Tekno / Sains
Rabu, 12 November 2025 | 18:57 WIB
Ilustrasi mengonsumsi permen karet (Pexels)

Mitos bahwa permen karet bisa bertahan selama tujuh tahun kemungkinan muncul karena sifat bahan dasarnya yang tidak bisa dicerna. Namun, sistem pencernaan manusia punya cara efisien untuk mengeluarkan zat apa pun yang tidak bisa diserap tubuh.

Setelah melalui lambung, makanan (termasuk permen karet) bergerak ke usus halus, lalu ke usus besar, dan akhirnya keluar dari tubuh dalam bentuk feses.

Jadi, meskipun permen karet tidak bisa dicerna, bukan berarti ia akan menetap di tubuh selamanya.

“Kita bisa memastikan bahwa permen karet tidak tinggal di perut selama tujuh tahun,” tegas David Milov, dokter spesialis anak dari Scientific American, mengutip Howstuffworks.

Namun, kisah anak kecil yang menelan banyak permen karet setiap hari dan akhirnya mengalami sembelit berat tetap menjadi pengingat agar kita tidak sembarangan menelannya.

Ia harus menjalani prosedur medis untuk mengeluarkan “jejak seperti permen taffy” dari saluran pencernaannya.

Menelan permen karet bukanlah bencana, asal tidak dilakukan terus-menerus. Tubuh kita cukup pintar untuk mengeluarkannya, tapi bukan berarti boleh seenaknya.

Jadi, jika kamu tidak ingin perutmu bekerja lembur untuk hal yang tidak berguna, sebaiknya tetap buang permen karet ke tempat sampah setelah mengunyahnya.

Kontributor : Gradciano Madomi Jawa

Baca Juga: Normalnya, Sehari Kentut Berapa Kali? Ini Kata Ahli Gizi soal Batas Jumlah yang Sehat

Load More