Tekno / Tekno
Selasa, 07 Oktober 2025 | 12:08 WIB
Wakil Menteri Komunikasi dan Digital, Nezar Patria dalam acara Local Media Summit (LMS) 2025 yang digelar oleh Suara.com di Hotel Jw Marriot, Selasa (7/10/2025). [Suara.com/Rina]
Baca 10 detik
  • Komdigi menyoroti tantangan industri media akibat pesatnya penggunaan AI dalam produksi dan penyebaran berita.
  • Sekitar 31% media di negara global south telah memanfaatkan AI dalam kegiatan jurnalistik, termasuk investigasi dan algoritma kerja newsroom.
  • Pemerintah menyiapkan peta jalan AI nasional untuk memastikan transparansi, keamanan data, dan kualitas jurnalisme tetap terjaga.

Suara.com - Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) menyampaikan tantangan untuk industri media saat ini. 

Hal ini dikarenakan banyaknya kecanggihan teknologi membuat pemberitaan di media ikut berubah.

Wakil Menteri Komunikasi dan Digital, Nezar Patria mengatakan, salah satunya adalah penggunaan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI). 

Hal ini sudah  banyak digunakan oleh media di seluruh dunia.

"Laporan ini mencarikan bagaimana jurnalis di negara-negara global selatan dalam mengembangkan dan telah mengadopsi kecerdasan buatan artificial intelligence dalam penyampaian berita," katanya dalam acara Local Media Summit (LMS) 2025 yang digelar oleh Suara.com di Hotel Jw Marriot, Selasa (7/10/2025).

Dia menyebutkan bahwa 31 persen penggunaan AI sudah digunakan oleh industri-industri media.

Ilustrasi AI. (Dok: Pexels.com)

Salah satunya dalam produksi berita yang disampaikan kepada publik.  

"Dari negara-negara global south menyebutkan bahwa mereka menggunakan fitur AI dalam penyelidikan jurnalis berita sebanyak 31 persen," katanya.

Dia menambahkan bahwa penetrasi AI dalam pekerjaan seharian di newsroom, termasuk di media-media lokal begitu intens.

Baca Juga: 15 Prompt Gemini AI Liburan ke Luar Negeri, Lengkap dari Paris hingga Tokyo

"Dan hampir separuh dari mereka bahkan mengintegrasikan ke dalam algoritma pekerjaannya," imbuh Nezar Patria.

Namun, penggunaan AI ini harus diawasi dengan tepat.  

Hal ini agar bisa membuat  jurnalisme berkualitas yang baik dalam isi berita dan penyampaiannya.

" Good journalism itu saya kira dianggap oleh tiga hal yang penting. Yang pertama adalah critical thinking, yang kedua adalah skill yang biasanya digunakan oleh industri media," jelasnya.

Dia pun menambahkan, penggunaan AI ini juga harus dilakukan dengan transparan agar tidak salah dalam mengadopsi berita. 

Untuk itu, Komdigi  juga membuat peta jalan penggunaan AI agar bisa menjaga keamanan data di industri media.

Load More