Suara.com - Sekretaris Kabinet (Seskab) Dipo Alam meluruskan pemberitaan bahwa keterangan pers yang disampaikannya terkait pengalihan kepemilikan saham pemerintah di Bank BTN karena pertemuannya dengan Ketua Serikat Pekerja Bank BTN, Satya Wijayantara.
“Itu tidak benar sama sekali. Saya menulis Surat Edaran kepada menteri-menteri, dan surat terkait pengalihan kepemilikan Bank BTN, yang dilanjutkan dengan konperensi pers itu pada Rabu (23 April) pukul 15.00 WIB, sementara pertemuan dengan Ketua Serikat Pekerja Bank BTN baru terjadi keesokan harinya, Kamis (24 April),” kata Dipo di Jakarta, Senin (28/4/2014), seperti dilansir dari laman Setkab.go.id.
Jadi, sama sekali tidak benar pemberitaan yang menyebutkan, Seskab menyampaikan pernyataan kepada pers terkait rencana pengalihan kepemilikan saham pemerintah di Bank BTN setelah menerima Ketua Serikat Pekerja Bank BTN.
“Surat Edaran dan surat lain terkait rencana pengalihan kepemilikan saham pemerintah di Bank BTN itu terbit bukan karena desakan Serikat Pekerja Bank BTN,” jelas Dipo mengomentari pemberitaan Majalah Tempo, “Tarik Ulur Menjelang Akuisisi”, di halaman 136-137.
“Surat itu pada prinsipnya untuk menghindari kegaduhan-kegaduhan, dimana Serikat Pekerja Bank BTN sudah melakukan demonstrasi-demonstrasi, sementara pemerintah belum punya pandangan yang utuh terhadap rencana pengalihan kepemilikan saham Bank BTN itu,” tegas Dipo.
Surat kepada sejumlah menteri dan direksi Bank Mandiri dan Bank BTN itu, lanjut Dipo Alam, bukan bermaksud mengintervensi rencana pengalihan kepemilikan saham pemerintah di Bank BTN. Tetapi karena Seskab melihat persoalan pengalihan kepemilikan saham pemerintah itu telah menimbulkan keresahan di kalangan rakyat. Padalah, rencana pengalihan saham itu sendiri masih belum jelas dan bahkan belum mencapai kesepatan yang bulat di kalangan pemerintah.
Berita Terkait
-
Bank Mandiri Raih 8 Penghargaan Internasional, Sinergi Majukan Negeri Lewat Inovasi Digital
-
BEEF Kantongi Fasilitas Kredit Rp850 Miliar dari Bank Mandiri
-
Berapa Perbedaan Biaya Umrah Mandiri vs Travel? Kini Dilegalkan Negara
-
Bank Mandiri Pertegas Optimisme Bisnis, Buyback Saham Jadi Sinyal Kekuatan Fundamental
-
Pemerintah Izinkan Umrah Mandiri, Ini Rincian dan Selisih Biayanya
Terpopuler
- 5 Pilihan Produk Viva untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Rp20 Ribuan
- 7 Mobil Bekas di Bawah Rp50 Juta untuk Anak Muda, Desain Timeless Anti Mati Gaya
- 7 Rekomendasi Mobil Matic Bekas di Bawah 50 Juta, Irit dan Bandel untuk Harian
- 5 Mobil Mungil 70 Jutaan untuk Libur Akhir Tahun: Cocok untuk Milenial, Gen-Z dan Keluarga Kecil
- 7 Sunscreen Mengandung Niacinamide untuk Mengurangi Flek Hitam, Semua di Bawah Rp60 Ribu
Pilihan
-
Harga Emas Turun Hari ini: Emas Galeri di Pegadaian Rp 2,3 Jutaan, Antam 'Kosong'
-
Trik Rahasia Belanja Kosmetik di 11.11, Biar Tetap Hemat dan Tetap Glowing
-
4 HP Memori 512 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer dan Konten Kreator
-
3 Rekomendasi HP Infinix 1 Jutaan, Speknya Setara Rp3 Jutaan
-
5 HP Layar AMOLED Paling Murah, Selalu Terang di Bawah Terik Matahari mulai Rp1 Jutaan
Terkini
-
Gaji Pensiunan PNS 2025: Berapa dan Bagaimana Cara Mencairkan
-
Inovasi Keuangan Berkelanjutan PNM Mendapatkan Apresiasi Berharga
-
Harga Emas Turun Hari ini: Emas Galeri di Pegadaian Rp 2,3 Jutaan, Antam 'Kosong'
-
Ekonom Bongkar Strategi Perang Harga China, Rupanya Karena Upah Buruh Murah dan Dumping
-
Sosok Rahmad Pribadi: Dari Harvard Hingga Kini Bos Pupuk Indonesia
-
Laba SIG Tembus Rp114 Miliar di Tengah Lesunya Pasar Domestik
-
Sepekan, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1 Triliun
-
Laba Bank SMBC Indonesia Anjlok Jadi Rp1,74 Triliun
-
Produsen Indomie Kantongi Penjualan Rp90 Triliun
-
OJK Bongkar Maraknya Penipuan Digital, Banyak Pelaku Masih Berusia Muda