Suara.com - Industri migas khususnya minyak mengalami masa-masa suram di sepanjang 2014. Harga minyak dunia terus turun dan sempat di bawah 60 dolar Amerika. Melimpahnya stok minyak serta menurunnya permintaan menjadi pemicu anjloknya harga minyak dunia. Penolakan Arab Saudi untuk mengurangi produksi minyak memuat harga terus turun.
Kejadian lain yang menarik menjadi catatan dari sektor migas adalah mundurnya Dirut PT Pertamina Karena Agustiawan. Karen adalah perempuan pertama yang dipercaya menjadi orang nomor satu di BUMN Migas tersebut. Di bawah kepemimpinan Karen, kinerja PT Pertamia terus membaik.
Inilah sejumlah peristiwa di sektor migas yang layak menjadi highlight pada 2014:
Dirut Pertamina Mengundurkan Diri
Pada 18 Agustus, PT Pertamina membenarkan isu tentang mundurnya Karen Agustiawan dari kursi Direktur Utama. Wakil Presiden Komunikasi Korporat PT Pertamina (Persero) Ali Mundakir membenarkan Dirut Karen Agustiawan sudah mengajukan surat permohonan diri kepada perusahaan dan juga Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) per 13 Agustus lalu.
Menurut dia, pengunduran diri Karen murni alasan pribadi. Dia juga membantah Karen mundur karena adanya persoalan politik atau tentang kenaikan harga elpiji non subsidi. Di bawah tangan dingin Karen, Pertamina berubah dari BUMN yang merugi menjadi BUMN yang menguntungkan. Pada 2009, laba Pertamina hanya 1,55 miliar dolar Amerika. Satu tahun menjadi Dirut, Karen meningkatkan laba Pertamina menjadi 1,8 miliar dolar Amerika dan 2,4 miliar dolar Amerika pada 2011.
Sukses memimpin Pertamina membuat Karen masuk dalam daftar Asia's 50 Power Businesswomen" yang disusun majalah Forbes. Bukan itu saja, Karen juga membawa Pertamina menembus posisi 122 dalam daftar 500 perusahaan terbaik dunia yang disusun dalam daftar Fortune Global 2013. Prestasi itu berhasil dipertahankan pada tahun berikutnya.
Harga BBM Subsidi Naik
Presiden Joko Widodo mengumumkan kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) Bersubsidi pada hari Minggu (17/11/2014) pukul 21.00 WIB. Harga dua jenis BBM Bersubsidi naik sebesar Rp2.000 dari harga semula. Harga Premium ditetapkan dari Rp6.500 menjadi Rp8.500, harga solar ditetapkan dari Rp5.500 menjadi Rp 7.500.
Ini merupakan kali pertama kenaikan harga BBM subsidi disampaikan langsung oleh Presiden. Saat mengumumkan kenaikan harga tersebut, Jokowi didampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla dan juga sejumlah Menteri Kabinet Kerja. Tidak ada sesi tanya jawab setelah Jokowi mengumumkan harga baru BBM subsidi.
Sesi tanya jawab baru dilakukan oleh Menteri Perekomomian Sofyan Jalil dan Menteri ESDM, Sudirman Said. Pelaku pasar di Bursa Efek Indonesia merespon positif keputusan pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi. Pada sesi pembukaan perdagangan, Selasa (18/11/2014), IHSG dibuka menguat 23 poin ke level 5.077. Hanya selang beberapa menit, IHSG langsung melonjak ke posisi 5.088 atau naik 0,6 persen.
Harga Minyak Dunia Anjlok
Harga minyak telah jatuh sekitar 50 persen sejak Juni lalu. Para analis menyebut hal ini disebabkan persediaan yang berlimpah, menguatnya dolar serta melemahnya permintaan akibat pelambatan ekonomi global. Rendahnya permintaan menjadi faktor utama turunnya harga minyak mentah dunia.
Biasanya, ketika permintaan turun dan mempengaruhi harga minyak, negara-negara produsen minyak yang tergabung dalam OPEC langsung mengurangi produksinya. Dimulai dengan Arab Saudi yang secara de facto adalah pemimpin kartel minyak.
Arab Saudi akan langsung mengurangi produksi minyaknya agar harga minyak tidak terus anjlok. Namun, kali ini hal tersebut tidak terjadi. Arab Saudi tidak mau kehilangan pangsa pasarnya dari negara non-OPEC yang juga memproduksi minyak seperti Amerika Serikat. Akibatnya, supply minyak di pasar berlebih sementara permintaan rendah dan membuat harga terjun bebas.
Komite untuk Memberantas Mafia Migas
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral membentuk Komite Reformasi Tata Kelola Minyak dan Gas Bumi. Ekonom dari Universitas Indonesia Faisal Basri ditunjuk sebagai ketua tim tersebut dengan anggota gabungan perwakilan pemerintahan dan masyarakat.
Tugas pokok tim tersebut yaitu, meninjau ulang, mengkaji seluruh proses perizinan dari hulu hingga hilir. Harapannya, kebijakan dan aturan yang teridentifikasi menyuburkan praktik mafia migas akan dihapus atau diubah. Selain itu, Komite Reformasi Tata Kelola Minyak dan Gas Bumi juga kan menata ulang kelembagaan, termasuk di dalammya memotong mata rantai birokrasi yang tidak efisien.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Prabowo Bongkar Borok Tambang Ilegal: Negara Dibobol Rp300 Triliun, 'Emas Baru' Dikeruk Habis!
-
Terlalu Lama Disimpan, Beras di Gudang Bulog Banyak yang Turun Mutu
-
Pengamat Beberkan Dampak ke Masyarakat Jika Pemerintah Beri Diskon Tarif Listrik Lagi
-
SBY Dukung Visi Energi Presiden Prabowo: Kalau Kita Berhasil, Kita Bisa Selamatkan Bumi
-
Tekanan Jual Investor Asing Dorong IHSG Anjlok di Sesi Pertama Perdagangan Senin
-
Telkom Bantu Tumbuh Kembang UMKM di Kota Pekalongan, Beberapa Produknya telah Mendunia
-
BTN Sudah Salurkan 129.687 KPR Subsidi
-
Seluruh Pekerja PT Freeport Indonesia Tertimbun Longsor Sudah Ditemukan, Begini Kondisinya
-
OJK: Peluang Kecanggihan Teknologi Infomasi di Industri Keuangan, Apa Untungnya?
-
Berkomitmen pada Keberlanjutan, Brantas Abipraya Meraih Platinum Award CSRSDGESG 2025