Suara.com - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan mendapatkan anggaran tambahan sebesar Rp 9,9 triliun pada tahap awal, kemudian ditambah hingga total keseluruhan menjadi Rp 15 triliun.
Dalam besaran anggaran tahap awal sebesar Rp 9,9 triliun tersebut, dibagi ke dalam 2 kategori yaitu, Rp 4,9 triliun untuk keperluan belanja modal ataucapital expenditure (capex) dan Rp 5 triliun untuk belanja barang dan pegawai.
Kemudian, pada tahap kedua pemerintah menambah anggaran kementerian ESDM untuk pos belanja modal sebesar Rp 4,9 triliun menjadi sebesar Rp 9,8 triliun. Sementara belanja barang dan pegawai tetap sebesar Rp 5 triliun. Sehingga total anggaran kementerian ESDM secara keseluruhan ditambah lain-lain menjadi Rp 15 triliun.
Menteri ESDM Sudirman Said mengungkapkan, kementeriannya telah mendapatkan tambahan modal untuk belanja modal tahun ini sebesar 2 kali lipat.
"Kita itu mendapatkan alokasi tambahan belanja modal dua kali lipat dari Rp 4,9 triliun menjadi Rp 9,8 triliun. Tapi ini tergantung persetujuan dari DPR," ungkap Sudirman saat ditemui di kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (12/1/2015).
"Jadi total keseluruhan budget kita tahun depan adalah Rp 15 trilun. Sebesar Rp 5 triliun itu untuk belanja barang dan belanja pegawai, dan Rp 9,8 triliun belanja modal," lanjut dia.
Sudirman menjelaskan, tambahan anggarabelanja modal tersebut akan dialokasikan untuk keperluan pembangunan infrastruktur migas, listrik, dan energi baru terbarukan konservasi energi (EBTKE).
"Sesuai sub sektornya. Migas, listrik, ada energi baru terbarukan konservasi energi. Listrik itu kita akansupportuntuk transmisi, gardu induk, pelistrikan 48 titik terluar di Indonesia yang selama ini terpencil. Kemudian infrastruktur gas rumah tangga. Kemudian kita akan teruskan konversi minyak tanah, dan bangun jaringan gas rumah tangga," jelasnya.
Untuk menghadapi pelaksanaan anggaran 2015, Sudirman pun mengumpulkan seluruh pejabat di Kementerian ESDM, dengan bertujuan untuk penyamaan visi-misi, sehingga anggaran bisa terserap optimal.
"Kita ingin menghindari serapan rendah seperti tahun kemarin. Oleh karena itu, kepada seluruh leaders tadi diajak bicara bagaimana cara melakukan percepatan-percepatan. Kita menekankan perlunya belajar dari pengalaman tahun lalu, pelepasan tanda bintang (pemblokiran anggaran) itu harus dilakukan sedini mungkin," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Belanja Mainan Hemat! Diskon 90% di Kidz Station Kraziest Sale, Bayar Pakai BRI Makin Untung
Pilihan
-
Tak Mau Ceplas-ceplos Lagi! Menkeu Purbaya: Nanti Saya Dimarahin!
-
H-6 Kick Off: Ini Jadwal Lengkap Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17 2025
-
Harga Emas Hari Ini Turun: Antam Belum Tersedia, Galeri 24 dan UBS Anjlok!
-
5 Fakta Wakil Ketua DPRD OKU Parwanto: Kader Gerindra, Tersangka KPK dan Punya Utang Rp1,5 Miliar
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
Terkini
-
Menkeu Purbaya Pede IHSG Tembus 9.000 di Akhir Tahun, Bos BEI: Sebuah Keniscayaan!
-
Bank Jago Torehkan Laba Bersih Rp 199 Miliar di Kuartal III-2025, Melesat 132 Persen
-
Bos BEI: Dalam 2 Tahun Tak Ada BUMN Maupun Anak Usaha yang IPO
-
Kemenperin Sebut Penyeragaman Kemasan Rokok Berisiko Jadi Hambatan Perdagangan
-
Menko Zulhas Akui Minta Bantuan TNI Berantas Tengkulak Ditingkat Petani
-
BEI: IHSG Telah Melonjak 16,83 Persen dari Akhir Tahun 2024
-
ADRO Masuk Key Call List UBS: Target Harga Saham Diproyeksi Naik 49 Persen
-
Soroti Listrik di Daerah 3T, Bahlil: Nasionalisme Masyarakat Jangan Berkurang!
-
Anak Menteri Keuangan Viral Lagi Usai Memprediksi Krisis Ekonomi Global: Siapkan Bitcoin dan Emas!
-
Purbaya Wanti-wanti Himbara Soal Penyaluran Dana Rp200 T: Jangan ke Konglomerat!