Suara.com - Koalisi rakyat untuk keadilan perikanan (Kiara) menolak rencana pemerintah akan kembali menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi pada awal 2015 karena nelayan tradisional semakin sulit untuk meningkatkan kesejahteraan.
"Kami berharap Presiden Terpilih Joko Widodo (Jokowi) tidak menaikkan BBM bersubsidi ini dan memikirkan pengelolaan dan pendistribusian BBM bersubsidi yang tepat sasaran kepada nelayan tradisional." kata Koordinator Pendidikan dan Penguatan Jaringan Kiara, Selamet Daroyni.
Ia menjelaskan, semenjak diberlakukannya kebijakan pembatasan pendistribusian BBM bersubsidi, nelayan semakin sulit mendapatkan bahan bakar kapal, bahkan sebagian besar tidak melaut karena tidak mendapatkan BBM untuk melaut.
"Kami menilai kebijakan menaikkan BBM akan menambah angka kemiskinan masyarakat pesisir, karena biaya melaut semakin tinggi, sementara harga ikan di pasaran tidak mengalami kenaikan karena harga ikan ini masih berdasarkan mekanisme pasar," ujarnya.
Ia mengatakan, saat ini, kantong-kantong kemiskinan berada pada 10.640 desa pesisir dimana 7,78 juta jiwa digolongkan sebagai penduduk miskin atau lebih seperempat bagian atau 25,14 persen dari total kemiskinan nasional mencapai 31,02 juta jiwa.
"Seharusnya pemerintah mengkaji dan mencari solusi, bagaimana mengatasi penyelewengan penyaluran BBM bersubsidi, karena selama ini, sebagian besar BBM bersubsidi hanya dinikmati pengusaha, industri perikanan," ujarnya.
Menurut dia, berdasarkan data Kiara sepanjang 2010 hingga 2013 terjadi peningkatan anggaran subsidi BBM jenis tertentu sebesar 182 persen, tetapi para nelayan tradisional tidak mendapatkan haknya. Padahal, untuk turun ke laut nelayan harus menyiapkan sedikitnya 60 hingga 70 persen dari total ongkos produksinya.
"Kenaikan harga BBM tentu akan berdampak peningkatan angka kemiskinan karena keluarga nelayan semakin sulit untuk hidup sejahtera, seiring pada saat harga BBM naik maka secara otomatis harga sembako juga meningkat drastis," ujarnya. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Sepatu New Balance Diskon 70 Persen di Sports Station, Mulai Rp100 Ribuan
- Petugas Haji Dibayar Berapa? Ini Kisaran Gaji dan Jadwal Rekrutmen 2026
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Mobil Bekas Selevel Innova Budget Rp60 Jutaan untuk Keluarga Besar
- 5 Shio Paling Beruntung Besok 25 November 2025, Cuan Mengalir Deras
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Diminta Jangan Banyak Omon-omon, Janji Tak Tercapai Bisa Jadi Bumerang
-
Trofi Piala Dunia Hilang 7 Hari di Siang Bolong, Misteri 59 Tahun yang Tak Pernah Tuntas
-
16 Tahun Disimpan Rapat: Kisah Pilu RR Korban Pelecehan Seksual di Kantor PLN
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Makin Pedas
-
FIFA Atur Ulang Undian Piala Dunia 2026: 4 Tim Unggulan Dipastikan Tak Segrup
Terkini
-
Heboh Negara dalam Negara, Purbaya Siap Kirim Petugas Bea Cukai ke Bandara PT IMIP
-
Mantri BRI Dipuji Menteri UMKM Saat Kena Sidak KUR UMKM
-
Nilai Tukar Rupiah Melemah Tipis, Kebijakan Purbaya Jadi Sorotan
-
CGPI Award 2025: PT Pegadaian Sukses Pertahankan Predikat Most Trusted Company
-
Jelang Nataru, Pertamina Pastikan Stok Energi Aman
-
Melihat Lebih Dekat Pembangunan Jembatan Kaca Terpanjang di Indonesia
-
Upah Magang Nasional Tahap 1 Cair, Airlangga: Alhamdulillah Sudah Dibayar!
-
Prabowo Disebut Lagi Bersih-bersih Konglomerat Hitam Migas, Mau Rebut Kendali Sumber Daya
-
WIKA Bicara Keuntungan Jika BUMN Karya Jadi Merger
-
Menkeu Purbaya Diminta Jangan Banyak Omon-omon, Janji Tak Tercapai Bisa Jadi Bumerang