Suara.com - Presiden terpilih Joko Widodo disarankan mengambil langkah berani, mencabut subsidi bahan bakar minyak (BBM).
"Bagi saya, jangan kan menaikan harga BBM. Lebih baik subsidi BBM dicabut saja karena selain membebani anggaran, juga pemanfaatannya sudah tidak tepat sasaran," kata Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Widya Mandira (Unwira) Kupang Dr Thomas Ola Langoday Thomas Ola Langoday .
Dia mengungkapkan hal ini terkait langkah yang harus diambil pemerintahan baru Jokowi-JK dalam menekan beban anggaran untuk subsidi dari APBN.
Menurut dia, pemberian subsidi merupakan kewajiban negara kepada rakyatnya dalam rangka peningkatan kesejahteraan, pemerataan pembangunan dan kemandirian rakyat, tetapi khusus untuk subsidi BBM, jelas sudah tidak mencapai sasaran sehingga sebaiknya dicabut.
Hal ini terbukti, peningkatan kesejahteraan masyarakat berjalan di tempat, ketimpangan pembangunan semakin lebar dan ketergantungan rakyat semakin tinggi. Ini berakibat pada kemandirian ekonomi semakin lemah.
Artinya, salah satu cara untuk memperbaiki kondisi ini adalah mencambut pemberian subsidi BBM yang selama ini hanya dinikmati oleh para pengusaha, dan orang-orang kaya yang memiliki kendaraan roda empat dalam jumlah yang banyak.
Dana-dana yang selama ini untuk subsidi BBM menurut dia, bisa digunakan untuk subsidi usaha produktif rakyat yang tidak mampu secara ekonomi.
"Subsidi hanya dinikmati masyarakat ekonomi menengah, sehingga yang kaya bertambah kaya dengan jumlah yang semakin sedikit dan yang miskin bertambah banyaknya jumlahnya," ujarnya.
Karena itu, kebijakan mencabut pemberian subsidi BBM adalah solusi yang paling tepat untuk membantu rakyat kecil.
"Jika subsidi BBM ini tetap dipertahankan maka dalam jangka panjang bangsa ini akan semakin tergantung tetapi kurang atau tidak menikmati apa yang diberikan negara," tegas Thomas. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
-
4 Rekomendasi Tablet RAM 8 GB Paling Murah, Multitasking Lancar Bisa Gantikan Laptop
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
Terkini
-
New Ethylene Project Diresmikan, Bahlil Curhat Proses Pembangunannya di Depan Prabowo!
-
KJP Plus Tahap II 2025 Cair untuk 707 Ribu Siswa DKI, Cek Nominalnya
-
23 Juta Peserta BPJS Kesehatan Nunggak Iuran, Bakal Dapat Pemutihan Semua?
-
4 Fakta Jusuf Kalla Geram, Tuding Rekayasa Mafia Tanah GMTD Lippo Group
-
Saham PJHB ARA Hari Pertama, Dana IPO Mau Dipakai Apa Saja?
-
PGN Mulai Bangun Proyek Injeksi Biomethane di Pagardewa
-
Qlola by BRI Bawa Revolusi Baru Pengelolaan Keuangan Digital, Raih Anugerah Inovasi Indonesia 2025
-
ReforMiner Institute: Gas Bumi, Kunci Ketahanan Energi dan Penghematan Subsidi!
-
Isi Pertemuan Prabowo, Dasco, dan Menkeu Purbaya Rabu Tadi Malam
-
Survei BI: Harga Properti Stagnan, Penjualan Rumah Kelas Menengah Turun