMPN 1 Solo Ungkap Fakta Ijazah Gibran
-
Penyebab Rupiah Loyo Hingga ke Level Rp 16.700 per USD
-
Kapan Timnas Indonesia OTW ke Arab Saudi? Catat Jadwalnya
-
Danantara Buka Kartu, Calon Direktur Keuangan Garuda dari Singapore Airlines?
-
Jor-joran Bangun Jalan Tol, Buat Operator Buntung: Pendapatan Seret, Pemeliharaan Terancam
Terkini
-
18 Kode Redeem FC Mobile 26 September 2025, Banyak Gems dan Pemain OVR 104-110
-
Remaja Main Game Lebih Lama dari Waktu Sekolah, Pakar Ingatkan Resiko
-
Biodata Kioway, Esports Asal Rusia yang Bersinar di Mobile Legends
-
Fujifilm Instax Mini Evo Gentle Rose Hadir ke Indonesia, Kamera Instan Harga Rp 3 Juta
-
Realme 15 5G dan 15 Pro 5G Masuk Indonesia 8 Oktober, Intip Spesifikasinya
-
20 Kode Redeem MLBB 25 September: Dapatkan Skin Summer Spark dan Hadiah Blazing Summer Sekarang!
-
Kapan iPhone 18 Dirilis? Ini Estimasi Harga dan Inovasi Terbarunya
-
20 Kode Redeem FC Mobile 25 September: Klaim Hadiah Golden Transfer, Langsung Masuk ke Akunmu
-
Itel S26 Ultra Resmi ke Indonesia, HP Murah Harga Rp 2 Jutaan
-
7 Misteri Sinkhole di Dunia, Indonesia Pernah Mengalami Sebelum Bangkok