Suara.com - Akademisi Universitas Malaya, Malaysia Zainal Abidin Burhan menyerukan agar semua transaksi dalam pelaksanaan Masyarakat Ekonomi ASEAN menggunakan Bahasa Melayu untuk memperkuat jati diri ASEAN yang mayoritas warganya menggunakan Bahasa Melayu.
Zainal di Batam Kepulauan Riau, Minggu (14/6/2015), mengatakan khawatir jika transaksi menggunakan Bahasa Inggris, maka ada warga negara selain ASEAN yang menyusup dan memanfaatkan pelaksanaan MEA untuk kepentingan pribadi.
"Seandainya bukan Bahasa Melayu, orang lain akan ambil peranan," kata Zainal jelang Kongres Bahasa Melayu.
Di Malaysia, kata pemerhati Budaya Melayu itu, Bahasa Melayu mengambil peranan penting dalam hampir semua segi kehidupan, kecuali bisnis.
Pebisnis Malaysia lebih menyukai berkomunikasi menggunakan Bahasa Inggris, karena menganggap bahasa itu lebih diterima.
Karenanya ia berharap pemangku kepentingan dapat membuat penegasan, bahasa resmi dalam pelaksanaan MEA adalah Bahasa Melayu.
Hal senada dikatakan Ketua Lembaga Adat Melayu Provinsi Riau, Al Azhar mengatakan sudah sewajarnya Bahasa Melayu dijadikan alat komunikasi dalam pelaksanaan MEA.
"Desember sudah mulai MEA, kekhawatiran kami muncul, apabila dalam perdagangan bahasa inggris lebih dipandang tinggi dibanding Bahasa Melayu oleh pelaku bisnis," katanya.
Hendaknya Bahasa Melayu memegang peranan penting dalam komunikasi antarwarga ASEAN.
Meski menginginkan Bahasa Melayu ditinggikan martabatnya, namun tidak demikian dengan aksara Arab Melayu yang kerap digunakan leluhur dalam buku sastra dan ilmu pengetahuan.
"Aksara itu sebagai simbol. Kami sadar itu menjadi masa lalu. Peminatnya hampir tidak ada lagi," ujarnya.
Menurut dia, aksara Arab Melayu sudah ditinggalkan dan makin sedikit orang yang bisa menggunakan tulisan menyerupai aksara Arab itu. (Antara)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Pilihan Produk Viva untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Rp20 Ribuan
- 7 Mobil Bekas di Bawah Rp50 Juta untuk Anak Muda, Desain Timeless Anti Mati Gaya
- 7 Rekomendasi Mobil Matic Bekas di Bawah 50 Juta, Irit dan Bandel untuk Harian
- 5 Mobil Mungil 70 Jutaan untuk Libur Akhir Tahun: Cocok untuk Milenial, Gen-Z dan Keluarga Kecil
- 7 Sunscreen Mengandung Niacinamide untuk Mengurangi Flek Hitam, Semua di Bawah Rp60 Ribu
Pilihan
-
Trik Rahasia Belanja Kosmetik di 11.11, Biar Tetap Hemat dan Tetap Glowing
-
4 HP Memori 512 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer dan Konten Kreator
-
3 Rekomendasi HP Infinix 1 Jutaan, Speknya Setara Rp3 Jutaan
-
5 HP Layar AMOLED Paling Murah, Selalu Terang di Bawah Terik Matahari mulai Rp1 Jutaan
-
Harga Emas Naik Setelah Berturut-turut Anjlok, Cek Detail Emas di Pegadaian Hari Ini
Terkini
-
Ekonom Bongkar Strategi Perang Harga China, Rupanya Karena Upah Buruh Murah dan Dumping
-
Sosok Rahmad Pribadi: Dari Harvard Hingga Kini Bos Pupuk Indonesia
-
Laba SIG Tembus Rp114 Miliar di Tengah Lesunya Pasar Domestik
-
Sepekan, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1 Triliun
-
Laba Bank SMBC Indonesia Anjlok Jadi Rp1,74 Triliun
-
Produsen Indomie Kantongi Penjualan Rp90 Triliun
-
OJK Bongkar Maraknya Penipuan Digital, Banyak Pelaku Masih Berusia Muda
-
Bank Mega Syariah Catat Dana Kelolaan Wealth Management Tembus Rp 125 Miliar
-
Pertamina Tindak Lanjuti Keluhan Konsumen, Lemigas Beberkan Hasil Uji Pertalite di Jawa Timur
-
Naik Tips, OCBC Nisp Catat Laba Rp3,82 Triliun