Suara.com - Lembaga riset The Finance Research mengharapkan calon presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) membentuk kabinet yang benar-benar dapat diterima oleh pasar. Kabinet pemerintahan baru sebaiknya bukan karena untuk mengisi jatah dari partai pendukung.
"The Finance berpendapat dengan terpilihnya presiden baru, diharapkan kabinet yang terbentuk benar-benar 'market friendly", yang dapat diterima oleh pasar," kata Direktur The Finance Research, Eko B Supriyanto di Jakarta, Kamis.
Ia berharap anggota kabinet dipilih karena kapabilitasnya, integritas dan punya rekam jejak yang baik, bukan sekadar mengisi jatah dari partai pendukung yang tidak punya kemampuan dan pengalaman.
Menurut Eko, pernyataan calon wakil presiden terpilih Jusuf Kalla (JK) tentang opsi Menteri Keuangan, Menteri ESDM dan Menteri BUMN bukan berasal dari partai dan dari kalangan profesional dapat memberi sentimen positif, seperti penyataan Jokowi sebelumnya yang menegaskan koalisi tanpa syarat.
"Jokowi-JK mempunyai waktu 2,5 bulan untuk membuktikan pernyataannya yang tercermin dalam susunan kabinet mendatang, yang diharapkan 'market friendly'," kata Eko.
Ia menyebutkan calon presiden terpilih 2014-2019 telah membentuk tim khusus untuk menyiapkan calon menteri dalam kabinet di pemerintahannya.
Pasangan Jokowi-JK ditetapkan sebagai pasangan presiden dan wakil presiden terpilih oleh Komisi Pemilihan Umum pada Selasa lalu. Menurut Joko Widodo di Balai Kota, Rabu (23/7/2014), kabinetnya diisi kalangan profesional. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Lakukan Restrukturisasi, Kimia Farma (KAEF) Mau Jual 38 Aset Senilai Rp 2,15 Triliun
-
Bank Tanah Serap Lahan Eks-HGU di Sulteng untuk Reforma Agraria
-
Pindah Lokasi, Kemenhub Minta Pemprov Pastikan Lahan Pembangunan Bandara Bali Utara Bebas Sengketa
-
PLTP Ulubelu Jadi Studi Kasus Organisasi Internasional Sebagai Energi Listrik Ramah Lingkungan
-
Tinjau Tol PalembangBetung, Wapres Gibran Targetkan Fungsional Lebaran 2026
-
Harga Emas Antam Naik Lagi Didorong Geopolitik: Waktunya Akumulasi?
-
Menkeu Purbaya: Bos Bank Himbara Terlalu Bersemangat Jalankan Ide Presiden
-
BPJS Ketenagakerjaan-Perbarindo Tandatangani MoU, Berikan Perlindungan Jaminan Sosial Pegawai
-
Investor Asing Guyur Dana Rp 583,10 miliar ke Pasar Modal, IHSG Menghijau Selama Sepekan
-
Setelah Tak Naik, Pekerja-Pengusaha Ingin Menkeu Purbaya Moratorium Cukai Rokok 3 Tahun