Tekno / Tekno
Rabu, 31 Desember 2025 | 13:08 WIB
Konter pulsa di Medan khawatir dengan kebijakan face recognition yang akan diterapkan Kementerian Komunikasi dan Digital pada 2026. [Suara.com/ M Aribowo]
Baca 10 detik
  • Pemerintah berencana menerapkan registrasi kartu SIM menggunakan pengenalan wajah mulai 1 Juli 2026, menggantikan basis NIK dan KK.
  • Dukungan muncul karena dinilai meningkatkan keamanan digital dan menekan penyalahgunaan data, meski pelanggan lama tidak wajib registrasi ulang.
  • Pelaku usaha konter pulsa khawatir kebijakan ini akan memukul omzet dan berpotensi menyebabkan penutupan usaha kecil secara permanen.

“Kalau bisa, setiap pengguna punya nomor seri khusus yang hanya dimiliki satu orang saja,” harap Khairul.

Ilustrasi teknologi biometrik. [Gerd Altmann/Pixabay]

Kekhawatiran Konter Pulsa: Omzet Tergerus, Usaha Terancam Tutup

Namun, nada berbeda salah satunya datang dari pelaku usaha konter pulsa di Medan, Sumatera Utara.

Mereka menilai kebijakan face recognition berpotensi memperparah kondisi usaha yang sudah tertekan oleh berbagai regulasi sebelumnya.

Devi, pengusaha konter pulsa di Kota Medan, mengaku penjualan kartu SIM sudah merosot jauh bahkan sebelum aturan biometrik diberlakukan.

“Sudah (mengetahui aturan face recognition),” kata Devi.

“Apalagi dengan aturan lain seperti (menjual) kuota 3 GB tidak boleh lebih, ini sudah sangat berdampak buat pedagang konter,” sambungnya.

Menurut Devi, semakin banyak aturan membuat pelanggan enggan membeli kartu SIM di konter karena prosesnya dianggap rumit.

“Iya (membuat pelanggan enggan membeli). Pasti (ke gerai resmi), bahkan bisa mematikan usaha ponsel atau konter pulsa,” ujarnya.

Baca Juga: 7 Tablet RAM 12 GB dengan Slot SIM Card Murah, Harga Mulai Rp900 Ribuan

Ia menyebut kondisi tersebut telah memaksa banyak konter pulsa gulung tikar.

“Mereka bisa tutup permanen,” ucap Devi.

Devi berharap pemerintah lebih cermat sebelum menetapkan kebijakan yang berdampak langsung pada pelaku UMKM.

“Harapan saya buat pemerintah tolong dikaji ulang sebelum peraturan dibuat. Dampaknya sangat besar. Saya sangat berharap agar pemerintah punya solusi yang lebih baik lagi,” jelasnya.

“Tidak membuat omzet dan penjualan menurun drastis seperti saat ini. Bahkan, sudah banyak konter yang tutup permanen akibat kebijakan yang sudah diberlakukan,” lanjutnya.

Hal senada disampaikan Tiwi, pekerja konter pulsa di Medan. Ia mengungkapkan bahwa saat ini saja pelanggan sudah cenderung menghindari pembelian kartu SIM baru.

Load More