- Creative Assembly mengumumkan Total War: Medieval 3 dalam perayaan ulang tahun ke-25 seri tersebut.
- Game ini akan menjadi "Sandbox strategi abad pertengahan terbaik" yang memungkinkan pemain mengubah sejarah.
- Pengembangan didukung mesin baru bernama Warcore yang membuka potensi rilis di konsol PlayStation dan Xbox.
Suara.com - Total War merupakan game strategi dengan puluhan juta penggemar. Setelah penantian hampir dua dekade, Creative Assembly akhirnya secara resmi mengumumkan Total War: Medieval 3.
Pengumuman tersebut menjadi puncak perayaan ulang tahun ke-25 seri Total War, sekaligus menjadi sinyal kembalinya waralaba ini ke akar sejarahnya yang paling dicintai oleh para veteran.
Sejak Medieval 2 rilis pada 2006, banyak yang berharap seri penerus akan kembali, dan sekarang harapan itu terwujud.
Game ini dijanjikan bukan sekadar sekuel biasa. Creative Assembly menggambarkannya sebagai "kelahiran kembali Total War yang bersejarah" dan bertujuan untuk menciptakan "Sandbox strategi abad pertengahan terbaik".
Menurut Direktur Game Pawel Wojs, visi utamanya adalah menjadikan Total War: Medieval 3 sebagai "game 'What if (Bagaimana jika?)' terbaik di mana Anda dapat mengubah jalannya sejarah."
Ini berarti pemain tidak hanya akan merasakan keaslian historis, tetapi juga diberikan kebebasan untuk menulis ulang sejarah sesuai strategi mereka.
Mengutip GameRadar, pengumuman itu dilakukan sangat awal, saat game masih dalam tahap praproduksi, sebagai bentuk komitmen studio untuk berkomunikasi secara transparan dengan komunitasnya.
Pengembangan ini didukung oleh evolusi baru dari mesin game milik studio, yang disebut Warcore.
Mesin yang lebih bertenaga tidak hanya memungkinkan visi ambisius untuk terwujud, tetapi juga membuka jalan bagi game-game Total War di masa depan untuk rilis di PlayStation dan Xbox, selain di PC.
Baca Juga: Diskon Akhir Tahun Steam Kapan Mulai? Ini Jadwal Winter Sale 2025 dan Prediksi Promo Game
Ini adalah langkah besar yang akan membawa pengalaman strategi epik ke audiens yang lebih luas.
Langkah tersebut juga menjadi bagian dari upaya Creative Assembly untuk mendapatkan kembali kepercayaan penggemar setelah "kesalahan langkah" dengan Total War: Pharoah dan pembatalan Hyenas.
Meski masih cukup lama hingga perilisan utama, antusiasme sudah membuncah.
"Sungguh luar biasa mengetahui Total War sudah berusia 25 tahun," kata Roger Collum, Wakil Presiden Total War. Studio berjanji akan memberikan pembaruan secara berkala mengenai proses pengembangan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Rp80 Jutaan: Dari Si Paling Awet Sampai yang Paling Nyaman
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
- Timur Kapadze Tolak Timnas Indonesia karena Komposisi Pemain
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 19 Kode Redeem FC Mobile 5 Desember 2025: Klaim Matthus 115 dan 1.000 Rank Up Gratis
Pilihan
-
Stok BBM Shell Mulai Tersedia, Cek Lokasi SPBU dan Harganya
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
Terkini
-
4 Varian Warna Vivo S50 Beredar ke Publik: Debut Bulan Ini, Ada Rebrand Global
-
5 Rekomendasi HP Infinix Paling Murah Terbaru Desember 2025
-
Bocoran Xiaomi 17S dan Xiaomi 17 Ultra, Bakal Usung Chipset Terbaru
-
Siap Meluncur 9 Desember 2025, Fitur Utama HP Murah POCO C85 5G Terungkap
-
Malware Albiriox Bisa Kuras Isi Rekening Tanpa Password, Ini Cara Mencegahnya
-
Ukuran File Helldivers 2 di PC Menyusut, Berkurang 80 Persen dari 154 GB
-
Infinix Note 60 Series Lolos Sertifikasi di Indonesia: Bodi Tipis, Chipset Lebih Kencang
-
Netflix Resmi Akuisisi Warner Bros: HBO dan Studio Game Ternama Kena Caplok
-
61 Kode Redeem FF Terbaru 7 Desember: Raih Skin Langka Winterlands, Snowboard, dan SG2
-
Link CCTV Bandung untuk Pantau Arus Lalu Lintas Real-Time