Suara.com - Indeks harga saham gabungan di Bursa Efek Indonesia terkena dampak melorotnya bursa di kawasan Asia. Pada sesi pembukaan perdagangan, Senin (22/9/2014), IHSG BEI dibuka turun 8,25 poin atau 0,16 persen menjadi 5.219,32, dan indeks 45 saham unggulan (LQ45) melemah 2,06 poin (0,23 persen) ke level 888,58.
"Melemahnya bursa saham Asia menjadi salah satu sentimen negatif bagi indeks BEI. Pasar kembali mencermati isu-isu yang berkembang selama ini," kata Head of Research Valbury Asia Securities Alfiansyah.
Ia mengemukakan bahwa beberapa data ekonomi eksternal seperti harga rumah baru di Cina pada Agustus 2014 yang turun dibandingkan pada bulan sebelumnya menjadi salah satu sentimen negatif.
Di sisi lain, lanjut dia, estimasi kenaikan suku bunga AS (Fed rate) untuk akhir tahun 2015 naik sebesar 25 bps menjadi 1,375 persen. Meski telah diindikasikan bahwa kenaikan Fed rate baru dilakukan pada tahun 2015, tetapi setiap kali isu itu muncul, pasar menjadi tertekan.
"Kekhawatiran kenaikan Fed rate itu mendorong investor asing menarik dananya dari bursa saham Indonesia selama beberapa waktu terakhir," katanya.
Sentimen domestik, ia mengatakan bahwa terkait kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi, dikabarkan pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla akan menaikan harga BBM bersubsidi sebesar Rp3000 per liter pada November 2014.
Menurut dia, ada untung dan rugi dari rencana tersebut. Keuntungannya adalah kenaikan sekali dalam nominal besar diharapkan memberikan dampak negatif sekali saja, dan selanjutnya terjadi keseimbangan. Dampak negatifnya adalah laju antara lain inflasi tinggi di tahun 2014.
"Pada pekan ini potensi penguatan bursa Indonesia masih terbuka menuju ke level tertingginya. Namun kenaikan IHSG relatif mulai terbatas, yang dibatasi oleh faktor teknis," katanya.
Bursa regional, di antaranya indeks Bursa Hang Seng melemah 275,31 poin (0,75 persen) ke level 24.030,85, indeks Nikkei turun 96,31 poin (0,59 persen) ke level 16.225,07 dan Straits Times menguat 0,24 poin (0,01 persen) ke posisi 3.305,29. (Antara)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
- 5 Rekomendasi Moisturizer Mengandung SPF untuk Usia 40 Tahun, Cegah Flek Hitam dan Penuaan
- Pembangunan Satu Koperasi Merah Putih Butuh Dana Rp 2,5 Miliar, Dari Mana Sumbernya?
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 3 Pemain Naturalisasi Baru Timnas Indonesia untuk Piala Asia 2027 dan Piala Dunia 2030
Pilihan
-
Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
-
4 HP 5G Paling Murah November 2025, Spek Gahar Mulai dari Rp 2 Jutaan
-
6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
-
Harga Emas di Pegadaian Stabil Tinggi Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Kompak Naik
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
Terkini
-
Harga Perak: Turun Tipis Dalam Sepekan, Harga Dunia Menguat
-
Gaji Pensiunan ASN, TNI Dan Polri Taspen Naik Tahun 2025: Cek Faktanya
-
AADI Tebar Dividen Interim Rp4,17 Triliun, Potensi Rp 536 per Saham: Cek Jadwalnya
-
Harga Emas di Pegadaian Stabil Tinggi Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Kompak Naik
-
Harga Emas Stabil di US$ 4.000, Apakah Bisa Tembus Level US$ 5.000?
-
Prediksi Bitcoin: Ada Proyeksi Anjlok US$ 56.000, Analis Yakin Sudah Capai Harga Bottom
-
Bocoran 13 IPO Saham Terbaru, Mayoritas Perusahaan Besar Sektor Energi
-
MEDC Kini Bagian dari OGMP 2.0, Apa Pengaruhnya
-
Industri Pelayaran Ikut Kontribusi ke Ekonomi RI, Serap Jutaan Tenaga Kerja
-
Emiten CGAS Torehkan Laba Bersih Rp 9,89 Miliar Hingga Kuartal III-2025