Tekno / Internet
Selasa, 30 Desember 2025 | 09:07 WIB
Ilustrasi keamanan siber. [Pexels]
Baca 10 detik
  • PT ITSEC Cyber Academy mengamankan kontrak strategis senilai Rp1 triliun untuk pelatihan Siber dan AI selama empat tahun.
  • Kontrak ditandatangani dengan PT RTN yang bermitra dengan Kementerian Pertahanan RI sebagai pengguna akhir.
  • Pelatihan menggunakan kurikulum internasional, menekankan keterampilan praktis menghadapi ancaman siber global mutakhir.

Ia juga mengingatkan bahwa tantangan keamanan siber ke depan akan semakin kompleks seiring dengan pemanfaatan kecerdasan buatan oleh berbagai pihak.

Ilustrasi hacker (Pixabay)

“Ke depan, ancaman siber diproyeksikan semakin kompleks, terorganisir, dan memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan. AI tidak hanya digunakan sebagai alat pertahanan, tetapi juga berpotensi dimanfaatkan oleh pelaku ancaman untuk meningkatkan skala dan kecanggihan serangan,” ungkapnya.

Karena itu, Patrick menekankan bahwa pengembangan kapabilitas sumber daya manusia menjadi faktor kunci dalam menjaga ketahanan siber nasional.

“Pelatihan yang adaptif dan berbasis teknologi terkini diperlukan agar institusi mampu merespons dinamika ancaman dengan cepat dan tepat,” ujarnya.

Ke depan, ITSEC menyatakan terbuka untuk memperluas model pelatihan serupa ke berbagai kementerian dan lembaga lainnya.

Kerangka pelatihan disusun secara modular dan fleksibel, sehingga dapat disesuaikan dengan mandat, kebutuhan, serta profil risiko masing-masing institusi.

“Pendekatan ini memungkinkan penguatan kapabilitas lintas sektor, dengan fokus pada pembangunan kesiapan jangka panjang di bidang keamanan siber dan pengembangan SDM,” tutup Patrick.

Load More