Suara.com - Hilangnya pesawat Maskapai Airlines dengan nomor penerbangan MH370 dari Kuala Lumpur menuju Beijing menjadi pukulan berat bagi perusahaan plat merah tersebut. Malaysia Airlines dikenal sebagai perusahaan penerbangan yang punya catatan baik dalam hal keamanan.
Malaysia Airlines menerbangkan 37.000 penumpang setiap harinya dengan 80 rute penerbangan di Asia, Eropa dan Amerika Serikat. Perusahaan itu mempunyai 250 pesawat yang beroperasi setiap hari.
Berdasarkan catatan, tidak banyak kecelakaan yang dialami Malaysia Airlines. Kecelakaan terakhir yang merupakan kejadian paling buruk terjadi pada 1977. Ketika itu, pesawat Malaysia Airlines dibajak dan jatuh di bagian selatan Malaysia dan menewaskan 93 penumpang serta tujuh kru.
Maskapai milik pemerintah Malaysia itu memiliki 88 pesawat dengan tipe Boeing 747-400s, Boeing 777-200s dan Airbus A380-800s. Pesawat yang hilang Sabtu (8/3/2014) di wilayah udara Vietnam adalah Boeing 777-200 yang merupakan salah satu pesawat paling aman di industri penerbangan.
Ketika pertama kali dibentuk pada 1947, nama aslinya adalah Malaysia Airways. Baru pada 1972 berubah nama menjadi Malaysia Airlines setelah melakukan sejumlah perubahan struktur organisasi. Namun, krisis keuangan yang melanda Asia pada 1997 membuat kondisi keuangan maskapai tersebut memburuk dan harus memangkas rute yang tidak menguntungkan.
Kondisi keuangan Malaysia Airlines juga tidak stabil, terkadang untung dan tidak jarang rugi. Munculnya maskapai dengan biaya murah seperti AirAsia semakin memperketat persaingan di industri penerbangan.
“Insiden itu terjadi di saat yang tidak tepat bagi industri penerbangan yang tengah melakukan transformasi menuju jalan meraih keuntungan. Kejadian ini akan memberikan dampak besar terhadap pemasukan maskapai penerbangan,” kata Shukor Yusof, analis penerbangan dari Standard & Poor’s Equity Research.
Malaysia Airlines tengah melakukan recovery setelah menjalani masa-masa gelap dalam beberapa tahun terakhir. Akan tetapi, belum ada satu pun rencana pemulihan itu yang sudah berhasil. Sejumlah analis menilai, pemerintah Malaysia bertanggung jawab atas kondisi perusahaan BUMN penerbangan tersebut.
Selain itu, buruknya manajemen, intervensi pemerintah dan terlalu banyaknya tenaga kerja membuat Malaysia Airlines sulit untuk bersaing. Pada 2011, Malaysia Airlines merugi 767 juta dolar Amerika sebagai dampak melonjaknya harga avtur. Pada 2012, pihak manajemen mengungkapkan, perusahaan itu diambang krisis dan menerapkan kebijakan pengurangan biaya.
Tahun lalu, Malaysia Airlines kembali mencatat kerugian dalam empat tahun beruntung. Ketatnya persaingan di industri penerbangan semakin membuat Malaysia Airlines kesulitan untuk meraih keuntungan. Hilangnya pesawat Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan MH370 dari Kuala Lumpur menuju Beijing sudah pasti akan semakin memukul kondisi keuangan perusahaan. (AFP)
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Negosiasi Tarif Dagang dengan AS Terancam Gagal, Apa yang Terjadi?
-
BRI Rebranding Jadi Bank Universal Agar Lebih Dekat dengan Anak Muda
-
Kemenkeu Matangkan Regulasi Bea Keluar Batu Bara, Berlaku 1 Januari 2026
-
Cara Mengurus Pembatalan Cicilan Kendaraan di Adira Finance dan FIFGROUP
-
Pemerintah Tegaskan Tak Ada Impor Beras untuk Industri
-
CIMB Niaga Sekuritas Kedatangan Bos Baru, Ini Daftar Jajaran Direksi Teranyar
-
Eri Budiono Lapor: Bank Neo Kempit Laba Rp517 Miliar Hingga Oktober 2025
-
IPO SUPA: Ritel Cuma Dapat 3-9 Lot Saham, Ini Penjelasan Lengkapnya
-
OJK Akan Tertibkan Debt Collector, Kreditur Diminta Ikut Tanggung Jawab
-
Mengenal Flexible Futures Pada Bittime untuk Trading Kripto