Suara.com - Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla (JK) mengatakan, setidaknya ada tiga faktor yang menghambat perekonomian Indonesia. Ketiga faktor itu, menurut JK, antara lain adalah birokrasi yang lambat, bunga kredit yang tinggi, serta tingginya biaya logistik. Meski begitu, JK mengaku optimistis perekonomian Indonesia bisa tumbuh 7%-8%.
"Banyak orang pesimistis dengan negeri ini. Justru kalau pengusaha, sudut pandangnya terbalik. Ini peluang yang sangat besar. Tanpa banyak infrastruktur yang dibangun, jalan nggak rusak, pendidikan tumbuh, ekonomi kita bisa tumbuh 7%," papar JK, saat membuka ajang "Infrastructure Week 2014", di JCC, Senayan, Jakarta, Rabu (5/11/2014).
JK mengungkapkan, masih banyak potensi ekonomi negeri ini yang belum tergarap. Jika potensi ekonomi tersebut sudah direalisasikan, maka dia yakin hal itu akan membuat pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa dengan mudah mencapai 8%.
Selain itu, lanjut JK pula, kondisi ekonomi dunia yang sedang turun saat ini, justru harus dilihat sebagai peluang. Karena menurutnya, investasi terbaik justru dilakukan saat ekonomi menurun.
"Karena pada saat hasil investasi sudah selesai, maka ekonomi sudah naik. Misalkan kita bangun jalan, yang terbaik pada kondisi saat ini; harga aspal sedang rendah, harga komoditas sedang rendah. Jadi ketika jalan (yang dibangun) jadi, ekonomi sudah naik," jelasnya. [Tengku Sufiyanto]
Berita Terkait
-
Sosok Subhan Palal: Warga Biasa yang Gugat Wapres Gibran Rp125 T Demi Buktikan Keabsahan Ijazah
-
Pemerintah Punya Target Besar, 8 Paket Kebijakan Ekonomi Jadi 'Jurus' Capai Pertumbuhan 5,2 Persen
-
Api Kembali Membara: Habib Rizieq Serukan Umat Tangkap dan Seret Silfester Matutina ke Kejaksaan!
-
Dengar Keluhan Pengungsi Banjir Bali, Gibran Tegaskan Rumah dan Fasum Rusak Akan Dibangun Ulang
-
Gibran 'Cari Poin' Saat Demo Rusuh? Refly Harun Sebut Potensi 'Musuh dalam Selimut'
Terpopuler
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
PSSI Protes AFC, Wasit Laga Timnas Indonesia di Ronde 4 Kok dari Timur Tengah?
Terkini
-
OJK Akui Mayoritas Bank Revisi Target Jadi Lebih Konservatif, Ekonomi Belum Menentu?
-
Pertamina Berhasil Reduksi 1 Juta Ton Emisi Karbon, Disebut Sebagai Pelopor Industri Hijau
-
Pemerintah Dorong Perlindungan BPJS Ketenagakerjaan Bagi Pengusaha UMKM, Dukung UMKM Naik Kelas
-
Dulu Joao Mota Ngeluh, Ternyata Kini Agrinas Pangan Nusantara Sudah Punya Anggaran
-
Kekhawatiran Buruh Banyak PHK Jika Menkeu Purbaya Putuskan Kenaikan Cukai
-
Investor Mulai Percaya Kebijakan Menkeu Purbaya, IHSG Meroket
-
Resmi! DPR Setuju Anggaran Kemenag 2026 Naik Jadi Rp8,8 Triliun
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
Atasi Masalah Sampah di Bali, BRI Peduli Gelar Pelatihan Olah Pupuk Kompos Bermutu
-
3 Jenis BBM Shell Ini Masih Langka di Seluruh SPBU