Suara.com - PT. Freeport Indonesia berencana mengurangi luas wilayah kerja tambang di Papua dari 212,95 ribu hektar menjadi 90.65 ribu hektar, termasuk Blok Wabu yang memiliki potensi 4,3 juta ton biji emas berkadar 2,47 gram per ton. Hal tersebut merupakan salah satu dari enam kesepakatan Freeport dengan Pemerintah Indonesia untuk menciutkan wilayah kerja.
”Kita akan mengurangi luas wilayah kerja tambang kita termasuk Blok Wabu. Menariknya, lahan yang kita berikan ke pemerintah, yaitu blok Wabu, punya kandungan yang cukup besar. Di sana ada cadangan 4,3 juta ton ore dan emas dengan kualitas bagus," kata Presiden Direktur PT. Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin di Kementerian ESDM, Jakarta, Kamis (2/7/2015).
Maroef menjelaskan pengembalian wilayah kerja tambang milik Freeport sekitar 58 persen kepada pemerintah pusat tersebut sesuai dengan apa yang tertuang dalam amandemen kontrak karya. Dengan adanya pemberian lahan tersebut, wilayah kerja tambang Freeport hanya 42 persen dari 212,95 ribu hektar menjadi 90,36 ribu hektar.
"Di kontrak karya pertama kami memiliki 2,6 juta hektar lahan operasi dan pada nantinya kami hanya memiliki 90,36 ribu hektar. Kedepannya kami akan tetap patuh dan taat akan regulasi yang berlaku di Indonesia," kata dia.
Menteri ESDM Sudirman Said mengatakan setelah pengembalian lahan disepakati, wilayah kerja akan diberikan kepada pemerintah pusat. Selanjutnya, pemerintah pusat akan memerintahkan pemerintah daerah untuk mengelolanya sebagai potensi daerah.
"Saya belum tahu kesiapan pemerintah daerah, tapi kalau kemudian pemerintah daerah butuh bantuan pemerintah pusat atau BUMN, nanti kita bisa turun. Tapi memang belum detail dibahas (soal itu)," katanya.
Menurutnya, lahan yang dikembalikan Freeport memiliki potensi emas yang sangat luar bisa. Oleh karena itu, kementerian menilai pemerintah daerah belum siap untuk menggarap lahan tersebut sehingga ada kemungkinan memakai perusahaan BUMN dalam mengelolanya.
"Ini wilayah sangat potensial pemda membutuhkan bantuan. Nanti BUMN turun atau gimana nanti kita bicarakan," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
 - 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 
Pilihan
- 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 - 
            
              5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
 - 
            
              Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
 
Terkini
- 
            
              OJK Catat Sektor Perbankan Tetap Sehat, NPL Minim dan CAR Kuat
 - 
            
              Bahlil Laporkan Progres Listrik Desa dan Lifting Minyak ke Presiden
 - 
            
              Kasus Fraud Maybank, OJK: Ini Masalah Serius!
 - 
            
              Telkom Indonesia Bersinergi dengan Kampus Mendorong Transformasi Digital Berbasis AI
 - 
            
              BLT Kesra Rp900 Ribu Mulai Cair! Cek Status Penerima dan Solusi Jika Dana Belum Diterima
 - 
            
              Trump-Xi Jinping 'Damai', Mendadak AS Malah Blokir Chip Nvidia ke China
 - 
            
              Bos Bank Indonesia : Ruang Penurunan Suku Bunga Masih Terbuka
 - 
            
              Harga Emas Antam Mulai Naik Lagi, Hari Ini Dibanderol Rp 2.286.000 per Gram
 - 
            
              Rupiah Rontok Lawan Dolar Amerika, Tembus Rp 16.738
 - 
            
              IHSG Lanjutkan Reli Penguatan di Awal Sesi, Cek Saham yang Cuan