Suara.com - Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan penentuan asumsi makro secara final untuk pertumbuhan ekonomi dalam RAPBN 2016 akan diputuskan sesuai dinamika perkembangan global.
"Nanti kita lihat berapa, dan kita masih melihat dinamika perkembangan terakhir, karena kita punya waktu untuk menentukan itu. Pemerintah tidak keberatan, apabila harus direvisi," kata Menkeu seusai mengikuti rapat paripurna DPR tanggapan fraksi tentang RAPBN 2016 di Jakarta, Kamis (20/8/2015).
Menkeu menjelaskan pemerintah telah menetapkan asumsi pertumbuhan ekonomi dalam RAPBN 2016 sebesar 5,5 persen, dengan mempertimbangkan kondisi ekonomi global mulai mengalami pemulihan tahun depan.
Namun, ia mengatakan angka pertumbuhan ekonomi untuk tahun 2016, yang akan dibahas pada rapat kerja Badan Anggaran antara pemerintah dan DPR untuk merumuskan APBN, masih bisa mengalami revisi.
"Nanti kita lihat perkembangan terakhir, karena world economic outlook melihat kondisinya tahun depan masih bagus," kata Menkeu.
Dalam rapat paripurna DPR, sejumlah fraksi memandang target pertumbuhan ekonomi pada 2016 masih terlalu optimistis, ketika kondisi ekonomi di berbagai negara berkembang, termasuk Indonesia, masih mengalami perlambatan.
Meskipun demikian, apabila pemerintah tetap mempertahankan angka asumsi pertumbuhan ekonomi 5,5 persen, maka fraksi-fraksi meminta pemerintah untuk bekerja lebih keras agar ekonomi nasional bisa tumbuh sesuai harapan.
Badan Pusat Statistik mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada semester I-2015 hanya sebesar 4,7 persen dan diprediksi hingga akhir tahun hanya mencapai angka perkiraan pemerintah yaitu 5,2 persen.
Kinerja yang melambat tersebut karena konsumsi rumah tangga dan investasi sedang mengalami kontraksi. Padahal, ekspor tumbuh negatif karena turunnya harga komoditas global dan berkurangnya permintaan dari negara tujuan ekspor.
Pemerintah masih berupaya untuk menjaga angka pertumbuhan ekonomi, dengan mendorong percepatan realisasi penyerapan anggaran belanja di semester II-2015 terutama belanja modal yang bermanfaat untuk pembenahan sarana infrastruktur. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Sedan Bekas yang Jarang Rewel untuk Orang Tua
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- 5 Sepatu Lari Hoka Diskon 50% di Sports Station, Akhir Tahun Makin Hemat
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman Skechers Buat Jalan-Jalan, Cocok Buat Traveling dan Harian
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
Pilihan
-
Bencana Sumatera 2025 Tekan Ekonomi Nasional, Biaya Pemulihan Melonjak Puluhan Triliun Rupiah
-
John Herdman Dikontrak PSSI 4 Tahun
-
Bukan Sekadar Tenda: Menanti Ruang Aman bagi Perempuan di Pengungsian
-
4 Rekomendasi HP Xiaomi Murah, RAM Besar Memori Jumbo untuk Pengguna Aktif
-
Cek di Sini Jadwal Lengkap Pengumuman BI-Rate Tahun 2026
Terkini
-
Cek Prediksi Keuangan Kamu Tahun Depan: Akan Lebih Cemerlang atau Makin Horor?
-
Libur Panjang, Nilai Kapitalisasi Pasar BEI Anjlok 1,17 Persen
-
OJK: Paylater Hanya Boleh Ada di Bank dan Multifinance
-
Gandeng Vantara India, Kemenhut Revitalisasi Rumah Sakit Gajah Way Kambas
-
Dikeluhkan Petani, Pemerintah Langsung Pangkas Regulasi dan Turunkan HET Pupuk 20 Persen
-
Profil PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB): Saham, Pemilik, dan Keuangan
-
Cek dan Unduh SK PPPK Paruh Waktu di MyASN
-
Bencana Sumatera 2025 Tekan Ekonomi Nasional, Biaya Pemulihan Melonjak Puluhan Triliun Rupiah
-
BSU BPJS Ketenagakerjaan Cair Tahun 2026? Ini Faktanya
-
Purbaya dan Tito Surati Pemda, Minta Kurangi Seminar hingga Perjalanan Dinas demi Efisiensi