Suara.com - Riset dari Deloitte Center for Sustainable Progress mengungkapkan kalau pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence atau AI) bisa memperkuat ketahanan infrastruktur terhadap bencana alam.
Dalam laporan yang bertajuk AI for infrastructure resilience itu, Deloitte mengungkapkan kalau pendekatan teknologi AI dapat mencegah kerugian infrastruktur hingga 70 miliar Dolar AS atau sekitar Rp 1.134 triliun per tahun di 2050.
Deloitte Global Sustainability Business Leader, Jennifer Steinmann menyatakan, ketahanan infrastruktur berbasis AI dapat mentransformasi cara para pemimpin melindungi komunitas mereka dari risiko cuaca ekstrem yang terus meningkat.
"Jika diterapkan secara strategis, AI dapat membantu para pemimpin mengidentifikasi risiko lebih awal, mengoptimalkan sumber daya, mencegah kegagalan dan gangguan yang merugikan, serta mempercepat waktu respons dan pemulihan saat terjadi bencana alam," kata Jennifer, dikutip dari siaran pers, Kamis (26/6/2025).
Studi Deloitte menjelaskan kalau rata-rata kerugian tahunan akibat bencana alam diperkirakan meningkat hingga 460 miliar Dolar AS (sekitar Rp 7.455 triliun) hingga 500 miliar Dolar AS (Rp 8.103 triliun) pada tahun 2050. Badai dan banjir menjadi penyebab utama kerugian terbesar infrastruktur.
Menurutnya, kerusakan atau gangguan pada infrastruktur dapat semakin menghambat fungsi layanan esensial seperti air, energi, dan transportasi.
Sebagai contoh, pemadaman listrik dapat mengganggu komunikasi. Sementara gangguan pasokan air turut berdampak pada produksi energi.
Selain itu, infrastruktur yang menua dan mengalami penurunan kualitas lebih rentan terhadap bencana alam. Namun demikian, proyek-proyek baru pun tidak sepenuhnya kebal terhadap risiko ini.
Lebih lagi proyek investasi infrastruktur baru dapat menimbulkan kerugian ekonomi hingga mencapai triliunan dolar dalam beberapa dekade mendatang.
Baca Juga: AQUA Elektronik Luncurkan Mesin Cuci Front Load dengan Teknologi Color Touch AI
Jennifer menerangkan, penerapan teknologi AI mulai dari tahap perencanaan hingga operasional infrastruktur dapat menghadirkan solusi yang bersifat preventif, detektif, maupun responsif dalam menghadapi bencana alam.
Hal ini memberikan opsi bagi para pemimpin di sektor publik dan swasta untuk secara proaktif memitigasi risiko yang ada.
"Manfaatnya pun signifikan, laporan Deloitte Global menunjukkan bahwa AI berpotensi mencegah kerugian akibat badai hingga rata-rata 30 miliar Dolar AS per tahun secara global pada tahun 2050," beber dia.
AI dapat mendukung para pengambil keputusan dalam mengantisipasi risiko melalui berbagai tahap mulai dari perencanaan, respons, hingga pemulihan.
Pertama, solusi seperti digital twins, perencanaan kota berbasis AI, dan pemeliharaan prediktif dapat membantu para pemimpin merancang dan mengelola infrastruktur yang lebih tangguh.
Misalnya melalui manajemen vegetasi yang efisien untuk menjaga jaringan listrik dan mengurangi risiko kebakaran hutan, yang secara proaktif dapat mencegah terjadinya kegagalan sejak dini.
Berita Terkait
-
AQUA Elektronik Luncurkan Mesin Cuci Front Load dengan Teknologi Color Touch AI
-
Samsung Ungkap Teknologi AI Masa Depan untuk Rumah Pintar di 2025!
-
Video Promosi AI 'Pahlawan Masa Kini' Polri Dihapus, Netizen: Minder Sama Damkar?
-
Review Film M3GAN 2.0: Boneka AI Kembali Hidup, Waralaba Jadi Makin Gila!
-
Sinopsis M3GAN 2.0, Boneka Seram Kembali untuk Lawan Robot AI Militer
Terpopuler
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
- 5 Mobil Bekas di Bawah 50 Juta Muat Banyak Keluarga, Murah tapi Mewah
Pilihan
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
-
Penuhi Syarat Jadi Raja, PB XIV Hangabehi Genap Salat Jumat 7 Kali di Masjid Agung
-
Satu Indonesia ke Jogja, Euforia Wisata Akhir Tahun dengan Embel-embel Murah Meriah
Terkini
-
Usai Debut di China, Xiaomi 17 Ultra Diprediksi Bakal Masuk ke Indonesia
-
Pemegang Saham Setujui Akuisisi Electronic Arts oleh Arab Saudi Senilai Ratusan Triliun
-
35 Kode Redeem FF 26 Desember 2025: Klaim Skin Winterland dan Bocoran Fitur Mancing
-
25 Kode Redeem FC Mobile 26 Desember 2025: Sikat 5.000 Gems di Tantangan Beku Fase 2
-
Spesifikasi POCO F8 Pro: Andalkan Snapdragon 8 Elite, RAM 12 GB, dan Audio Bose
-
POCO M8 5G Muncul di Toko Online, Siap Dipasarkan di India dan Indonesia
-
Mantan Petinggi Rockstar Bocorkan Ide Game 'GTA Tokyo', Endingnya Tak Terwujud
-
Siap Guncang Pasar! iQOO Z11 Turbo Bocorkan Desain Mewah dan Performa Monster Snapdragon 8 Gen 5
-
Bocoran Harga Realme 16 Pro Plus Bikin Heboh: Siap Naik Kelas ke Segmen Flagship di Awal 2026?
-
Bocoran Harga iQOO Z11 Turbo, HP Gaming Menengah Spek Dewa