Suara.com - Pelaku pasar cenderung memilih mantan Ketua Umum Partai Golkar Jusuf Kalla sebagai calon wakil presiden Joko Widodo. Analis dari Universal Broker, Satrio Utomo mengatakan, Jusuf Kalla dinilai sebagai sosok yang paling mumpuni dibandingkan sejumlah nama cawapres Jokowi yang sempat beredar ke publik.
Menurut dia, Jusuf Kalla bisa menutupi kekurangan Jokowi yang tidak punya banyak pendukung di luar Jawa. Selain itu, JK juga dikenal sebagai figur yang bisa diterima oleh Partai Kebangkitan Bangsa dan juga Partai Nasdem yang berkoalisi dengan PDI Perjuangan.
“Selama ini, Jokowi itu kan hanya menang di internet, dia tidak punya banyak pendukung di arus bawah (grass roots). Kalau dengan JK, kekurangan Jokowi itu bisa ditutupi karena JK punya banyak pendukung di luar Jawa, khususnya Sulawesi. Selain itu, JK kan juga menjadi capres dari PKB sehingga pasti akan mudah diterima. JK juga punya hubungan baik dengan Surya Paloh, Ketua Umum Partai Nasdem waktu masih di Golkar,” kata Satrio melalui sambungan telepon kepada suara.com, Rabu (14/5/2014).
Satrio mengatakan, pasar sempat merespon negatif ketika muncul sejumlah nama cawapres Jokowi yang diajukan oleh Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Indeks saham langsung turun saat nama-nama yang muncul itu tidak sesuai dengan keinginan pelaku pasar.
“Pertama kali itu kan muncul nama Puan Maharani, pasar langsung merespon negatif begitu juga saat nama Ryamizard Ryacudu mulai beredar, responnya juga sama. Karena itu, pasar sebenarnya berharap cawapres yang akan diajukan adalah murni pilihan Jokowi dan bukan pilihan Megawati,” jelas Satrio.
Satrio menambahkan, apabila Jusuf Kalla dipilih sebagai cawapres Jokowi, maka indeks saham dipastikan akan terus meningkat. Bukan tidak mungkin, kata dia, IHSG bisa tembus ke level 5.000 yang merupakan titik tertinggi di sepanjang sejarah Bursa Efek Indonesia.
Berita Terkait
-
Ngaku Pendukung Jokowi, Peserta Ini Disoraki di Tengah Diskusi Demokrasi
-
Jusuf Kalla Berapa Bersaudara? Adiknya Halim Kalla Jadi Tersangka Korupsi PLTU
-
Jokowi 'Dikepung' Politik? Rocky Gerung Bongkar Alasan di Balik Manuver Prabowo-Gibran 2029
-
Profil Halim Kalla Tersangka Korupsi PLTU: Adik Jusuf Kalla, Pionir Bioskop Digital-Mobil Listrik
-
Halim Kalla Adik JK Tersangka Proyek 'Hantu' PLTU Mempawah, Modus Licik Atur Lelang Terbongkar
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Daftar Harga HP Xiaomi Terbaru Oktober 2025: Flagship Mewah hingga Murah Meriah
-
Kepala Daerah 'Gruduk' Kantor Menkeu Purbaya, Katanya Mau Protes
-
Silsilah Bodong Pemain Naturalisasi Malaysia Dibongkar FIFA! Ini Daftar Lengkapnya
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
Terkini
-
Usai Himbara, Giliran Bank Jakarta Kebagian Dana Purbaya Rp 10-20 Triliun
-
Begini Penjelasan Pakar Energi Soal Kandungan Etanol pada BBM Murni
-
IESR: Penguatan SDM Jadi Kunci Transformasi Sektor Energi Nasional
-
Purbaya Girang Pramono Mau Bangun Gedung Baru Bank Jakarta: Saya Enggak Keluar Uang
-
APBD Jakarta Dipangkas Hampir Rp 20 T, Menkeu Purbaya Guyon Masih Bisa Dipotong Lagi
-
Kepala Daerah 'Gruduk' Kantor Menkeu Purbaya, Katanya Mau Protes
-
Gubernur Bank Indonesia Sebut Tiga Pilar Bangun Ekonomi Syariah, Apa Saja?
-
RI Ekspor Kopi Robusta Asal Lampung dan Malang ke Mesir
-
IHSG Terus Meroket, Intip Saham-Saham yang Jadi Primadona Pagi Ini
-
Setelah Cukai, Produsen Kini Resah dengan Maraknya Rokok Ilegal