Suara.com - Sebagian kecil atau sekitar 10 persen pembeli Skye By Crown, apartemen mewah di Sydney, Australia, yang dibangun oleh CEO Crown Group berdarah Indonesia Iwan Sunito. Iwan merupakan warga negara Indonesia (WNI).
"Skye by Crown merupakan realisasi dari visi Crown Group untuk menjadikannya sebagai salah satu ikon kota Sydney di masa mendatang," kata Iwan Sunito dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin (14/4/2014).
Ia memaparkan, lebih dari 95 persen unit apartemen sudah terjual dalam kurun waktu kurang dari satu tahun, termasuk penjualan 2 unit griya tawang masing-masing senilai Rp33,8 miliar dan Rp34,6 miliar.
Sedangkan hal yang menarik, lanjutnya, 10 persen dari total penjualan Skye by Crown disumbangkan oleh pembeli Indonesia yang merupakan salah satu pasar penting bagi Crown Group di luar Australia.
Skye by Crown yang diluncurkan pada Juni 2013 dinilai merupakan apartemen mewah setinggi 20 lantai yang terletak di 211-223 Pacific Highway North Sydney dan di desain oleh Koichi Takada.
Menurut Iwan Sunito, Skye by Crown merupakan sebuah proyek yang fenomenal sejak pertama kali dirancang hingga membukukan salah satu rekor penjualan paling sukses dalam sejarah Crown Group.
Sementara itu, Wali Kota North Sydney Jilly Gibson mengatakan, Skye by Crown akan menjadi tempat tinggal bagi ratusan penduduk North Sydney dengan segala kelengkapannya ketika selesai dibangun pada tahun 2016.
Semenjak diluncurkan pada bulan Juni 2013, proyek senilai Rp2,36 triliun ini telah berhasil menarik minat dari ratusan investor dan calon konsumen yang ingin memiliki unit di menara apartemen yang digadang-gadang akan menjadi salah-satu bangunan tertinggi di North Sydney.
Crown International Holdings Group (Crown Group) adalah kelompok properti terkemuka Australia, aktif dalam pengembangan properti dan investasi properti di Sydney. Perusahaan itu didirikan oleh seorang arsitek bernama Iwan Sunito dan seorang insinyur sipil, Paul Sathio pada tahun 1996.
Iwan Sunito lulus dengan gelar Bachelor of Architecture (Hons) dan Magister Manajemen Konstruksi dari University of NSW. Pada 1993 Iwan menjadi Arsitek Terdaftar di NSW dan dianugerahi penghargaan UNSW Eric Daniels untuk "excellence in residential design". Paul Sathio lulus dengan gelar Sarjana Teknik Sipil dari University of Technology Sydney (UTS) dan Master of Engineering Science dari University of NSW. (Antara)
Berita Terkait
-
Kenapa Indonesia Panas Banget? Ini Jawaban Lengkap dari BMKG
-
Investasi Properti Australia: Kontribusi Investor Indonesia Mencapai AUD100 Juta
-
Legenda Australia Harry Kewell Resmi Latih Klub Vietnam Hanoi FC
-
Alasan Klub 'Saudara' Manchester City Beri Kontrak Profesional ke Wonderkid Timnas Indonesia
-
Siapa Ikhsan Katonde? Sebut Gibran Cuma Kursus Beberapa Bulan di Australia
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott, Belum Kering Tangis Timnas Indonesia
- Pondok Pesantren Lirboyo Disorot Usai Kasus Trans 7, Ini Deretan Tokoh Jebolannya
- Apa Acara Trans7 yang Diduga Lecehkan Pesantren Lirboyo? Berujung Tagar Boikot di Medsos
- 3 Alasan Presiden Como Mirwan Suwarso Pantas Jadi Ketum PSSI yang Baru
- 5 Sepatu Nineten Terbaik untuk Lari, Harga Terjangkau Mulai Rp300 Ribu
Pilihan
-
Harga Emas Melonjak! Antam Tembus Level Rp 2.622.000 di Pegadaian, UBS Ikut Naik
-
Purbaya Mau Turunkan Tarif PPN, Tapi Dengan Syarat Ini
-
Isu HRD Ramai-ramai Blacklist Lulusan SMAN 1 Cimarga Imbas Kasus Viral Siswa Merokok
-
Sah! Garuda Indonesia Tunjuk eks Petinggi Singapore Airlines jadi Direktur Keuangan
-
Gaji Program Magang Nasional Dijamin Tak Telat, Langsung Dibayar dari APBN
Terkini
-
Pencairan BPNT Tahap Akhir 2025: Cek Status Penerima Bantuan Oktober 2025
-
Transformasi Tanpa Kehilangan Arah: Kolaborasi Jadi Cara Baru Bisnis Bertahan di Era Digital
-
Rupiah Dibuka Perkasa Lawan Dolar AS, Didorong Sentimen Ini
-
Transisi Energi Tak Hanya Soal Teknologi, Tapi Juga Inklusi dan Keadilan Sosial
-
IHSG Berbalik Arah Pagi Ini, Sektor Saham Ini Jadi Peluang Cuan di Tengah Ketidakpastian Global
-
TEI ke-40 Resmi Dibuka, Hadirkan Keunggulan Produk Indonesia Tanpa Batas
-
Harga Emas Antam Sentuh Rp 2,4 Juta per Gram, Apa Pemicunya?
-
Sebelum 'Spin-Off', BTN Syariah Bukukan Pembiayaan Tumbuh 18,2 Persen Hingga Agustus 2025
-
Arsari Tambang Mulai Kembangkan Timah Ramah Lingkungan
-
Modus Penipuan Berkedok Kerabat, OJK: Kerugian Masyarakat Tembus Rp 254 Juta