Suara.com - Asosiasi Perguran Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) bekerjasama dengan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) untuk menyediakan pelatihan untuk mahasiswa yang baru terjun ke dunia kerja. Sebab teori di kampus tidak cukup untuk mereka hadapi dunia kerja.
Pelatihan itu untuk mempersiapkan SDM di Indonesia agar dapat bersaing. Lainnya untuk meningkatkan kualitas SDM dan generasi muda Indonesia dalam membangun profesionalitas dunia kerja dan industri untuk memenuhi kebutuhan dunia usaha.
Ketua APTISI Edy Suandi Hamid mengungkapkan, pendidikan formal saja tidak cukup sebagai bekal dan modal bagi mahasiswa memasuki dunia usaha. Peningkatan kualitas dan kapasitas mahasiswa wajib dilakukan semua pihak.
"Kalau hanya memiliki bekal pendidikan formal atau teori saja itu tidak cukup. Yang perlu itu praktik dan pengalamannya. Kita harus banyak melakukan pelatihan dengan mereka agar menjadi SDM yang profesional dan mampu bersaing dengan SDM lain. Selain itu kita juga harus melakukan kerjasama dengan industri agar mereka tidak selalu mengandalkan SDM dari luar," kata Edy di Kantor KADIN Indonesia, Jakarta Selatan, Kamis (4/6/2015).
Menurut Edy, selama ini belum banyak industri yang melakukan kerjasama dengan perguruan tinggi. Semua masih jalan sendiri-sendiri. Pasalnya , menurut Edy, dengan melakukan banyak kerjasama dengan dunia industri maka penyerapan tenaga kerja di Indonesia lebih maksimal.
"Selama ini penyerapan tenaga kerja di Indonesia belum maksimal karena kurangnya kerjasama dari universitas dan industri untuk menyiapkan SDM yang diperlukan oleh industri. Sinergis kampus dan dunia usaha masih jauh dari maksimal. Masih banyak jalan sendiri-sendiri. Sebetulnya bisa dikerjasamakan, tapi masih lebih dan belum kami efektifkan," jelasnya.
Tag
Berita Terkait
-
Tutup Kampus, Menristekdikti Dikecam Alumnus STIE Adhy Niaga
-
Bila STIE Adhy Niaga Bekasi Tak Lengkapi Syarat, Izin Dicabut
-
Disebut Gunakan Ijazah Palsu, Ini Tanggapan Menpar Arief Yahya
-
Tiga Pembelaan 'Berkley Indonesia' Bantah Keluarkan Ijazah Palsu
-
Menristekdikti: Ijazah Universitas Berkley Palsu Semua
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Resmi! Gubernur Riau Jadi Tersangka, Langsung Ditahan 20 Hari!
-
PSI Minta Satpol PP Tegas Tertibkan Parkir Liar di Trotoar: Sudah Ganggu Pejalan Kaki!
-
Drama di MKD DPR Berakhir: Uya Kuya Lolos dari Sanksi Kode Etik
-
Drama Penangkapan Gubernur Riau: Kabur Saat OTT, Berakhir Diciduk KPK di Kafe
-
Usman Hamid Sebut Soeharto Meninggal Berstatus Terdakwa: Sulit Dianggap Pahlawan
-
Ini Pertimbangan MKD Cuma Beri Hukuman Ahmad Sahroni Penonaktifan Sebagai Anggota DPR 6 Bulan
-
MKD Jelaskan Pertimbangan Adies Kadir Tidak Bersalah: Klarifikasi Tepat, Tapi Harus Lebih Hati-hati
-
Dinyatakan Bersalah Dihukum Nonaktif Selama 6 Bulan Oleh MKD, Sahroni: Saya Terima Lapang Dada
-
Ahmad Sahroni Kena Sanksi Terberat MKD! Lebih Parah dari Nafa Urbach dan Eko Patrio, Apa Dosanya?
-
MKD Ungkap Alasan Uya Kuya Tak Bersalah, Sebut Korban Berita Bohong dan Rumah Sempat Dijarah