Tekno / Sains
Jum'at, 19 Desember 2025 | 17:34 WIB
Burung walet kelapa atau common swift (IFL Science/Noel Camilleri)

Burung ini memiliki bentuk tubuh ramping serta sayap panjang dan sempit yang dirancang untuk menghasilkan daya angkat maksimal dengan energi minimal. Adaptasi ini membuat mereka mampu terbang dalam waktu lama tanpa cepat kelelahan.

Selain itu, terdapat perbedaan menarik antara burung yang terbang nonstop dan yang sesekali mendarat. Burung yang tidak pernah mendarat diketahui mengalami pergantian bulu sayap atau molting saat masih berada di udara.

Ilustrasi Burung Walet (Envato Element by DennisJacobsen)

Sementara itu, burung yang sempat mendarat cenderung belum mengganti bulu sayapnya. Perbedaan ini diduga berkaitan dengan kondisi fisik atau beban parasit yang mempengaruhi perilaku terbang masing-masing individu.

Meski banyak aktivitas telah terungkap, satu pertanyaan besar masih belum terjawab secara pasti: kapan dan bagaimana burung walet kelapa tidur.

Para peneliti menduga burung ini mungkin tidur sambil melayang, mirip dengan burung fregat yang diketahui bisa tidur singkat saat meluncur di udara.

Dugaan ini diperkuat oleh kebiasaan common swift yang naik ke ketinggian dua hingga tiga kilometer setiap fajar dan senja, lalu meluncur perlahan ke bawah.

Perilaku naik turun pada waktu senja dan fajar ini masih menjadi misteri. Namun, pola tersebut diyakini membantu burung menghemat energi dengan memanfaatkan arus udara hangat.

Pada malam hari, walet kelapa tetap aktif terbang hampir tanpa henti, sementara siang hari mereka banyak meluncur mengikuti arus termal.

Dibandingkan dengan burung lain, kemampuan common swift tergolong ekstrem. Burung seperti albatros atau fregat, yang dikenal sebagai pengelana udara jarak jauh, justru hanya menghabiskan sekitar dua bulan tanpa mendarat.

Baca Juga: Ritel Berburu Saham Burung Walet Tapi Banyak Investor Dapat 1 Lot, Kenapa?

Bahkan swift jenis lain, seperti alpine swift, “hanya” mampu terbang nonstop selama sekitar enam setengah bulan.

Temuan ini menempatkan common swift sebagai salah satu makhluk paling luar biasa dalam hal ketahanan terbang.

Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Current Biology ini tidak hanya menambah wawasan tentang dunia burung, tetapi juga menunjukkan betapa hebatnya adaptasi alam dalam menciptakan spesies yang mampu hidup di lingkungan ekstrem.

Kontributor : Gradciano Madomi Jawa

Load More