Suara.com - Ketua DPRD Kalimantan Selatan Kolonel Inf (Purn) Nasib Alamsyah mengungkapkan, hutan di provinsinya kini sudah terbilang habis ditebang sejak puluhan tahun lalu untuk mendapatkan devisa negara, namun rakyatnya tetap miskin.
"Semestinya pada masa kejayaan kayu rakyat setempat bisa menikmati kesejahteraan dan kemakmuran, dari Sumber Daya Alam (SDA) tersebut" ujarnya di hadapan rombongan peserta Pendidikan Reguler Sesko TNI yang berkunjung ke DPRD Kalsel, di Banjarmasin, Selasa.
"Tapi kenyataan sebaliknya, rakyat Kalsel yang tinggal di sekitar kawasan hutan tetap miskin," lanjutnya.
Ia memperkirakan, keadaan serupa bakal terjadi seiring kegiatan usaha pertambangan batu bara yang beberapa tahun belakangan makin ramai, yaitu akan menambah kerusakan hutan serta penderitaan masyarakat setempat.
"Karena keuntungan hasil tambang tersebut lebih banyak dinikmati segelintir orang, oleh orang-orang berduit atau pengusaha, dan kebanyakan orang-orang luar Kalsel atau dari Jakarta," lanjutnya.
"Apalagi pascapenambangan tanpa diserta gerakan rekalami yang seginifikan, serta ditambah bagi hasil usaha tambang atau royalty yang kurang berkeadilan, masih sangat kecil bagi Kalsel," lanjutnya.
Sebagai contoh, secara realitas Kalsel hanya menerima sekitar 3,5 persen dari alokasi sebesar 13,5 persen. "Royalti 3,5 persen itupun kemudian dibagi-bagi habis untuk daerah penghasil dan daerah sekitar, serta untuk provinsi," ungkapnya.
"Masih kekurangadilian pemerintah pusat terhadap daerah dalam pelaksanaan pembangunan yang selama ini dirasakan Kalsel, seperti bidang infrastruktur," jelasnya.
"Persoalan tersebut pada setiap kesempatan selalu saya sampaikan kepada pemerintah pusat. Namun tampaknya mereka tetap kurang berkeadilan terhadap Kalsel,” kata Alamsyah. (Antara)
Berita Terkait
-
Paviliun Indonesia di COP30 Resmi Dibuka, Jadi Panggung 'Jualan' Kredit Karbon Triliunan
-
Cara Efektif Mencegah Kebakaran Saat Kemarau Panjang
-
Prabowo Siap Beri 1,4 Juta Hektare Hutan ke Masyarakat Adat, Menhut Raja Juli Ungkap Alasannya!
-
Indonesia Tegaskan Dukung Penuh Inisiatif Brasil untuk Konservasi Hutan Tropis
-
Bagaimana Krisis Iklim Membuat Hutan Dunia Kehilangan Kemampuannya Menyerap Karbon?
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Permintaan Pertamax Turbo Meningkat, Pertamina Lakukan Impor
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
Terkini
-
Bullion Connect 2025: Forum Pemerintah Dorong Penguatan Ekosistem Bulion Nasional
-
Medical Advisory Board, Langkah AdMedika Dalam Perkuat Tata Kelola Medis
-
Ajang Anugerah Media Humas - Komdigi 2025: Telkom Raih Dua Penghargaan Terbaik
-
Emas Antam Terjungkal, Harganya Lebih Murah Jadi Rp 2.322.000 per Gram
-
Gelar RUPSLB, CRSN Tambah Portofolio Bisnis
-
Daftar Maskapai Pindah ke Terminal 1B Bandara Soetta, Mulai Berlaku Pekan Ini
-
Rupiah Kian Tertekan, Dibuka Melemah ke Rp16.754 per Dolar AS
-
IHSG Terus Meroket, Betah Naik di Level 8.400
-
BI Bakal Hati-hati Kelola Utang Indonesia yang Tembus Rp 7.092 Triliun
-
Permintaan Pertamax Turbo Meningkat, Pertamina Lakukan Impor