- Gerhana total terjadi pada 01.11 WIB 8 September (dini hari)
- Penumbra dimulai pada 7 September malam
- Mampu dilihat sempurna di daerah yang minim polusi cahaya.
Suara.com - Ada fenomena alam langka yang akan terjadi pada September mendatang.
Masyarakat di berbagai belahan dunia akan menyaksikan gerhana bulan total yang dapat dilihat di beberapa titik.
Adapun masyarakat di Indonesia juga turut bisa mengamati gerhana bulan total pada September besok.
Selain Indonesia, beberapa negara berkesempatan untuk menyaksikan gerhana bulan total, yakni India, Cina, Rusia, Australia Barat, Afrika Timur, Asia Tengah.
Beberapa negara di Eropa seperti Inggris dan negara Eropa Barat lainnya hanya dapat melihat gerhana bulan secara sebagian, sebagaimana yang dilaporkan oleh kanal antariksa Observatorium Bosscha di Bandung.
Lantas, kapan masyarakat Indonesia dapat menyaksikan gerhana bulan total dan apa yang harus disiapkan?
Siapkan beberapa hal ini sebelum saksikan gerhana
Mereka yang hendak menyaksikan gerhana bulan total harus mempersiapkan beberapa hal penting.
Salah satu hal yang perlu diperhatikan adalah terkait memilih lokasi yang tepat.
Baca Juga: Kumpulan Link Nonton Gerhana Matahari Total 8 April 2024, Lengkap Fakta dan Dampaknya
Gerhana bulan total dapat dilihat secara sempurna di daerah yang minim polusi cahaya.
Pastikan lokasi yang jauh dari pusat kota sehingga cahaya gerhana bulan total terlihat secara jelas.
Dataran tinggi yang lapang juga memberikan pengamatan yang jelas untuk gerhana.
Setiap fase gerhana bulan juga memerlukan posisi dan sudut penglihatan yang berbeda-beda, sehingga pengamat harus memastikan lokasi pengamatan tak terhalang oleh pohon maupun bentang alam lainnya.
Siapkan juga peralatan pendukung seperti teropong atau teleskop agar permukaan bulan yang mengalami gerhana bisa terlihat jelas.
Mereka yang tak punya akses ke teropong maupun teleskop tak perlu khawatir karena gerhana bulan total dapat dilihat dengan mata telanjang tanpa bantuan alat.
Mendokumentasikan gerhana bulan baiknya dilakukan dengan peralatan yang memadai. Ponsel dan kamera dengan fitur long exposure dapat menangkap seluruh fase gerhana bulan dengan baik dan jelas.
Cahaya dari gerhana bulan tak membahayakan mata sehingga tak memerlukan kaca mata khusus untuk menyaksikannya.
Cuaca juga menjadi hal yang krusial saat hendak menyaksikan gerhana bulan.
Sudah menjadi barang pasti seorang pengamat gerhana bulan total untuk memastikan cuaca lokasi pengamatan cerah. Cuaca yang berawan bahkan hujan akan menghalangi cahaya dari gerhana bulan.
Terakhir, bekali diri dengan informasi jadwal gerhana bulan total agar tak tertinggal melihat seluruh fase yang ada.
Jadwal gerhana bulan total menurut BMKG
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melalui situs mereka memberikan jadwal secara lengkap gerhana bulan sesuai fasenya.
Adapun gerhana bulan terjadi kala cahaya matahari ke bulan tertutup oleh permukaan bumi.
Posisi bumi yang berada di tengah matahari dan bulan mengakibatkan cahaya di permukaan bulan mengalami refraksi dari permukaan bumi.
Posisi tersebut umumnya terjadi pada beberapa waktu tertentu dalam beberapa tahun.
Sebelumnya, gerhana bulan terjadi pada Maret 2025 dan kala itu hanya bisa disaksikan di Indonesia bagian timur.
BMKG memperkirakan bahwa gerhana bulan total berikutnya terjadi kala 7-8 September 2025 yang diawali dengan fase penumbra pada 22.26 WIB (7 September), 23.26 WITA (7 September), 00.26 WIT (8 September).
Ada juga fase gerhana bulan total pada 00.30 WIB (8 September), 01.30 WITA (8 September), dan 02.30 WIT (8 September).
Berikut detil rangkaian jadwal fase gerhana bulan selengkapnya.
- 22:28: Bulan memasuki fase penumbra
- 23:53: Gerhana sebagian
- 01:11 : Gerhana total terjadi
- 02:33 - Gerhana total berakhir
- 03:39 - Gerhana sebagian berakhir
- 03:53 - Gerhana penumbra berakhir
Gerhana bulan pada 7 September mendatang merupakan gerhana bulan terakhir di tahun 2025 ini.
Mereka yang tertinggal gerhana bulan pada 7 September mendatang bisa menunggu kesempatan berikutnya pada 31 Maret 2026.
Kontributor : Armand Ilham
Berita Terkait
-
Kapan Gerhana Bulan Total di Indonesia? Kemenag Aceh Imbau Lakukan Ibadah Ini
-
Viral Gerhana Matahari Total 2 Agustus 2025 Bikin Bumi Gelap, BMKG Tegaskan Hoaks! Ini Faktanya
-
CEK FAKTA: Benarkah Akan Ada Gerhana Matahari Total 2 Agustus 2025 yang Bikin Bumi Gelap 6 Menit?
-
BMKG: Gerhana Matahari 2025 Hoax! Ini Jadwal Gerhana yang Benar dan Bisa Dilihat di Indonesia
-
Jangan Panik! BMKG Pastikan Tidak Ada Gerhana Matahari Total pada 2 Agustus 2025, Tapi Tahun...
Terpopuler
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Link Download Logo Hari Santri 2025 Beserta Makna dan Tema
- Baru 2 Bulan Nikah, Clara Shinta Menyerah Pertahankan Rumah Tangga
Pilihan
-
5 Laga Klasik Real Madrid vs Juventus di Liga Champions: Salto Abadi Ronaldo
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
Terkini
-
25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober: Klaim Pemain 111-113 dan 15 Juta Koin
-
5 Rekomendasi Smartwatch yang Baterainya Tahan 10 Hari, Cocok Dipakai Traveling
-
20 Kode Redeem FC Mobile 22 Oktober: Berhadiah Jersey Langka, XP Booster, dan Elite Player Drop
-
Raisa Trending di X, Begini Komentar Netizen Tanggapi Isu Perceraiannya
-
Komdigi Ungkap Depo Judi Online Tembus Rp 17 Triliun di Semester 1 2025
-
Game Sword of Justice Dirilis 7 November 2025 ke iOS, Android, hingga PC
-
25 Kode Redeem Free Fire 22 Oktober: Berhadiah Bundle Atlet, Skin Timnas dan Pet Eksklusif!
-
Uji Ketahanan Xiaomi 17 Pro: Lapisan Pelindung Setangguh iPhone 17 Pro
-
Axioo Hype R X8 OLED Resmi Meluncur: Laptop OLED dengan Ryzen 7, Super Ringan Seharga Rp 8 Jutaan
-
Menguak Potensi Krisis Air Bersih di Balik Kecanggihan AI