Suara.com - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat akan memberikan potongan tarif jalan tol Cikopo-Palimanan atau Cipali selama H-10 hingga H+3 Lebaran 2015 sekitar 25-35 persen. Hal ini dilakukan sebagai bentuk pelayanan pemerintah kepada masyarakat.
Jalan tol sepanjang 116,75 kilometer ini diklaim dapat mengurangi angka kemacetan 40 persen beban kendaraan roda empat di jalur Pantai Utara Jawa.
Anggota Komisi V DPR dari Fraksi Gerindra Fary Djemi Francis menilai kebijakan tersebut terkesan nanggung. Ia menduga kemacetan lalu lintas tetap akan terjadi.
"Dalam peresmian kemarin, Jokowi bilang kalau mau beri diskon pengguna jalan 30 persen. Itu nanggung, kenapa enggak digratiskan saja, kenapa enggak pemerintah subsidi saja selama lebaran, toh itu punya BUMN juga kan, dia kan punya dana, khususnya selama lebaran," kata Fary saat dihubungi Suara.com, Minggu (14/6/2015).
Menurut Fary kemacetan yang sering terjadi di jalan tol selama ini disebabkan karena mengantre saat membayar tol. Menurutnya, meski didiskon demi pelayanan kepada masyarakat, tetapi masyarakat juga harus mengalami kemacetan saat membayar tol tidak ada gunanya dan merugikan konsumen sebagai pengguna jalan.
"Macet itu kan karena pas bayar tol yang lama. Akhirnya kendaraan menumpuk. "Harusnya ada kebijakan yang tidak merugikan konsumen yang sudah membayar tapi tidak mendapatkan jalan bebas hambatan. Apalagi nanti mau lebaran itu kan jam-jam sibuk, masyarakat enggak terlayani juga dengan baik," kata dia.
Menurut Fary saat arus mudik nanti, tol Cipali ini akan banyak digunakan oleh pemudik, karena waktu tempuh yang lebih cepat, sehingga diperkirakan akan mengalami penumpukan kendaraan. Oleh sebab itu, Fary mengimbau pemerintah saat Lebaran nanti, tol Cipali digratiskan saja pada waktu-waktu tertentu agar tidak terjadi penumpukan kendaraan.
"Nanggung kan kalau didiskon, gratiskan saja, tapi lihat, kapan saja puncak kemacetan. Nah saat itu digratiskan, kalau sudah tidak macet ya dikembalikan lagi ke tarif bayar. Ini saya lihat lebih efektif," kata dia.
Ia mengklaim dengan adanya kebijakan menggratiskan pada waktu-waktu tertentu tersebut mampu mengurai kemacetan yang sering terjadi di jalan tol, sehingga pengguna jalan bebas hambatan benar-benar dapat menggunakan jalan tanpa hambatan.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
OJK Bentuk Direktorat Perbankan Digital Mulai Tahun 2026, Apa Tugasnya?
-
IWIP Gelontorkan Pendanaan Rp900 Juta untuk Korban Bencana di Sumatera
-
Danantara dan BP BUMN Turunkan 1.000 Relawan untuk Bencana Sumatra, Diawali dari Aceh
-
Komitmen Nyata BUMN Peduli, BRI Terjunkan Relawan ke Daerah Bencana Sumatera
-
AKGTK 2025 Akhir Desember: Jadwal Lengkap dan Persiapan Bagi Guru Madrasah
-
Dasco Ketuk Palu Sahkan Pansus RUU Desain Industri, Ini Urgensinya
-
ASPEBINDO: Rantai Pasok Energi Bukan Sekadar Komoditas, Tapi Instrumen Kedaulatan Negara
-
Nilai Tukar Rupiah Melemah pada Akhir Pekan, Ini Penyebabnya
-
Serikat Buruh Kecewa dengan Rumus UMP 2026, Dinilai Tak Bikin Sejahtera
-
Kuota Mulai Dihitung, Bahlil Beri Peringatan ke SPBU Swasta Soal Impor BBM