Meskipun ujian dijadwalkan pada awal November, simulasi resmi TKA secara daring dari Pusat Asesmen Pendidikan (Pusmendik) Kemendikdasmen baru dimulai pada 6 Oktober 2025, hanya sebulan menjelang hari-H.
Keterlambatan simulasi ini, ditambah dengan kondisi teknis yang sempat mengalami gangguan saat gladi bersih, menambah kecemasan siswa.
Pembuat petisi mengungkapkan bahwa kebijakan ini menambah tekanan psikologis yang luar biasa dan membuat mereka merasa masa depan pendidikan mereka "dipermainkan" akibat sistem yang dipaksakan tanpa persiapan matang.
4. Jadwal Kelas 12 yang Padat Menambah Beban Belajar
Siswa kelas 12, sebagai target utama TKA, memiliki jadwal akademik yang sangat padat. Banyak sekolah masih mewajibkan ujian praktik, tugas akhir, dan berbagai kegiatan penunjang kelulusan lainnya.
Petisi tersebut menekankan bahwa padatnya aktivitas ini semakin mengurangi waktu yang tersedia bagi siswa untuk secara serius mempersiapkan diri menghadapi TKA.
Waktu yang singkat dan beban kegiatan sekolah yang menumpuk membuat mereka merasa tidak siap sama sekali menghadapi tes yang akan menentukan langkah mereka selanjutnya.
5. Respon Resmi Pemerintah Mengedepankan Semangat Peningkatan Mutu
Meskipun petisi ini telah mendapatkan dukungan massal, pihak berwenang melalui Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemendikdasmen, Toni Toharudin, memberikan tanggapan yang bernada optimistis.
Baca Juga: Skandal Korupsi Kemenaker Melebar,Giliran Jurnalis dan Atase di Malaysia 'Diinterogasi' KPK
Toni Toharudin menyikapi petisi tersebut dengan meminta semua pihak untuk menyikapi dengan penuh semangat dan menegaskan bahwa TKA merupakan ikhtiar untuk pendidikan bermutu.
TKA sendiri ditetapkan dengan tujuan mulia untuk menjamin kesempatan yang setara bagi semua siswa untuk dinilai secara objektif dan terstandar, serta berfungsi sebagai validator nilai rapor untuk seleksi PTN jalur prestasi.
Namun, terlepas dari niat baik pemerintah, petisi ini merupakan wujud nyata dari suara siswa yang menuntut adanya peninjauan ulang, penundaan, atau bahkan pembatalan pelaksanaan TKA 2025 demi memberi mereka waktu yang lebih layak untuk mempersiapkan diri menghadapi tantangan akademik ini.
Kontributor : Rizqi Amalia
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
5 Tripod Kokoh untuk Bikin Konten, Murah tapi Berkualitas Bebas Getaran
-
5 Rekomendasi Tablet Murah Terbaik 2025 RAM 8GB Cocok untuk Kerja, Kuliah dan Buat Konten
-
56 Kode Redeem FF 13 Desember 2025: Klaim Skin Winterland dan Update Lelang Sultan Global
-
Xiaomi Diduga Kuat Membatalkan Peluncuran Poco X8 dan Poco F8 Reguler, Kok Bisa?
-
20 Kode Redeem FC Mobile 13 Desember 2025: Bocoran Komentator Indonesia Valentino Jebret di Game
-
Monitor Gaming WOLED 27 Inci Terbaru: Desain Nyaris Tanpa Bezel dan 280Hz
-
Oppo Sulap Flagship Store Ini Jadi "Third Living Space" Futuristik Lengkap dengan Robot AI!
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
5 Subwoofer Neumann KH Terbaru Hadir dengan Teknologi DSP dan Dukungan AoIP Modern
-
Spin-off InfraNexia Resmi Disetujui, Telkom Percepat Transformasi Infrastruktur Digital Nasional