Tekno / Internet
Selasa, 28 Oktober 2025 | 16:21 WIB
Petisi Pembatalan TKA

Meskipun ujian dijadwalkan pada awal November, simulasi resmi TKA secara daring dari Pusat Asesmen Pendidikan (Pusmendik) Kemendikdasmen baru dimulai pada 6 Oktober 2025, hanya sebulan menjelang hari-H.

Keterlambatan simulasi ini, ditambah dengan kondisi teknis yang sempat mengalami gangguan saat gladi bersih, menambah kecemasan siswa.

Pembuat petisi mengungkapkan bahwa kebijakan ini menambah tekanan psikologis yang luar biasa dan membuat mereka merasa masa depan pendidikan mereka "dipermainkan" akibat sistem yang dipaksakan tanpa persiapan matang.

4. Jadwal Kelas 12 yang Padat Menambah Beban Belajar

Siswa kelas 12, sebagai target utama TKA, memiliki jadwal akademik yang sangat padat. Banyak sekolah masih mewajibkan ujian praktik, tugas akhir, dan berbagai kegiatan penunjang kelulusan lainnya.

Petisi tersebut menekankan bahwa padatnya aktivitas ini semakin mengurangi waktu yang tersedia bagi siswa untuk secara serius mempersiapkan diri menghadapi TKA.

Waktu yang singkat dan beban kegiatan sekolah yang menumpuk membuat mereka merasa tidak siap sama sekali menghadapi tes yang akan menentukan langkah mereka selanjutnya.

5. Respon Resmi Pemerintah Mengedepankan Semangat Peningkatan Mutu

Meskipun petisi ini telah mendapatkan dukungan massal, pihak berwenang melalui Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemendikdasmen, Toni Toharudin, memberikan tanggapan yang bernada optimistis.

Baca Juga: Skandal Korupsi Kemenaker Melebar,Giliran Jurnalis dan Atase di Malaysia 'Diinterogasi' KPK

Toni Toharudin menyikapi petisi tersebut dengan meminta semua pihak untuk menyikapi dengan penuh semangat dan menegaskan bahwa TKA merupakan ikhtiar untuk pendidikan bermutu.

TKA sendiri ditetapkan dengan tujuan mulia untuk menjamin kesempatan yang setara bagi semua siswa untuk dinilai secara objektif dan terstandar, serta berfungsi sebagai validator nilai rapor untuk seleksi PTN jalur prestasi.

Namun, terlepas dari niat baik pemerintah, petisi ini merupakan wujud nyata dari suara siswa yang menuntut adanya peninjauan ulang, penundaan, atau bahkan pembatalan pelaksanaan TKA 2025 demi memberi mereka waktu yang lebih layak untuk mempersiapkan diri menghadapi tantangan akademik ini.

Kontributor : Rizqi Amalia

Load More