Suara.com - Bank Indonesia (BI) meyakini pelemahan nilai tukar rupiah yang terjadi dalam beberapa pekan terakhir hanya bersifat sementara.
"Kami melihat bahwa saat ini rupiah sudah undervalued (di bawah nilai fundamentalnya) dan dari dalam negeri sendiri saat ini kami memandang rupiah sudah cukup kompetitif terhadap ekspor manufaktur dan mampu mendorong turis masuk ke Indonesia," kata Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityaswara di Jakarta, Selasa (11/8/2015).
Mirza juga menilai perkembangan rupiah juga dipengaruhi oleh pembayaran utang dan deviden secara musiman, khususnya di Triwulan III 2015.
Ia menuturkan, Bank Indonesia akan selalu memonitor perkembangan Rupiah dan terus menerus di pasar untuk menjaga volatilitas rupiah.
Terkait dengan pergerakan rupiah pada Selasa ini yang melemah hingga 57 poin, menurut Mirza, hal itu terutama sebagai reaksi dari keputusan pemerintah Cina melakukan depresiasi dengan melebarkan rentang mata uangnya (currency band).
"Hal itu dilakukan oleh pemerintah Cina untuk mengurangi pelarian modal, meningkatkan daya saing Yuan agar mendorong ekspor dan melindungi investor dalam negeri. Saat ini mata uang Jepang, Korea, dan Eropa, yang merupakan pesaing dagang utama Cina, sudah terdepresiasi cukup besar," kata Mirza.
Di sisi lain, lanjutnya, kebijakan di Tiongkok tersebut berpengaruh terhadap seluruh mata uang regional termasuk rupiah. Hampir seluruh mata uang global melemah terhadap dolar AS.
"Pengaruh kebijakan di Tiongkok terhadap rupiah, tidak sebesar pengaruh yang terjadi pada dolar Singapura, won Korea, dolar Taiwan dan bath Thailand," ujar Mirza.
Berdasarkan kurs JISDOR BI, nilai tukar rupiah pada Selasa ini kembali melemah tipis menjadi Rp13.541 per dolar AS dari hari sebelumnya Rp13.536 per dolar AS. Sementara di pasar mata uang, rupiah pada SElasa Sore diperdagangkan 13.585 per dolar. (Antara)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Harga Emas Antam Naik Konsisten Selama Sepekan, Level Dekati 2,5 Jutaan
-
Inilah PT Tambang Mas Sangihe yang Ditolak Helmud Hontong Sebelum Meninggal Dunia
-
Pilihan Baru BBM Ramah Lingkungan, UltraDex Setara Standar Euro 5
-
Pelanggan Pertamina Kabur ke SPBU Swasta, Kementerian ESDM Masih Hitung Kuota Impor BBM
-
Kementerian ESDM Larang SPBU Swasta Stop Impor Solar di 2026
-
59 Persen Calon Jamaah Haji Telah Melunasi BIPIH Melalui BSI
-
Daftar Lengkap Perusahaan Aset Kripto dan Digital yang Dapat Izin OJK
-
CIMB Niaga Syariah Hadirkan 3 Produk Baru Dorong Korporasi
-
Negara Hadir Lewat Koperasi: SPBUN Nelayan Tukak Sadai Resmi Dibangun
-
Kemenkop dan LPDB Koperasi Perkuat 300 Talenta PMO Kopdes Merah Putih