Suara.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia menembus titik tertinggi di sepanjang sejarah. Pada sesi penutupan perdagangan, Jumat (16/5/2014), IHSG naik 39,9 poin (0,8 persen) ke level 5.031.
Itu merupakan posisi tertinggi sejak Bursa Efek Indonesia berdiri. Analis pasar modal David Ferdinandes mengungkapkan, kondisi politik yang semakin kondusif memberikan kenyamanan bagi pelaku pasar.
“Saya tidak kaget ketika indeks tembus di level 5.000, karena kinerha bursa juga tengah menbaik. Kondisi politik semakin kondusif dan sesuai dengan harapan dari pelaku pasar. Ini membuat investor melakukan aksi beli,” kata David kepada suara.com melalui sambungan telepon, Jumat (16/5/2014).
David menambahkan, faktor eksternal juga memberikan pengaruh atas lonjakan yang dialami Indeks Harga Saham Gabungan. Kata dia, kondisi perekonomian Amerika Serikat yang belum membaik serta melemahnya dolar Amerika membuat modal asing masuk ke negara berkembang.
“Investor asing sepertinya masih menganggap Indonesia sebagai tempat yang paling tepat untuk menanamkan modalnya terutama di pasar modal. Mereka biasanya mencari emerging market yang bisa memberikan keuntungan besar dan Indonesia dinilai masuk dalam kategori itu,” jelas David.
Dalam sesi perdagangan di sepanjang Jumat, IHSG terus berada di zona hijau sejak perdagangan dibuka. Volume transaksi 5,9 miliar lot saham dengan nilai transaksi Rp8,8 triliun. Ada 150 saham yang naik, 130 saham turun dan 97 saham yang stagnan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Jelang Akhir Tahun Realisasi Penyaluran KUR Tembus Rp240 Triliun
-
Jabar Incar PDRB Rp4.000 Triliun dan Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen
-
BRI Insurance Bidik Potensi Pasar yang Belum Tersentuh Asuransi
-
Cara SIG Lindungi Infrastruktur Vital Perusahaan dari Serangan Hacker
-
Dukung Implementasi SEOJK No. 7/SEOJK.05/2025, AdMedika Perkuat Peran Dewan Penasihat Medis
-
Fakta-fakta RPP Demutualisasi BEI yang Disiapkan Kemenkeu
-
Rincian Pajak UMKM dan Penghapusan Batas Waktu Tarif 0,5 Persen
-
Tips Efisiensi Bisnis dengan Switchgear Digital, Tekan OPEX Hingga 30 Persen
-
Indef: Pedagang Thrifting Informal, Lebih Bahaya Kalau Industri Tekstil yang Formal Hancur
-
Permata Bank Targetkan Raup Rp 100 Miliar dari GJAW 2025