Suara.com - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Rabu (22/4/2015) pagi, bergerak menguat sebesar 13 poin menjadi Rp12.942 dibandingkan sebelumnya di posisi Rp12.955 per dolar AS.
Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada mengatakan bahwa setelah mengalami tekanan cukup dalam pada hari Selasa, (21/4/2015), rupiah berbalik arah ke area positif meski masih dalam kisaran yang terbatas.
"Faktor teknikal menjadi salah satu pendorong nilai tukar rupiah bergerak menguat," katanya.
Ia menambahkan bahwa pelaku pasar uang sedang menanti laporan data produk domestik bruto Indonesia untuk periode kuartal I 2015. Diharapkan data ekonomi itu mencatatkan hasil yang positif.
Di sisi lain, ia juga mengharapkan bahwa adanya pertemuan Forum Ekonomi Dunia atau World Economic Forum dan Konferensi Asia Afrika dapat membawa pengaruh positif pada mata uang rupiah.
Analis PT Platon Niaga Berjangka Lukman Leong menambahkan bahwa meski menguat, namun kondisi rupiah masih rentan terhadap tekanan di tengah ekspektasi sebagian pelaku pasar uang terhadap perekonomian Indonesia akan bergerak melambat pada tahun ini.
Menurut dia, salah satu penahan laju ekonomi domestik yakni masih tingginya tingkat suku bunga acuan Bank Indonesia (BI rate), beberapa negara sudah memangkas suku bunganya dalam rangka mendorong ekonominya, diharapkan Bank Indonesia juga melakukan langkah sama agar ekonomi Indonesia terus berekspansi.
"BI rate di level 7,75 persen dinilai cukup tinggi sehingga dapat menahan laju ekonomi domestik," katanya.
Menurut dia, jika BI tidak memangkas suku bunga maka inflasi harus dapat lebih dikendalikan, dengan demikian pemerintah harus menjaga harga bahan pokok di dalam negeri agar tidak terjadi lonjakan. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
DPR Sebut Revisi UU P2SK Bisa Lindungi Nasabah Kripto
-
Hotel Amankila Bali Mendadak Viral Usai Diduga Muncul di Epstein Files
-
Ekspansi Agresif PIK2, Ada 'Aksi Strategis' saat PANI Caplok Saham CBDK
-
Tak Ada Jeda Waktu, Pembatasan Truk di Tol Berlaku Non-stop Hingga 4 Januari
-
Akses Terputus, Ribuan Liter BBM Tiba di Takengon Aceh Lewat Udara dan Darat
-
Kepemilikan NPWP Jadi Syarat Mutlak Koperasi Jika Ingin Naik Kelas
-
Kemenkeu Salurkan Rp 268 Miliar ke Korban Bencana Sumatra
-
APVI Ingatkan Risiko Ekonomi dan Produk Ilegal dari Kebijakan Kawasan Tanpa Rokok
-
Kapasitas PLTP Wayang Windu Bakal Ditingkatkan Jadi 230,5 MW
-
Pembeli Kripto Makin Aman, DPR Revisi UU P2SK Fokus ke Perlindungan Nasabah