-
Jurassic World Evolution 3 mendapat review Sangat Positif di Steam berkat grafis memukau.
-
Game ini menawarkan tiga mode utama: Kampanye, Tantangan, dan Sandbox.
-
Meski ada bug minor dan misi mudah, animasi realistis dan imersi tinggi menjadikannya pengalaman bermain yang memikat.
Suara.com - Jurassic World Evolution 3 merupakan salah satu judul rekomendasi jika Anda mengincar game dinosaurus dengan grafis apik.
Usai meluncur pada 21 Oktober 2025, Jurassic World Evolution 3 mendapat review atau ulasan "Sangat Positif" di Steam.
"Bangun Jurassic World-mu sendiri. Rawat generasi dinosaurus dengan debut seri dinosaurus muda, ciptakan dan kelola taman prasejarah yang luas di seluruh dunia, dan biarkan imajinasimu bergemuruh dengan pilihan-pilihan kreatif baru yang dahsyat," bunyi keterangan dari developer.
Karya Frontier Developments memperoleh review Sangat Positif dari 662 akun yang memainkan game tersebut.
Sebagai catatan, ini masih ulasan awal mengingat review diberikan hanya diberikan sehari setelahnya.
Kita masih harus menunggu satu atau dua bulan untuk mengetahui apakah game benar-benar terbebas dari bug atau tidak.
Beberapa nilai mencakup 4,5/5 dari GameRadar, "Sangat Menyenangkan" dari Polygon, dan 82/100 dari MetaCritic.
Harga Jurassic World Evolution 3 dibanderol sebesar Rp 630 ribu. Model Deluxe-nya mempunyai harga Rp790 ribu.
Selain PC lewat Steam, Jurassic World Evolution 3 juga tersedia di konsol PS5 dan Xbox Series X/S.
Baca Juga: Pembuat God of War Sebut Pengembang AAA Juga Butuh Game Kecil, Ini Alasannya
Review Jurassic World Evolution 3
Kelebihan game ini ada pada animasi ciamik dan ruang lingkup luas untuk membangun taman dinosaurus.
Kekurangan Jurassic World Evolution 3 ada pada misi yang terlalu mudah serta beberapa bug di misi tertentu.
Secara visual, Jurassic World Evolution 3 adalah sebuah mahakarya.
Detail grafis tidak hanya indah pada cutscene, tetapi juga saat Anda memperbesar tampilan untuk melihat setiap dinosaurus dari dekat.
Frontier Development jelas memperhatikan detail, hingga menyertakan anggukan nostalgia seperti suara Jeff Goldblum sebagai Dr. Ian Malcolm yang memandu tutorial dan animasi T-rex mengejar kambing di layar pemuatan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga 7 Seater Mulai Rp30 Jutaan, Irit dan Mudah Perawatan
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 19 Oktober: Klaim 19 Ribu Gems dan Player 111-113
- Bukan Main-Main! Ini 3 Alasan Nusakambangan, Penjara Ammar Zoni Dijuluki Alcatraz Versi Indonesia
Pilihan
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
-
Pembelaan Memalukan Alex Pastoor, Pandai Bersilat Lidah Tutupi Kebobrokan
Terkini
-
Spesifikasi iQOO 15: Andalkan Snapdragon 8 Elite Gen 5, Skor AnTuTu Tembus 4 Juta
-
39 Kode Redeem FF Terbaru 22 Oktober 2025, Hadiah Timnas Indonesia Lengkap hingga Skin Unik
-
LFP Innovation Day 2025: Epson Luncurkan SureColor SC-S9130, Akurasi Tinggi Industri Signage Pro
-
12 Kode Redeem FC Mobile 22 Oktober 2025, Siap-siap Event Baru Menanti
-
Salah Satu Seri Game Angry Birds Gagal, Rovio PHK Puluhan Karyawan
-
Awas! Nonton Demon Slayer Gratis Bisa Jadi Jebakan Penjahat Siber!
-
21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
-
Whoop Band vs Smartwatch: Mana yang Terbaik untuk Pantau Kesehatan?
-
SIPD ASN Punya Fitur Apa Saja: Cek Bedanya dengan Info GTK
-
Penjualan iPhone 17 Series Laris Lampaui iPhone 16, Model Air Tak Sesuai Harapan