Suara.com - Pemerintah memastikan tidak akan menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) khususnya Pertamax, Pertamax Plus, Biosolar non-subsidi dan Pertamina Dex, hingga hari raya Lebaran yang bakal jatuh pada 18 Juli 2015 mendatang.
Setidaknya, dipastikan tidak ada kenaikan hingga adanya penyesuaian harga baru yang diprediksi bakal terjadi setelah Lebaran. Hal ini dilakukan untuk menjaga daya beli masyarakat.
Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Dwi Soetjipto mengatakan bahwa pemerintah saat ini sangat concern dengan daya beli masyarakat, termasuk menyangkut kebutuhan mendekati bulan puasa dan Lebaran.
"Itu jadi poin penting. Sekarang Pertamina tidak hanya fokus soal untung dan rugi saja, tetapi juga fokus dengan daya beli masyarakat juga," kata Dwi, saat ditemui di acara "The 39th IPA Convention and Exhibition", di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (20/5/2015).
Dwi mengakui bahwa dengan menahan kenaikan harga BBM non-subsidi ini, Pertamina harus mengalami kerugian. Namun pihaknya menilai itu suatu hal yang biasa dalam bisnis korporasi. Menurutnya, dalam sebuah korporasi, sudah biasa ada kebijakan untuk saling menutupi. Adanya keuntungan di satu produk, bisa digunakan untuk menutupi kerugian di produk lainnya.
"Dalam sebuah korporasi, itu biasa ada cross subsidi. Ada kerugian di satu produk, keuntungan di produk lain. Sementara itu untuk persaingan Pertamina dengan yang lain, kita harus lakukan. Itu lumrah," jelasnya.
Langkah tersebut, lanjut Dwi pula, juga diambil Pertamina untuk jangka panjang, demi kepentingan negara dan keberlangsungan daya beli masyarakat.
"Sejauh ini kinerja Pertamina sampai April cukup bagus. Diharapkan dengan gerakan efisiensi, bisa menutupi," pungkasnya.
Sebelumnya, beberapa waktu lalu PT Pertamina disebut bakal menaikkan harga BBM jenis Pertamax menjadi Rp9.600 per liter dari sebelumnya Rp8.800 per liter, atau naik Rp800 per liter. Kenaikan itu konon bakal dilakukan tepat pukul 00.00 WIB, Jumat (15/5) lalu.
Namun kemudian, PT Pertamina menjelang pengumuman kenaikan itu menyatakan membatalkan atau melakukan koreksi terhadap harga. Pengumuman itu sekaligus disampaikan sebagai klarifikasi perusahaan terkait dengan kesimpangsiuran yang beredar di masyarakat mengenai harga BBM.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Negosiasi Tarif Dagang dengan AS Terancam Gagal, Apa yang Terjadi?
-
BRI Rebranding Jadi Bank Universal Agar Lebih Dekat dengan Anak Muda
-
Kemenkeu Matangkan Regulasi Bea Keluar Batu Bara, Berlaku 1 Januari 2026
-
Cara Mengurus Pembatalan Cicilan Kendaraan di Adira Finance dan FIFGROUP
-
Pemerintah Tegaskan Tak Ada Impor Beras untuk Industri
-
CIMB Niaga Sekuritas Kedatangan Bos Baru, Ini Daftar Jajaran Direksi Teranyar
-
Eri Budiono Lapor: Bank Neo Kempit Laba Rp517 Miliar Hingga Oktober 2025
-
IPO SUPA: Ritel Cuma Dapat 3-9 Lot Saham, Ini Penjelasan Lengkapnya
-
OJK Akan Tertibkan Debt Collector, Kreditur Diminta Ikut Tanggung Jawab
-
Mengenal Flexible Futures Pada Bittime untuk Trading Kripto